Mahalnya biaya pemulihan setelah dibobol peretas
Merdeka.com - Serangan cyber sudah menjadi ancaman di dunia maya. Ketika ada perusahaan terkena serangan cyber, harus membayar dengan harga yang mahal untuk kembali pulih dari serangan cyber, apalagi jika infrastruktur virtual terkena dampaknya pada saat kejadian.
Perusahaan membayar rata-rata lebih dari USD 800.000 (sekitar Rp 11 miliar) untuk pulih dari pelanggaran keamanan, yaitu dua kali lebih banyak dibandingkan dengan insiden yang hanya melibatkan infrastruktur fisik.
Hal itu merupakan salah satu temuan utama dari laporan khusus mengenai Keamanan the Security of Virtual Infrastructure yang dilakukan oleh Kaspersky Lab. Survei itu dilakukan di seluruh dunia kepada 5.500 perusahaan yang bekerja sama dengan B2B International pada tahun 2015.
-
Kenapa kejahatan siber di Indonesia sangat berbahaya? Kejahatan siber dengan berbagai bentuk dan tingkat kompleksitasnya, menjadi ancaman serius bagi individu, perusahaan, dan bahkan negara secara keseluruhan.
-
Apa itu Cyber Security? Mengutip dari beragam sumber, cyber security adalah sebuah sistem atau cara yang bertujuan melindungi komputer, jaringan, sistem, dan data dari akses yang tidak sah. Sederhananya, terserang hacker.
-
Siapa yang menjadi target kejahatan siber? Tidak hanya perorangan yang menjadi target, namun perusahaan besar, pemerintah, hingga institusi finansial juga rentan terhadap serangan ini.
-
Dimana serangan siber diprediksi meningkat? Dalam beberapa tahun terakhir, serangan terhadap infrastruktur kritis telah meningkat, dengan penjahat siber yang menargetkan jaringan energi, infrastruktur kesehatan, dan bahkan sistem pemilihan umum.
-
Apa saja serangan siber yang paling sering terjadi? Laporan tersebut menyoroti tiga perubahan signifikan dalam karakteristik ancaman dan serangan siber yang terjadi di berbagai negara. Mulai dari yang berkaitan dengan ransomware, fraud, hingga identity and social engineering.
-
Apa contoh jenis kejahatan siber? Jenis malware yang mengenkripsi data pada komputer korban dan meminta pembayaran tebusan untuk mendapatkan kunci dekripsi.
Menurut laporan itu, tidak hanya perusahaan besar saja yang harus membayar kerusakan yang mahal itu, bahkan UKM pun disinyalir membutuhkan dana yang sama seperti perusahaan.
Rata-rata UKM melaporkan kerusakan yang mereka terima lebih dari USD 26.000 (sekitar Rp 368 juta) untuk setiap serangan terhadap infrastruktur fisik mereka.
Namun, keterlibatan infrastruktur virtual dalam pelanggaran keamanan ini dapat mendorong kerugian hingga mendekati USD 60.000 (sekitar Rp 850 juta). (mdk/des)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dunia digital yang semakin terkoneksi telah membuka pintu bagi kejahatan siber yang berkembang pesat.
Baca SelengkapnyaAkibat peretasan kelompok Hive ini mengakibatkan jaringan mesin kasir toko di Belanda dan Jerman tidak bisa diakses.
Baca SelengkapnyaMenkominfo mengungkapkan, serangan siber server PDNS terdapat dua kemungkinan pelaku.
Baca SelengkapnyaNilainya sekitar USD8 triliun atau setara Rp123.846 triliun (kurs dolar AS: Rp15.480).
Baca SelengkapnyaSerangan hacker Indonesia ke situs-situs pemerintahan Israel sedang jadi perbincangan.
Baca SelengkapnyaPemerintah mengakui pelaku ransomware meminta tebusan.
Baca SelengkapnyaMenkominfo memaparkan kronologi serangan siber yang melanda Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) kena serangan Ransomware.
Baca SelengkapnyaLockBit meminta tebusan sebesar 8 juta dollar agar server dipulihkan kembali
Baca SelengkapnyaPenyerang server PDN meminta uang tebusan senilai USD8 miliar.
Baca SelengkapnyaSerangan siber yang meminta tebusan paling tinggi terjadi pada perusahaan teknologi TI terbesar asal Amerika Serikat (AS), Kaseya.
Baca SelengkapnyaBadan otoritas sudah sangat diwajibkan memperkuat sistem digital, dengan memanfaatkan next generation tools semacam AI.
Baca SelengkapnyaMenteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi, memaparkan kronologi serangan siber yang melanda Pusat Data Nasional.
Baca Selengkapnya