Lima Tips Google untuk Tetap Terhubung saat Bekerja dari Rumah
Merdeka.com - Di tengah pandemik virus Covid-19, semakin banyak perusahaan menerapkan model bekerja dari rumah untuk para karyawannya. Bagi mereka yang tidak terbiasa dengan konsep bekerja dari rumah untuk jangka waktu lama, perubahan pola kerja seperti ini bisa menjadi transisi menantang.
Perusahaan teknologi dunia, Google, melalui tim People Analytics, melakukan penelitian dengan mewawancarai 5.000 karyawan dari berbagai perusahaan untuk mengetahui apa saja tantangan yang muncul ketika harus berkolaborasi dengan teman kerja dari zona waktu dan lokasi berbeda.
"Di Google, kami ingin memahami lebih jauh pengaruh pola kerja dari rumah terhadap kinerja tim," demikian rilis Google pada Merdeka.com, Jumat (20/3).
-
Apa yang terjadi pada karyawan di perusahaan teknologi? Setidaknya, ada 317 perusahaan teknologi yang terdeteksi melakukan PHK massal sepanjang 2024. Beberapa nama besar seperti Tesla, Toshiba, Dell, Xerox, Paypal seakan berlomba-lomba melakukan PHK dalam jumlah besar sejak awal tahun.
-
Siapa yang Google ajak kerjasama? Dalam upaya implementasinya, Google menggandeng perusahaan asal India, Salcit Technologies, yang berfokus pada AI di bidang kesehatan pernapasan.
-
Siapa yang melakukan survei mengenai AI di dunia kerja? Microsoft dan LinkedIn merilis data di Indonesia dari hasil survei laporan global Work Trend Index 2024.
-
Siapa yang terlibat dalam penelitian Covid-19 ini? Tim peneliti yang dipimpin oleh Wellcome Sanger Institute dan University College London di Inggris menemukan respons kekebalan baru yang memberikan pertahanan garis depan yang kuat.
-
Siapa saja yang terlibat dalam penelitian ini? 'Pengalaman dalam kehidupan nyata, berbeda dengan urutan abstrak, sering melibatkan orang lain,' tambah dia.
-
Siapa saja yang menjadi peserta dalam penelitian ini? Partisipan dalam studi ini adalah 115.726 orang dari studi Health Examinees (HEXA), yang bertujuan untuk meneliti faktor-faktor yang memengaruhi masalah kesehatan jangka panjang pada orang dewasa Korea di atas usia 40 tahun.
Setelah melakukan studi selama dua tahun, Google menemukan bahwa bekerja dari rumah ternyata sama efektifnya dengan bekerja di kantor, tapi prosesnya belum tentu mudah atau menyenangkan.
Tantangan yang biasanya muncul saat harus bekerja dari rumah adalah, mereka tidak tahu harus mulai dari mana. Misalnya, apa saja yang harus ditanyakan ketika bekerja dari rumah, apa saja hal-hal penting yang harus dilakukan saat bekerja dari rumah.
Untuk membantu karyawan di perusahaan besar atau kecil beradaptasi dengan pola kerja dari rumah, berikut lima tips profesional yang patut dicoba:
1. Saling bicara satu sama lainMemulai dengan percakapan ringan dapat membantu. Walau bekerja di rumah, ciptakanlah peluang untuk berkomunikasi dengan rekan-rekan kerja seperti saat di kantor.
Bisa dengan memulai rapat video call dengan pertanyaan ringan bersifat personal. Misalnya “Hai, apa kabar kalian semua?” atau “Ada berita menarik apa nih belakangan ini?”
Kemudian pertimbangkan untuk membuat grup chat yang selalu “aktif” untuk menjawab berbagai pertanyaan terkait pekerjaan atau sekadar menyampaikan pesan-pesan lucu dan menarik.
2. Pastikan Anda Hadir dan Tetap Menyimak
2020 Merdeka.com
Ketika bekerja secara virtual, terkadang tanda-tanda kehadiran akan hilang terutama saat kita mematikan mikrofon atau saat fokus ke layar laptop. Untuk itu, nyalakanlah mikrofon dan simaklah penjelasan teman-teman satu tim. Anda bisa membalasnya dengan menganggukkan kepala atau menjawab sambil mengatakan "iya" atau wah, ide bagus.
Selanjutnya, simpan atau jauhkan ponsel Anda saat konferensi video kecuali Anda menggunakan ponsel untuk mencatat poin-poin penting. Pastikan juga Anda terlihat dengan jelas di layar konferensi video. Zoom wajah Anda hingga terlihat jelas, lakukan kontak mata, dan ekspresikan reaksi Anda dengan jelas.
3. Jangan Lupakan Rekan yang Lokasinya JauhTerkadang anggota tim yang tinggal di lokasi jauh dapat mengalami kesulitan untuk menyampaikan pendapatnya saat rapat, karena seringkali mereka mengalami kendala tertentu. Oleh karena itu, Anda bisa membantu dengan memberi mereka kesempatan untuk bicara.
Saat rapat sudah masuk ke tahap diskusi, dahulukanlah rekan yang lokasi rumahnya paling jauh untuk bicara dan menyampaikan pendapatnya. Jika Anda melihat ada rekan satu tim yang ingin bicara, berhentilah sejenak dan beri mereka kesempatan. Jangan lupa sapa mereka. Kirimkan pesan instan untuk menyemangati rekan-rekan satu tim, bisa berupa artikel terkait proyek yang sedang dikerjakan, atau foto-foto lucu, agar suasana tetap cair dan menyenangkan.
4. Tetapkan Aturan TimAturan dapat memperjelas ekspektasi kerja tim. Namun, terkadang aturan ini tidak ditetapkan dengan jelas, sehingga dapat membingungkan rekan satu tim. Oleh karena itu, dorong anggota tim untuk membuat aturan terkait komunikasi atau pengambilan keputusan, misalnya kapan waktu untuk menjawab email/berhenti berkomunikasi dan alur penyampaian informasi di zona waktu yang berbeda. Kemudian tetapkan aturan terkait waktu rapat di luar jam kerja yang boleh atau tidak boleh diikuti oleh anggota tim.
5. Makan Bersama sambil video callCoba atur rapat tanpa agenda untuk sekadar menanyakan kabar. Veronica Gilrane, Manajer People Innovation Lab di Google yang memimpin penelitian ini mengatakan, seminggu sekali dia mengadakan rapat tanpa agenda khusus untuk sekadar menanyakan kabar teman-teman satu timnya. Dia juga mendorong rekan-rekan satu tim yang tinggal di lokasi berbeda untuk video call sambil sarapan atau makan siang, guna mempererat ikatan sesama anggota tim.
"Bisa melihat wajah rekan satu tim, walau rasanya tidak sama seperti bertemu langsung, tetap membantu. Anda dapat membaca emosinya sekaligus mengetahui keadaan mereka," pungkas Gilrane. (mdk/sya)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Eric Schmidt, mantan CEO Google, menyatakan bekas perusahaan yang ia pimpin tidak serius dalam menghadapi persaingan AI.
Baca SelengkapnyaKebijakan ini kemudian menuai protes dari karyawan.
Baca SelengkapnyaPendiri Facebook mulai memaksa karyawannya untuk taat pada aturan barunya.
Baca SelengkapnyaKomunikasi yang efektif pada pasangan yang sibuk bekerja memerlukan waktu dan ruang untuk menumbuhkan pemahaman dan kebersamaan.
Baca SelengkapnyaSeorang pelatih karier profesional, Caroline Castrillon mengungkapkan strategi berharga bagi para pencari kerja di tahun 2024.
Baca SelengkapnyaAyah dari mantan karyawan, menderita sakit Parkinson.
Baca SelengkapnyaHal tersebut merupakan hasil riset dari LinkedIn yang dilakukan pada profesional di Asia Tenggara.
Baca SelengkapnyaSurvei dilakukan oleh anak perusahaan Salesforce Slack dan firma riset Qualtrics, yang menarik data dari lebih dari 18.000 pekerja, termasuk eksekutif di Asia.
Baca SelengkapnyaKota ini mencerminkan tidak hanya tempat terbaik untuk tinggal, tapi juga nyaman untuk bekerja jarak jauh.
Baca SelengkapnyaAtur jam kerja dengan baik, agar bisa terbebas dari lembur.
Baca SelengkapnyaBanyak perusahaan yang kini menerapkan sistem bekerja hybrid (bisa di rumah atau di kantor), hingga kerja di mana saja (work from anywhere).
Baca SelengkapnyaMantan pegawai Google menyatakan bahwa kekalahan Google dalam persaingan AI bukan disebabkan oleh kebijakan WFH, melainkan oleh birokrasi hambat inovasi.
Baca Selengkapnya