Mahasiswa FT UNY ciptakan alat pemungut sampah pada aliran sungai
Merdeka.com - Penanggulangan penumpukan sampah pada aliran sungai di kota-kota besar merupakan sebuah masalah yang belum teratasi dengan baik sehingga masih banyak pemandangan yang tidak menyenangkan di bantaran sungai.
Hal ini diperparah dengan seringnya warga membuang sampah di sungai tanpa mengkhawatirkan dampak yang akan terjadi seperti banjir, timbulnya penyakit serta rusaknya ekosistem yang ada di sekitar sungai.
Melihat hal tersebut, sekelompok mahasiswa dari Jurusan Pendidikan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta mengembangkan Rancang Bangun Inntopes atau Innovation Tools Pengangkat Sampah.
-
Robot apa yang digunakan dalam penelitian? Robot sosial humanoid buatan SoftBank Robotics, NAO yang memiliki suara mirip manusia namun seperti robot, digunakan sebagai informan robot.
-
Robot apa yang dipamerkan? Sebuah robot dipamerkan dalam acara Devotion Experience (Dev-X) yang digelar Kementerian Agama (Kemenag) di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta, Jumat (5/1/2024).
-
Apa yang dilakukan oleh robot ini? Ketika dipasangkan dengan elektroda pada chip komputer, ia mampu melakukan enkode dan dekode agar wadah mekanisnya dapat menyelesaikan sejumlah tugas.
-
Apa yang dilakukan robot cantik itu? Seorang pengamen di China menyamar menjadi 'robot' yang membagikan brosur adalah seorang pemilik restoran hotpot.
-
Mengapa para peneliti mengembangkan robot ini? Ini merupakan terobosan pertama dalam bidang biokomputasi. Mengutip South China Morning Post via NYPost, Jumat (4/7), melaporkan bahwa hal ini dapat mengarah pada 'pengembangan kecerdasan hibrida manusia-robot.'
-
Siapa yang menciptakan robot ini? Para peneliti di Universitas Tianjin di Tiongkok telah menciptakan robot yang dikendalikan oleh sel otak manusia.
Kelompok ini terdiri dari Slamet Riyanto, Robertus Kurnianto, Herdyanta Septian Putra, dan Febrian Erwin. Slamet Riyanto selaku ketua kelompok menjelaskan bahwa alat Inntopes didesain untuk mengangkut sampah yang terdapat di aliran sungai dengan menggunakan sistem konveyor.
"Inntopes bekerja secara otomatis, dengan menggunakan bantuan sensor-sensor yang digunakan untuk mendeteksi sampah. Tumpukan sampah pada sungai akan diangkut menuju ke atas dan dipindahkan ke bak sampah yang yang terletak di tepi sungai sehingga akan mempermudah petugas sampah untuk mengangkutnya", jelas Slamet dalam rilis yang diterima merdeka.com (4/6).
"Alat ini terdiri dari beberapa komponen utama seperti bak penampungan sampah, motor listrik sebagai penggerak serta pengendalian berbasis mikrokontroller serta baterai", ujar Slamet Riyanto.
Inntopes sendiri disebut telah diujicobakan di Desa Babrik, Kelurahan Sendangrejo, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Yogyakarta dan mendapat sambutan baik dari petani yang menggarap sawah disekitar sungai karena alat ini dapat mengurangi tingkat polusi.
"Dari ujicoba yang dilakukan sensor alat ini dapat bekerja ketika sampah sudah tertahan pada ruji-ruji, namun terkadang garpu pengangkutnya tersangkut dengan ruji-ruji sehingga alat akan terhambat maka dari itu pada bagian tersebut perlu beberapa penyempurnaan," tutur Slamet
Selain itu, dirinya juga menyebutkan jika konveyor juga bekerja dengan baik untuk mengarahkan sampah ke bak penampungan.
"Alat ini memang masih hanya berfungsi saat ada sampah yang terdeteksi oleh sensor. Namun, kami berharap akan memicu ide-ide lanjutan untuk pembuatan seperti alat pembersih sampah di sungai yang terjebak pada pinggir-pinggir sungai." harap Slamet Riyanto. (mdk/dzm)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Selain sampah plastik, bahan-bahan yang perlu disiapkan untuk membuat inovasi itu antara lain semen, pasir, dan oli.
Baca SelengkapnyaMuryani mengolah limbah menjadi BBM terinspirasi dari menumpuknya sampah plastik.
Baca SelengkapnyaHasil pembakaran sampah itu bisa dimanfaatkan sebagai pupuk, sementara asapnya bisa disuling menjadi pupuk cair.
Baca SelengkapnyaAstra Honda Motor Best Student 2023 mengumumkan para pemenangnya. Alat penjernih air brih tenaga surya karya siswa di Malang juara kategori Invensi.
Baca SelengkapnyaBerikut video alat pembersih sungai jadi sorotan karena bersihkan hingga ke dasar hingga membuat sungai tanpa sampah.
Baca SelengkapnyaAchmad Syafiuddin juga memiliki hobi yang terus ia pupuk. Sejak belia, ia merupakan seorang Bonek.
Baca SelengkapnyaKeberadaan TPS ini menjadi sumber rezeki bagi warga setempat.
Baca SelengkapnyaPemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Pusat melalui Bagian Umum dan Protokol (Umprot) membuat alat yang bisa menangkap polutan di udara.
Baca SelengkapnyaSebanyak 98 persen sampah di Banyumas berhasil dikelola menjadi sesuatu yang berharga dan bernilai jual tinggi.
Baca SelengkapnyaBeberapa produk yang dihasilkan rupanya memiliki nilai ekonomi yang tinggi, seperti jam dinding hingga mainan wayang plastik.
Baca SelengkapnyaTerpilihnya Banyumas menjadi tuan rumah acara tersebut karena reputasinya sebagai salah satu daerah yang memiliki inovasi dalam pengelolaan sampah.
Baca SelengkapnyaKapal penangkap ikan ini disebut bisa menjaga kualitas ikan hasil tangkapan.
Baca Selengkapnya