Lakukan 5 hal ini agar sukses cari modal lewat 'crowdfunding'

merdeka.com Sekitar 9 Tahun yang lalu

Merdeka.com - Metode pengumpulan dana lewat crowfunding kini marak dipakai oleh wirausahawan yang ingin merealisasikan ide-ide start-up. Cara ini dipandang lebih efektif mengumpulkan uang dan tidak membutuhkan banyak modal.

Saat ini juga sudah banyak bermunculan situs-situs yang mewadahi start-up yang melakukan crowfunding. Di Indonesia, situs crowfunding yang cukup populer adalah wujudkan.com dan kitabisa.com.

Menariknya, situs-situs crowfunding tersebut juga hanya mengambil sedikit prosentase dari uang yang berhasil di kumpulkan.

Orang lain juga bertanya?

Namun, jangan keburu senang dulu, sebab untuk berhasil melakukan kampanye crowfunding ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh founder dari start-up. Untuk lebih jelasnya, berikut beberapa tips yang dapat sukseskan crowdfunding berbasis âreward'.

1. Berikan hadiah

Mengapa crowdfunding adalah metode pengumpulan dana yang tepat untuk start-up? Sebab crowdfunding dapat dipakai untuk memamerkan produk Anda langsung ke publik.

Ketika Anda menggalang kampanye crowdfunding, usahakan memberikan 'imbalan' ketika ada pemodal yang memberikan uang mereka untuk start-up Anda. Imbalan tersebut sebaiknya adalah produk dari start-up Anda sendiri.

Perlu diperhatikan bila sebagian besar pemodal cenderung mencari barang dengan harga termurah yang bisa ditukar dengan uang mereka. Oleh karena itu, penting untuk tidak menawarkan hadiah atau imbalan dengan harga terlalu mahal.

2. Tentukan target yang realistis

Penentuan target modal terkumpul saat melakukan kampanye crowdfunding sangatlah penting. Sebab, kebanyakan situs crowdfunding hanya akan memberikan modal yang terkumpul apabila Anda mencapai target.

Nah, guna mendapat modal yang dibutuhkan, sebaiknya Anda menentukan target seminimal mungkin untuk merealisasikan ide start-up Anda.

Hal ini juga berlaku dalam penentuan durasi crowdfunding. Pengumpulan dana dengan waktu terlalu lama dapat membuat investor ikut menunggu dan akhirnya merusak momentum kampanye. Sebaliknya, rentang waktu yang terlalu sempit dapat membuat Anda kehilangan investor potensial. (mdk/bbo)