Tren Bank Digital, Aplikasi Mobile Bank Neo Commerce Diunduh 6 Juta Kali
Merdeka.com - Sebagai bank digital, PT Bank Neo Commerce Tbk (BNC) mengumumkan laporan keuangan semester I tahun ini. Setelah soft launching aplikasi bank digital pada Maret lalu, Bank Neo Commerce melakukan investasi di berbagai lini, terutama infrastruktur teknologi untuk bisa menawarkan berbagai inovasi digital dan menjadi bank digital terdepan di Indonesia.
Dalam laporan keuangan semester I, BNC menyalurkan kredit sebesar Rp 3,8 triliun, meningkat lebih dari 30 persen dibandingkan periode sama tahun lalu. Peningkatan ini berimbas pada kenaikan pendapatan bunga bersih (Net Interest Income) sebesar 42 persen atau setara Rp 40 miliar menjadi Rp 136 miliar. Dari sisi aset juga terdapat kenaikan signifikan, yakni 75 persen menjadi Rp7 triliun.
Kenaikan sisi aset tersebut akibat kenaikan signifikan sisi perolehan Dana Pihak Ketiga (DPK). DPK di Juni tercatat Rp 5,1 triliun, meningkat 70 persen dibandingkan periode sama tahun lalu yang Rp 3 triliun. Hal ini membuktikan bahwa BNC semakin dipercaya oleh masyarakat.
-
Kapan BNI pertama kali IPO? Pada 1996 BNI untuk pertama kalinya menawarkan saham perdana kepada masyarakat atau IPO dengan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya.
-
Bagaimana BRI mendorong digitalisasi finansial? Lewat kegiatan ini, BRI terus mendorong sosialisasi pemakaian QRIS BRI sebagai wujud edukasi digitalisasi finansial kepada masyarakat.
-
Apa yang BNI tingkatkan? PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp97.9 triliun di September 2023 kepada Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
-
Siapa saja bank yang terlibat? Bank Rakyat Indonesia, Bank Katimtara, Bank Perkreditan Rakyat merupakan perbankan yang turut berpartisipasi dalam acara Sosialisasi Penguatan Modal tersebut.
-
Kapan BRI mulai melakukan transformasi digital? BRI telah mengupayakan transformasi digital yang berkelanjutan sejak 3-4 tahun terakhir.
-
Kapan BNI tingkatkan kredit? Kredit tersebut tumbuh sebesar Rp6.3 Triliun secara year to date dari Rp91.6 Triliun di Desember 2022.
Melajunya proses tranformasi BNC menjadi bank digital di tahun ini, maka besaran angka investasi dan pos-pos biaya tertentu juga meningkat. Investasi dalam teknologi dan keamanan digital, pengembangan sumber daya manusia, dan biaya promosi serta akuisisi nasabah baru (user acquistion cost) menjadi sesuatu yang tak terelakkan.
Perlu dicatat kenaikan biaya tersebut adalah hal wajar, mengingat aplikasi digital BNC bernama neo+, kini diunduh sebanyak lebih dari lima juta di Google Play Store dan satu juta unduhan di Apple Store per Agustus tahun ini. Total ada 6 juta unduhan.
Aplikasi digitalnya telah mencatat pertumbuhan nasabah baru dari digital (new digital user growth) yang signifikan selama beberapa bulan sejak diluncurkan Maret lalu. Pertumbuhan tersebut disebabkan minat masyarakat mulai tinggi terhadap bank digital dan besarnya animo nasabah baru atas produk dan layanan perbankan BNC.
Beban operasional BNC pada semester I ini juga meningkat signifikan, dari Rp 76 miliar per Juni 2020 menjadi Rp 268 miliar per Juni 2021. Hal itu mengkontribusikan dibukukannya rugi sebelum pajak sebesar Rp 132 miliar.
Tjandra Gunawan, Presiden Direktur Bank Neo Commerce, menjelaskan salah satu faktor peningkatan biaya operasional adalah aktifnya kami melakukan investasi khususnya di bidang teknologi dan keamanan digital yang harus dibangun secara serius.
“Sejak awal tahun ini, kami juga sangat serius membangun kultur perusahaan yang kredibel, luwes, dan nyaman. Dengan semangat Banking, Above and Beyond, kami ingin membangun bank digital yang lebih dari sekadar bank, tapi lebih dari itu yang tercermin melalui layanan dan produk perbankan inovatif,” ujar Tjandra dalam keterangannya, Senin (30/8).
Faktor lainnya, lanjut dia, BNC juga harus membekali diri dengan talenta-talenta baru yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan yang ahli di bidangnya. Di semester I, salah satu fokus kami adalah merekrut talenta-talenta yang sesuai dengan kebutuhan perseroan. Kami mengubah mindset kami sebagai bank konvensional selama puluhan tahun menjadi bank digital yang luwes, adaptif, dan inovatif. Hal tersebut harus tercermin melalui sumber daya manusia.
Di sisi rasio keuangan, per Juni tahun ini rasio kredit bermasalah terhadap total kredit (Non Performing Loan) bank mengalami kenaikan menjadi 3,42% dari posisi Juni 2020 yang sebesar 2,75%. Rasio pinjaman terhadap simpanan (Loan to Deposit Ratio/LDR) mencapai 74,46% turun dari posisi 97,94% pada Juni 2020 lalu. (mdk/sya)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pengguna BNI Mobile Banking mencapai 16,9 juta nasabah pada kuartal I-2024.
Baca SelengkapnyaPencapaian laba ini didukung kinerja kredit yang mengalami percepatan di kuartal kedua.
Baca SelengkapnyaWamen BUMN Rosan Roeslani mengapresiasi pertumbuhan kinerja solusi digital yang telah dilaksanakan oleh BNI.
Baca SelengkapnyaDari total DPK tersebut, dana murah berupa tabungan dan deposito (Current Account Saving Account/CASA) menyumbang hampir setengahnya.
Baca SelengkapnyaJumlah ini tumbuh 12,11 prersen (YoY) dibanding periode yang sama tahun 2022, dengan volume transaksi sebesar 29,61 juta transaksi.
Baca SelengkapnyaPengajuan KPR secara online di Bank BTN sendiri angkanya mengalami peningkatan di atas 50 persen.
Baca SelengkapnyaSekitar 78 persen nasabah Indonesia kini menggunakan perbankan digital secara aktif, meningkat secara signifikan dari 57 persen pada 2017.
Baca SelengkapnyaKB Bukopin Mobile Banking, Wokee dan SMS Banking akan dinonaktifkan.
Baca SelengkapnyaJumlah transaksi nasabah menggunakan BTN Mobile juga meningkat lebih dari 60 persen pada semester tahun 2023.
Baca SelengkapnyaDengan lebih dari 100 fitur yang disematkan semakin memberikan kemudahan dan menjawab beragam kebutuhan transaksi nasabah.
Baca SelengkapnyaSalah satu terobosan yang telah ditelurkan ialah aplikasi PNM Digi Nasabah yang kini memiliki 874.000 pengguna aktif.
Baca SelengkapnyaSuper App wondr by BNI menyediakan tiga fitur unggulan, yaitu transaksi, insight, dan growth.
Baca Selengkapnya