Letusan Samalas di Lombok taklukkan Tambora dan Krakatau
Merdeka.com - Selama ini letusan dan erupsi gunung Krakatau dan gunung Tambora dianggap paling dahsyat di Indonesia, ternyata ada satu gunung lagi yang mengalahkan keduanya.
Sekitar tanggal 05 April 1815, gunung Tambora meletus dan mengakibatkan ribuan orang meninggal dunia. Bahkan letusannya juga melahirkan gelombang tsunami besar di kala itu.
Setelah Tambora, pada tanggal 27 Agustus 1883, gunung Krakatau meletus dengan hebat. Bahkan awan abunya sempat menutupi hampir seperempat bagian dari bumi.
-
Bagaimana gunung berapi menyebabkan kepunahan dinosaurus? Ketidakstabilan seperti ini dapat menjadi pemicu penurunan suhu global di seluruh dunia, menciptakan kondisi yang tidak ramah bagi lingkungan kehidupan, sesuai dengan temuan penelitian tersebut.
-
Di mana Gunung Samalas meletus? Gunung Samalas yang berada di kompleks Gunung Rinjani di Lombok, Nusa Tenggara Barat meletus pada 1257.
-
Kapan Gunung Samalas meletus? Ini adalah sebuah danau kawah dalam kaldera yang terbentuk saat letusan gunung berapi eksplosif Gunung Samalas pada tahun 1257.
-
Kenapa Gunung Sibayak meletus? Memang, saat ini keduanya telah menjadi nama gunung yang letaknya tidak berjauhan. Mitosnya, Gunung Sibayak adalah sosok raja, sedangkan Gunung Sinabung hanya sebagai 'Abdi Dalem'. Sinabung merasa murka karena masyarakat memilih menaruh sesajen di Sibayak. Melihat situasi tersebut, Sinabung pun memukul bagian puncak Sibayak sehingga menyebabkan meletus.
-
Apa yang menyebabkan Gunung Anak Ranakah terbentuk? Gunung ini terbentuk dari letusan gunung berapi Ranakah Poco Mandasawu pada tahun 1987.
-
Kapan gunung berapi meletus sebelum dinosaurus punah? Melalui analisis tersebut, tim dapat memperkirakan jumlah belerang dan fluorin yang dilepaskan oleh letusan gunung berapi ke atmosfer 200.000 tahun sebelum kepunahan dinosaurus.
Selain keduanya, menurut para peneliti, ternyata sekitar tahun 1257 ada gunung berapi lain di Indonesia yang juga meletus dengan dahsyat. Gunung yang bernama Samalas di Lombok ini dituding sebagai penyebab perubahan iklim mendadak di abad pertengahan untuk wilayah Eropa dan sekitarnya.
Bahkan jejak abu dan beberapa serpihan kimianya, dapat ditemukan di es baik yang berada di Kutub Utara maupun di Kutub Selatan. Karena letusan tersebut, selain membuat banyak orang yang meninggal, suhu kala itu turun drastis dan banyak petani yang mengalami gagal panen.
Profesor Clive Oppenheimer dari Cambridge University, Inggris, mengungkapkan bahwa sekarang ini struktur gunung Samalas sudah hampir tidak bersisa karena ledakannya yang diperkirakan dapat mencapai tinggi 40 km ke udara.
Bahkan karena besarnya erupsi dan letusannya, gunung Samalas sendiri akhirnya runtuh dan menciptakan sebuah kaldera yang sekarang diberi nama Segara Anak. Dan, diperkirakan letusan gunung satu ini lebih dahsyat dibandingkan dengan Tambora dan Krakatau.
Sebelumnya, para peneliti lain mengatakan bahwa terjadi perubahan iklim mendadak dikarenakan letusan gunung api Okataina di Selandia Baru dan El CHichon di Meksiko, namun bukti lain menyebutkan bahwa Samalas yang menjadi kandidat kuat sebagai 'pelakunya.'
"Buktinya sangat kuat dan menarik," kata Clive, seperti dikutip BBC (01/10).
Selain menjadi 'pelaku' berubahnya iklim secara mendadak di sebagian wilayah di planet ini, letusan dan erupsi Samalas juga dikait-kaitkan dengan sejarah lokal yaitu jatuhnya Kerajaan Lombok sekitar abad 13.
Bukti lain, seperti yang dituliskan di National Geographic (01/10), adalah terdapatnya teks dalam bahasa Jawa, Babad Lombok, yang menceritakan sebuah erupsi besar dari gunung api raksasa bernama Samalas yang akhirnya menciptakan sebuah kaldera.
Jadi apabila penelitian ini benar, maka ada 4 gunung api dengan letusan dan erupsi maha dahsyat, yaitu Krakatau, Toba, Tambora dan Samalas. (mdk/das)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Letusan Gunung Tambora merupakan letusan gunung api paling dahsyat dalam sejarah peradaban modern
Baca SelengkapnyaBaru-baru ini Gunung Krakatau kembali erupsi pada Kamis (7/12) siang dengan tinggi kolom abu vulkanik 1.200 meter di atas puncak.
Baca SelengkapnyaKondisi saat ini, api telah berhasil dipadamkan setelah petugas gabungan melakukan pemadaman, baik di kawasan Bukit Anak Dara dan Bukit Selong kawasan Sembalun.
Baca SelengkapnyaMerdeka.com merangkum informasi tentang 10 fakta Gunung Rinjani yang sarat legenda dan keindahan alam.
Baca SelengkapnyaSemburan lumpur di Baby Volcano merupakan fenomena alam yang telah terjadi sejak zaman dulu.
Baca SelengkapnyaGunung ini terbentuk dari letusan gunung berapi Ranakah Poco Mandasawu pada tahun 1987.
Baca SelengkapnyaSejarah danau toba, kedalaman, dan mitos-mitos yang berkembang di masyarakat.
Baca SelengkapnyaGunung Semeru memuntahkan letusan disertai Awan Panas Guguran (APG) pada Senin (25/12) sekitar pukul 05.12 WIB.
Baca SelengkapnyaBukit lumpur itu sudah berkali-kali meletus dan menelan korban jiwa.
Baca SelengkapnyaDalam 24 jam terakhir sudah terjadi lima kali erupsi ketinggian 1.800 meter hingga 3.000 meter dari puncak Gunung Ruang.
Baca SelengkapnyaBegini suara letusan Krakatau pada tahun 1883 yang ledakannya 10 ribu kali lebih dahsyat dari bom atom Hiroshima.
Baca Selengkapnya