Korsel: Korut yang retas kami Maret silam
Merdeka.com - Serangan terhadap dua jaringan bank besar dan beberapa media Korea Selatan sudah diketahui dalangnya. Menurut penelusuran, saudara mereka, Korea Utara lah pelakunya.
Seperti yang dilansir oleh ZDNet (10/4), sebuah penyelidikan menyeluruh terhadap serangan cyber ini akhirnya menemui titik terang. Diketahui bahwa serangan peretas berskala besar ini merupakan ulah dari Reconnaissance General Bureau milik militer pemerintah Korea Utara.
Hal ini pun dinyatakan secara terang-terangan oleh para peneliti serangan yang terjadi akhir bulan lalu ini. "Serangan ini sudah dipersiapkan dan dimatangkan dengan baik oleh Korea Utara," kata seorang juru bicara KISA (Korea Internet and Security Agency).
-
Apa yang ditemukan dalam penyelidikan? Media Fars yang berafiliasi dengan Pasukan Garda Revolusi melaporkan, sebuah penyelidikan menyiratkan Haniyeh dihantam rudal dan menyimpulkan Israel terlibat dalam aksi pembunuhan ini.
-
Bagaimana penelitian dilakukan? Dalam Journal Current Biology, para peneliti memasang speaker dan kamera di sekitar 21 lubang air di South Africa‘s Greater Kruger National selama musim kemarau. Itu dilakukan dari bulan Juni hingga Agustus.
-
Apa yang diteliti? Analisis terhadap lebih dari 4.000 artefak batu yang ditemukan di sebuah pulau di barat laut Australia memberikan gambaran kehidupan suku Aborigin puluhan ribu tahun yang lalu.
-
Bagaimana cara penelitian ini dilakukan? Sebuah studi yang dipimpin oleh tim dari NYU Grossman School of Medicine mengamati pengalaman mendekati kematian orang-orang yang selamat dari serangan jantung. Mereka juga melihat pada saat-saat sadar ketika mereka tampak tidak sadarkan diri.
-
Apa saja yang ditemukan dalam penelitian Kaspersky? Pakar Kaspersky melakukan penelitian skala besar mengenai ketahanan 193 juta kata sandi, yang disusupi oleh infostealers dan tersedia di darknet, terhadap serangan brute force dan tebakan cerdas (smart guessing attacks).
-
Apa yang ditemukan peneliti? Para peneliti menggambarkan spesies baru dari genus Calotes di Tiongkok selatan dan Vietnam utara.
Selain itu, disebutkan pula kalau serangan terencana ini memang berasal dari Korea Utara. "Kami telah mengumpulkan berbagai bukti yang menyimpulkan kalau Reconnaissance General Bureau merupakan dalang dibalik semua ini, telah mempersiapkannya selama delapan bulan," lanjutnya.
Dari penelusuran ini, diketahui bahwa pola serangan cyber terbesar di Semenanjung Korea ini terlaksana dari 19 tempat berbeda di 10 negara termasuk Korea Utara. Dari ke 49 tempat tersebut, ternyata 22 di antaranya berasal dari Korea Utara.
Akibat serangan ini sendiri, hampir 49 ribu mesin termasuk PC, ATM, hingga komputer server rusak total.
Memang, sejak Korea Selatan melakukan latihan militer gabungan dengan Amerika Serikat, kenyamanan di Semenanjung Korea mulai terusik. Korut menganggap bahwa latihan ini merupakan upaya untuk menginvasi negaranya.
(mdk/nvl)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un terlihat turun langsung mengawasi latihan tersebut.
Baca SelengkapnyaPakar Satelit Khawatir Satelit Mata-Mata Korut Punya Kemampuan di Luar Dugaan
Baca SelengkapnyaTeknisi Indonesia terlibat dalam proyek bersama pengembangan jet tempur Indonesia-Korsel tersebut sejak 2016, dan telah memahami prosedur kerja.
Baca SelengkapnyaKorea Utara mengatakan satelit mata-mata diperlukan untuk menghadapi dugaan ancaman dari Korea Selatan dan Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaKorea Utara masih terus melakukan uji coba penembakan rudal-rudal balistik ke wilayah perairan Jepang. Penambakan itu disiarkan langsung di stasiun televisi.
Baca SelengkapnyaSejumlah staf militernya yang berdiri di belakangnya pun juga ikut melongok.
Baca SelengkapnyaIsrael Sebut Hamas Pakai Senjata dari Negara Asia Ini
Baca SelengkapnyaLatihan itu dilakukan di tengah situasi memanas dengan Seoul dan Washington, saat Menlu AS Antony Blinken melakukan kunjungan ke Korea Utara.
Baca SelengkapnyaIni menjadi langkah terbaru dalam rencana pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un yang ingin menggunakan bahan bakar padat untuk menggerakkan semua rudalnya.
Baca SelengkapnyaKCNA melaporkan rudal balistik generasi baru Korea Utara itu memiliki durasi waktu terbang terlama yakni 74 menit atau mampu terbang sejauh 1.001 kilometer.
Baca SelengkapnyaIntelijen Korea Selatan mengungkapkan bahwa Hamas menggunakan senjata Korea Utara. Berikut informasinya.
Baca SelengkapnyaPengerahan ratusan rudal maut Korea Utara ini dianggap sebagai ancaman oleh Korea Selatan.
Baca Selengkapnya