'Makin banyak hacker yang gentayangan di internet'
Merdeka.com - Akamai mengeluarkan data seputar keamanan internet di dunia pada kuartal kedua tahun ini. Hasilnya, ternyata angka serangan malware terus menerus meningkat.
Seperti yang dilansir oleh ZDNet (16/10), dalam data yang dibuat Akamai, diketahui bahwa serangan ini banyak terjadi pada protokol HTTP atau sambungan internet melalui port 80. Tercatat, dari jumlah serangan yang terjadi semester pertama tahun ini protokol ini diserang setidaknya sebanyak 24 persen.
Sementara, malware saat ini ternyata juga mulai berani menyerang sistem keamanan internet seperti SSL. Angka serangan SSL tercatat meningkat drastis hingga mengalahkan Microsoft-DS yang sebelumnya paling banyak diserang.
-
Bagaimana hacker menyerang? Mereka menggunakan aktor-aktor yang berpura-pura menjadi diplomat Barat dan pejabat Ukraina untuk mengakses akun, memahami kebijakan luar negeri Barat terhadap Ukraina, serta merencanakan serangan terhadap organisasi pemerintah Ukraina dan sektor-sektor penting di NATO.
-
Siapa saja hacker yang menyerang? Laporan tersebut secara detail menjelaskan serangan-serangan yang dilakukan pemerintah dari Rusia, China, Iran, dan Korea Utara, serta beberapa kelompok peretas di wilayah Palestina dan peretas bayaran yang disewa negara-negara lain.
-
Apa saja serangan yang dilakukan hacker? 'Terkadang, hampir setengah dari serangan ini menargetkan negara-negara anggota NATO, dan lebih dari 40 persen ditujukan terhadap pemerintah atau organisasi sektor swasta yang terlibat dalam pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur penting,' jelas Tom Burt dari Microsoft.
-
Bagaimana hacker menargetkan para gamer? Kaspersky menyelidiki ancaman yang disamarkan sebagai video game anak-anak populer dan menganalisis periode dari 1 Juli 2023 hingga 30 Juni 2024. Selama periode yang dilaporkan, terdeteksi lebih dari 6,6 juta percobaan serangan, di mana penjahat siber mengeksploitasi merek game anak-anak sebagai umpan.
-
Kenapa hacker menyerang negara-negara tertentu? Laporan tersebut secara detail menjelaskan serangan-serangan yang dilakukan pemerintah dari Rusia, China, Iran, dan Korea Utara, serta beberapa kelompok peretas di wilayah Palestina dan peretas bayaran yang disewa negara-negara lain.
-
Siapa yang menjadi target kejahatan siber? Tidak hanya perorangan yang menjadi target, namun perusahaan besar, pemerintah, hingga institusi finansial juga rentan terhadap serangan ini.
Untuk jenis serangan sendiri hacker masih berkutat pada serangan DDoS atau distributed denial-of-service yang efektif mampu meruntuhkan server hingga tidak bisa berjalan normal. Namun, skala serangan DDoS saat ini diketahui lebih besar sehingga mampu membuat kerugian amat besar.
Adapun sasaran serangan sendiri kebanyakan adalah sistem jaringan perusahaan besar hingga korporasi. Dengan menjatuhkan jaringan ini, korban kebanyakan diperas hacker untuk tujuan ekonomi.
Sementara itu, serangan paling berbahaya dalam 6 bulan belakangan ini dicatat oleh Syrian Electronic Army. Menguasai akun Twitter AP selama beberapa menit, SEA berhasil mengacak-acak pasar saham Wall Street hingga merugi triliunan rupiah.
(mdk/nvl)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dunia digital yang semakin terkoneksi telah membuka pintu bagi kejahatan siber yang berkembang pesat.
Baca SelengkapnyaMenurut laporan Kaspersky, hacker mulai menyerang permainan game anak muda.
Baca SelengkapnyaLaporan Microsoft ini menyoroti tiga perubahan signifikan dalam karakteristik ancaman dan serangan siber yang terjadi di berbagai negara.
Baca SelengkapnyaSerangan hacker Indonesia ke situs-situs pemerintahan Israel sedang jadi perbincangan.
Baca SelengkapnyaHampir sepertiga insiden serangan siber didominasi oleh ransomware.
Baca SelengkapnyaIndonesia mengalami 2.200 serangan siber per satu menit.
Baca SelengkapnyaBerikut fakta mengenai jelang tahun pemilu yang disukai hacker.
Baca SelengkapnyaMenko Polhukam, Hadi Tjahjanto blak-blakan, rencana strategi pemerintah usai pusat data nasional diserang oleh kelompok hacker.
Baca SelengkapnyaPenipu menggunakan wajah seseorang yang dikenal oleh korban .
Baca SelengkapnyaIndonesia kembali dihebohkan kabar kebobolan 204 juta Data Pemilih Tetap (DTP) Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Baca SelengkapnyaLagi banyak dibahas di media sosial, sebenarnya apa sih ransomware itu?
Baca SelengkapnyaBanyak situs web yang berhasil diretas oleh hacker meski sudah diberi keamanan paling canggih.
Baca Selengkapnya