Luar biasa, 4 penelitian Indonesia ini punya pengaruh besar di dunia
Merdeka.com - Banyak orang yang mungkin memandang sinis penelitian Indonesia tak bisa mempunyai pengaruh bagi dunia. Namun nyatanya, hal itu sungguh sangat keliru. Terbukti ada 4 hasil penelitian yang dianggap punya pengaruh di dunia. 4 Penelitian itu dipaparkan saat perayaan 25 tahun Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI).
Penelitian pertama adalah penggunaan Aedes Aegypti yang diinjeksi bakteri Wolbachia untuk memberantas demam berdarah. Penelitian ini, dilakukan oleh Dr. Warsito Tantowijoyo. Dia melakukan penelitian sejak tahun 2014, dan telah melepaskan nyamuk Aedes Aegypti ber Wolbachia di sejumlah kecamatan di Yogyakarta.
Alhasil, terdapat indikasi positif dari uji cobanya. Penelitiannya ini, akan dilakukan dengan melepaskan nyamuk ke wilayah yang lebih luas lagi agar dapat mengetahui efektivitas Wolbachia dalam pemberantasan dengue.
-
Bagaimana teknologi informasi berkembang di Indonesia? Sejak diperkenalkannya radio, teknologi informasi terus mengalami perkembangan pesat yang mempengaruhi peradaban masyarakat informasi di Indonesia. Kemudian, dengan berkembangnya internet, teknologi informasi semakin merambah ke berbagai aspek kehidupan masyarakat.
-
Siapa yang melakukan penelitian? Para peneliti dari Universitas Cincinnati menangkap tiga ekor piton Burma di sekitar Taman Nasional Everglades, lalu mengukur ukuran rahang mereka. Salah satu dari ular tersebut memiliki panjang tubuh mencapai 5,8 meter, menjadikannya piton terpanjang yang pernah tertangkap di Florida, meskipun bukan yang terberat.
-
Bagaimana penelitian dilakukan? Dalam Journal Current Biology, para peneliti memasang speaker dan kamera di sekitar 21 lubang air di South Africa‘s Greater Kruger National selama musim kemarau. Itu dilakukan dari bulan Juni hingga Agustus.
-
Apa yang diteliti? Analisis terhadap lebih dari 4.000 artefak batu yang ditemukan di sebuah pulau di barat laut Australia memberikan gambaran kehidupan suku Aborigin puluhan ribu tahun yang lalu.
Kemudian, penelitian yang kedua, datang dari Prof Dr Daniel Murdiyarso yang memaparkan pentingnya menyelamatkan hutan bakau di Indonesia yang dapat mengurangi emisi gas rumah kaca hingga 31 persen.
Prof Dr Daniel Murdiyarsomelakukan penelitian sejak 4 tahun lalu. Dari Penelitiannya itu ditemukan bahwa Indonesia merupakan gudang karbon hutan bakau dunia. Namun, deforestasi dan budidaya perairan merupakan ancaman yang serius.
Yang ketiga tentang gempa. Penelitian ini dilakukan oleh Prof Sri Widiyantoro yang mengungkap informasi tentang isi bumi. Data-data gempa yang ditangkap seismometer mendeteksi dan menangkap isi bumi secara tiga dimensi. Meskipun, belum dapat digunakan untuk memperkirakan gempa dalam jangka pendek, data-data tersebut dapat digunakan untuk mitigasi gempa jangka panjang.
Dan yang keempat datang dari Dr Robby Muhammad yang meneliti tentang pembuktian teori tahun 1976 dari Stanley Milgram, tentang six degrees of separation atau enam derajat pemisahan.
Penelitiannya ini berdampak besar dalam ilmu sosial. Terlebih dengan pengembangan internet yang menyimpan data perilaku serta interaksi manusia dari berbagai belahan dunia. Triliunan data di dunia maya, dapat dimanfaatkan untuk berbagai aplikasi kehidupan, selain juga harus disikapi bijak.
(mdk/lar)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bukan hanya bagi penduduknya saja, Indonesia punya sederet fakta yang menarik bagi masyarakat dunia.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah deretan negara-negara yang memiliki dana riset terbesar di dunia.
Baca SelengkapnyaSembilan orang dosen dan peneliti Universitas Indonesia (UI) masuk dalam 2% Scientist Worldwide 2023
Baca Selengkapnya7 Dosen Universitas Gadjah Mada (UGM) masuk dalam daftar World's Top 2 Percent Scientist 2024 oleh Stanford University dan Elsevier.
Baca SelengkapnyaSetiap tahun, profesor ITS langganan masuk daftar ilmuwan penting dunia.
Baca SelengkapnyaPara ilmuwan masuk dalam daftar tersebut yang memiliki pengaruh signifikan dalam komunitas ilmiah global melalui kontribusi riset inovatif dan berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaTokoh berkebangsaan Jerman ini pernah melakukan perjalanan ke Asia Tenggara dengan karyanya yang berjudul The People of East.
Baca SelengkapnyaBahasa Indonesia tak hanya menjadi bahasa pemersatu, tetapi juga memiliki banyak fakta menarik lainnya.
Baca SelengkapnyaTingkat kedermawanan global meningkat sejak pandemi Covid-19.
Baca Selengkapnya