Kreativitas tingkat tinggi dibutuhkan di era MEA

Merdeka.com - Di persaingan yang makin kompetitif sekarang ini, kreativitas mutlak dikedepankan. Terlebih, di era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) ini, di mana setiap negara akan berusaha melalui kreativitasnya untuk memikat pasar negara lain.

Namun sayangnya, struktur industri di Indonesia secara keseluruhan, keunggulan kompetitifnya masih menitikberatkan pada harga, belum terlalu banyak yang menitikberatkan dari sisi kreativitas. Hal ini, tentu saja berimbas terhadap munculnya sedikit brand premium asli Indonesia.

"Secara umum, struktur industri di Indonesia, semua itu, mostly competitive advantage-nya harga. Belum banyak brand yang premium atau semacam model-model Nike. Nike itu kan harganya mahal, tapi mereka tetap untung. Itu kan butuh kreativitas tinggi. Jadi, yang marginnya gede, harus didorong," ujar CEO Bukalapak, Achmad Zaky, saat ditemui di kantor Bukalapak seusai acara penandatangan MoU dengan Badan Ekonomi Kreatif (BeKraf) terkait pemasaran online bagi pelaku ekonomi kreatif di Indonesia, Jakarta, Selasa (12/04).

Dia pun tidak bisa memprediksikan kapan Indonesia memiliki banyak brand premium yang sangat digandrungi.

"Saya kurang tahu kalau kapan Indonesia bisa seperti itu, itu cuma ahli yang bisa mengukurnya. Tapi, kalau secara sepintas, jumlah brand besar gak banyak, apalagi yang margin gemuk dan main di level premium," terangnya.