Mabuk, pria Jepang hajar robot berharga puluhan juta rupiah
Merdeka.com - Mabuk bisa membuat siapa saja bertingkah di luar kendali, tak terkecuali pria paruh baya asal Jepang ini. Ketika mabuk, pria ini melampiaskan kemarahannya pada sebuah robot yang harganya setara motor sport.
Kejadian tersebut bermula saat seorang pria bernama Kiichi Ishikawa merasa tidak puas terhadap pelayanan pegawai dari Softbank Corp Srore, salah satu toko milik perusahaan telekomunikasi Jepang, Japan Times (08/09).
Merasa marah dan tidak mampu mengontrol emosinya saat mabuk, Ishikawa tidak melampiaskan kemarahannya pada si pegawai Softbank, tetapi pada robot 'Pepper' yang ada di dekatnya.
-
Bagaimana robot itu mengendalikan gerakannya? Selain mengemudikan robot, implan otak dapat membantunya menghindari rintangan, melacak target, dan mengatur penggunaan lengannya untuk menggenggam sesuatu.
-
Bagaimana robot berjalan seperti manusia? Sebuah kelompok peneliti dari Sekolah Pascasarjana Teknik Universitas Tohoku telah mereplikasi jalan robot mirip manusia. Mereka menggunakan model muskuloskeletal – yang dikendalikan oleh metode kontrol refleks yang mencerminkan sistem saraf manusia.
-
Siapa yang mengoperasikan robot? Siswa MAN 2 Lebak Banten mengoperasikan teknologi Smart Farmer pada acara Devotion Experience (Dev-X) yang digelar Kementerian Agama (Kemenag) di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta, Jumat (5/1/2024).
-
Apa yang dilakukan oleh robot ini? Ketika dipasangkan dengan elektroda pada chip komputer, ia mampu melakukan enkode dan dekode agar wadah mekanisnya dapat menyelesaikan sejumlah tugas.
-
Bagaimana Robot bisa membuat manusia merasa tidak nyaman? Beberapa teori ilmiah menyatakan bahwa manusia merasa tidak nyaman ketika menyadari fitur yang tidak sesuai, seperti mata yang realistis tetapi kulit yang tidak realistis.
-
Apa yang dilakukan robot gajah ini? Meskipun hanya merupakan replika mekanis, Mechanical El mampu menampilkan gerakan yang menyerupai gerakan gajah sungguhan, mulai dari langkah-langkah lamban hingga gerakan kepala yang realistis.
Berdasarkan video CCTV, Ishikawa terbukti melancarkan beberapa tendangan 'kungfu' pada robot malang tersebut. Padahal, sejatinya Pepper dibuat untuk menyapa pengunjung sembari beramah tamah. Ishikawa pun tidak lama kemudian di tangkap oleh polisi setempat.
Akibat aksi pria berumur 60 tahun itu, robot Pepper mengalami beberapa kerusakan, terutama di komputer internalnya. Meskipun berhasil dioperasikan lagi keesokan harinya, si Pepper belum bisa bekerja secara optimal dan terlihat lebih lambat dalam bergerak.
Perlu diketahui, robot Pepper buatan Aldebaran itu adalah robot canggih yang mampu mengenali dan bereaksi terhadap perasaan manusia yang terlihat dari ekspresi wajah, bahasa tubuh, hingga kata-kata. Berkat kemampuannya itu, satu 'Pepper' dijual dengan harga cukup menguras kantong, sekitar Rp 22 juta.
(mdk/bbo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban mengalami sejumlah luka akibat ditombak pelaku.
Baca SelengkapnyaTsubame Industries membuat robot berukuran besar yang bisa dikendarai manusia.
Baca SelengkapnyaRobot produksi perusahaan startup Jepang, Tsubame Industries ini memiliki tinggi 4,5 meter dan berat 3,5 ton.
Baca SelengkapnyaRekor robot ini sekitar 10 kali lebih cepat dibanding rekor tercepat manusia dalam memecahkan Rubik.
Baca SelengkapnyaSejauh ini gerak robot yang diciptakan masih berjalan tak alami. Ilmuwan ini sukses melakukan uji coba itu.
Baca SelengkapnyaOrang-orang mengira jika robot cantik itu benar-benar mesin.
Baca SelengkapnyaIni merupakan terobosan pertama dalam bidang biokomputasi.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah robot AI humanoid yang dapat melakukan tugas-tugas manusia.
Baca SelengkapnyaSejauh ini, kostum robot karya Cosmake Heroic pernah diekspor ke Malaysia, Kuwait, hingga Qatar.
Baca SelengkapnyaFigure AI, sebuah startup yang fokus pada pengembangan robot humanoid berhasil mendapatkan dukungan finansial.
Baca SelengkapnyaSotheby’s akan melelang karya seni robot humanoid Ai-Da untuk pertama kalinya.
Baca SelengkapnyaSTAR1, robot humanoid dari perusahaan Robot Era, mencetak rekor baru dengan kecepatan 8 mph di Gobi Desert.
Baca Selengkapnya