LinkedIn akuisisi startup layanan manajemen karyawan
Merdeka.com - Perusahaan jejaring profesional, LinkedIn, yang kini berada di bawah Microsoft baru saja mengumumkan akuisisinya terhadap perusahaan startup Glint pada Senin (8/10) kemarin.
Glint merupakan platform yang menyediakan layanan manajemen karyawan berbagai bisnis dan organisasi lainnya. Akuisisi ini diumumkan oleh LinkedIn dan Glint dalam unggahan blog mereka.
Sebagai informasi, Glint menerima pendanaan sebesar USD 80 juta atau Rp 1,21 triliun dan kini bernilai total USD 220 juta atau Rp 3,35 triliun menurut PitchBook Data.
-
Apa yang LinkedIn tawarkan untuk pencarian kerja? LinkedIn merupakan platform media sosial yang ditujukan untuk kalangan profesional, bertujuan untuk membantu individu dalam mengembangkan karier mereka.
-
Bagaimana LinkedIn meningkatkan kemampuan AI karyawan? 'Sementara itu, data kami menunjukkan peningkatan 65 persen dalam jam belajar untuk 100 kursus AI/generative AI teratas dari tahun 2022 hingga 2023 di LinkedIn Learning.
-
Bagaimana LinkedIn bantu cari pekerjaan? Melalui LinkedIn, pengguna dapat membuat profil yang mencerminkan pengalaman kerja, keterampilan, dan pencapaian sehingga memudahkan para perekrut untuk menemukan mereka.
-
Dimana Microsoft berinvestasi? Salah satu bagian dari inisiatif tersebut adalah rencana untuk mendirikan wilayah datacenter pertama perusahaan di Indonesia.
-
Dimana mencari lowongan kerja di LinkedIn? Buka LinkedIn dan klik ikon 'Jobs' di bagian atas halaman utama.
-
Apa yang diinvestasikan Microsoft? Sebelumnya, CEO Microsoft Satya Nadella mengumumkan bahwa pihaknya akan menggelontorkan duit sebesar Rp 27 triliun. Selama empat tahun ke depan untuk memperkuat infrastruktur cloud dan AI di Indonesia.
Saat ini, Glint memiliki lebih dari 200 pekerja. Beberapa perusahaan yang menjadi klien Glint di antaranya Dish Network dan United Airlines.
Walaupun jumlahnya belum diungkap kepada publik, sumber CNBC mengungkap, LinkedIn mengeluarkan lebih dari USD 400 juta atau Rp 6 triliun untuk membeli Glint. Akuisisi ini merupakan pembelian termahal LinkedIn sebagai bagian dari Microsoft.
Dilansir dari TechCrunch, Kamis (11/10/2018), VP Talent Solutions LinkedIn, Daniel Shapero mengatakan, kecuali bagian HR (human resource), keuangan, keamanan informasi, dan personil hukum, tim yang berada di Glint akan tetap bekerja di bawah CEO dan pendirinya Jim Barnett.
LinkedIn juga mengungkap, Glint tidak akan menutup layanannya pasca berintegrasi dengan LinkedIn.
Salah satu fokus utama dari LinkedIn dalam beberapa tahun terakhir adalah untuk meningkatkan jumlah engagement yang berpengaruh terhadap pendapatan.
Saat ini, sejumlah produk LinkedIn yang berkontribusi terhadap pendapatannya antara lain layanan premium membership, rekrutmen (Talent Solutions), dan edukasi melalui Lynda.com.
Glint adalah langkah lanjutan yang diambil LinkedIn untuk memperluas strategi dalam membangun lebih banyak layanan penggunanya, termasuk penambahan fitur, seperti LinkedIn Learning dan Talent Insights.
Glint sendiri memiliki beberapa produk seputar kehidupan karyawan di antaranya Empoyee Engagement (keterlibatan pekerja), Employee Lifecycle (siklus hidup pekerja), Manager Effectiveness (efektivitas manajer), dan Team Effectiveness (efektivitas tim).
Glint menggunakan survei yang diisi para karyawan dan kemudian dianalisis pembelajaran mesin (machine learning), pemrosesan bahasa alami (natural language processing), dan analisis prediktif (predictive analytics).
Melalui analisis ini, Glint bisa mengukur perasaan dan kepuasan karyawan akan hal-hal terkait manajemen, kompensasi, dan budaya di tempat kerja, serta membuat rekomendasi bagaimana perusahaan bisa meningkatkan nilai mereka.
Saat ini, banyak bisnis yang menggunakan LinkedIn dalam proses perekrutan.
Dengan akuisisi ini, bisnis tersebut akan bisa menggunakan layanan jejaring profesional berkaitan dengan pekerja mereka untuk meningkatkan efektivitas perusahaan juga menjamin pengembangan karyawannya.
"Kami percaya Glint telah menemukan cara terbaik mengelola SDM modern yang harus dilakukan tiap perusahaan: mengumpulkan karyawan secara reguler untuk memberi masukan terkait pekerjaan mereka, budaya kerja, gaya kepemimpinan, serta membantu atasan untuk mengubah masukan tersebut menjadi tindakan," tulis Shapero.
Sumber: Liputan6.com
Reporter: Felicia Margaretha (mdk/faz)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Lark, super aplikasi menjadi solusi untuk memenuhi kebutuhan kantor modern.
Baca SelengkapnyaKecerdasan buatan (AI) akan memberikan pengaruh besar ke dunia kerja.
Baca SelengkapnyaScala by Metranet Jalin Kolaborasi dengan Rakamin, upaya tingkatkan kapabilitas di ranah Business Operations Management untuk optimalkan kapabilitas.
Baca SelengkapnyaSalah satu faktor utama yang menyebabkan penurunan gaji pekerja startup di Indonesia adalah aksi PHK besar-besaran yang melanda sektor teknologi.
Baca SelengkapnyaPlatform SDM Global Remote membantu perusahaan untuk menemukan, merekrut, mengelola, dan membayar gaji beragam tim.
Baca SelengkapnyaAnies berkelakar, banyak usulan dari netizen terkait kegiatan yang harus dilakukan sebagai pengacara alias pengangguran banyak acara
Baca SelengkapnyaTiga orang Indonesia pada akhirnya bergabung dengan klub-klub pengusaha jempolan tanah air.
Baca SelengkapnyaNantinya, ke-23 startup tersebut berkesempatan untuk berdiskusi agar bisa saling terintegrasi dengan ekosistem Mandiri Group.
Baca SelengkapnyaBerikut daftar startup unggul versi platform LinkedIn.
Baca SelengkapnyaSetelah dipecat dari OpenAI, Sam Altman langsung direkrut Microsoft.
Baca SelengkapnyaPerusahaan media sosial seperti LinkedIn dan Meta menggunakan informasi pengguna untuk melatih AI.
Baca Selengkapnyapihak manajemen Microsoft mengatakan akan memotong 276 orang di negara bagian asalnya di Washington. Dari jumlah tersebut, 66 adalah virtual.
Baca Selengkapnya