Malware baru ini mulai menyerang platform iOS dan kripto
Merdeka.com - Peneliti Kaspersky Lab menemukan malware Android baru yang menyusupi router dan menggunakan metode pembajakan domain name system (DNS) untuk menyeberang menginfeksi smartphone. Malware ini kebanyakan menarget kawasan Asia, setelah satu bulan ancaman ini berkembang dengan cepat dan memperluas target kawasannya termasuk ke Eropa dan Timur Tengah.
Kini diketahui malware ini juga menyerang perangkat berplatform iOS dan melakukan penambangan kripto. Malware yang disebut dengan Roaming Mantis ini mencuri informasi pribadi pengguna dan memungkinkan pengambilalihan kontrol perangkat. Para ahli mengungkapkan kelompok berbahasa Korea atau China yang berada di belakang operasi ini bermotivasi mencari keuntungan finansial.
Penelitian awal Kaspersky Lab menemukan sekitar 150 target, terutama di Korea Selatan, Bangladesh, dan Jepang. Namun temuan tersebut juga menunjukkan adanya ribuan koneksi ke server pelaku setiap harinya sehingga mengindikasikan serangan dalam skala lebih besar.
-
Dari mana malware ini disebar? Walau begitu, Zimperium mengungkapkan jika malware berformat APK ini belum terdeteksi di Google Play Store. Dari situ diketahui jika aplikasi berbahaya tersebut didistribusikan lewat cara alternatif, seperti toko aplikasi pihak ketiga.
-
Negara mana yang paling terkena Ransomware? Berikut adalah daftar negara-negara dengan tingkat serangan ransomware tertinggi berdasarkan data dari Statista per Maret 2022 hingga Maret 2023: SingapuraSingapura menduduki peringkat pertama dengan tingkat serangan ransomware tertinggi. Sebanyak 84 persen perusahaan di Singapura mengalami ransomware dalam 12 bulan terakhir.
-
Ransomware menginfeksi perangkat bagaimana? Ransomware bisa menyerang dengan berbagai metode untuk menginfeksi perangkat atau jaringan target. Biasanya yang paling banyak digunakan adalah email phishing dan rekayasa sosial lainnya.
-
Kenapa serangan ransomware semakin meningkat? Laporan itu menyebutkan jenis serangan ransomware ini di mana penjahat siber secara aktif menyusup ke infrastruktur teknologi & informasi organisasi untuk menyebarkan ransomware, meningkat 2,75x year over year.
-
Siapa yang bisa diserang virus? Virus yang dapat menyerang manusia memang perlu dipahami.
-
Kapan kerugian Ransomware mulai meningkat? Sudah enam tahun sejak laporan dari Cybersecurity Ventures memperkirakan kerusakan akibat ransomware akan merugikan dunia sebesar USD5 miliar di 2017, naik dari USD325 juta pada 2015 — peningkatan 15 kali lipat hanya dalam dua tahun.
Perluasan serangan juga terlihat dari jumlah bahasa yang dipakai untuk menampilkan pesan di smartphone 'To better experience the browsing, update to the latest chrome version'. Dari hanya empat bahasa juga, sekarang mencapai 27 bahasa termasuk Melayu, Polandia, Jerman, Arab, Bulgaria dan Rusia.
"Ketika pertama kali kami melaporkan adanya Roaming Mantis pada bulan April lalu, kami mengatakan bahwa ini merupakan ancaman yang aktif dan dinamis. Bukti baru menunjukkan perluasan targetnya yang memasuki Eropa dan Timur Tengah, dan masih banyak lagi. Kami percaya bahwa para pelaku mencari keuntungan finansial dan terdapat petunjuk bahwa pelaku berbahasa Cina atau Korea," ujar Suguru Ishimaru, Security Researcher di Kaspersky Lab Jepang.
Temuan Kaspersky Lab menunjukkan bahwa pelaku di balik Roaming Mantis ini menyerang celah keamanan router dan selanjutnya mendistribusikan malware melalui trik sederhana yang efektif dengan membajak pengaturan DNS dari router tersebut. Metode bagaimana serangan terhadap router dilakukan belum diketahui.
Setelah DNS berhasil dibajak, maka aktifitas online yang dilakukan para korban akan selalu diarahkan ke URL dengan konten palsu yang berasal server pelaku. Akan muncul pesan berikut di layar smartphone: 'To better experience the browsing, update to the latest chrome version.' Dengan mengklik tautan tersebut, maka aplikasi Trojan bernama 'facebook apk' atau 'chrome apk' akan terinstalasi secara otomatis.
"Jelas terdapat motivasi yang cukup besar di balik ancaman ini, sehingga ancaman ini tidak akan hilang dalam waktu yang singkat. Terinfeksinya router dan pembajakan DNS menunjukkan betapa kebutuhan akan perlindungan perangkat dan penggunaan koneksi yang aman sangat diperlukan," jelasnya. (mdk/eko)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berikut adalah daftar negara yang paling banyak diserang ransomware
Baca SelengkapnyaBerikut daftar negara-negara yang kerap diserang hacker.
Baca SelengkapnyaHampir sepertiga insiden serangan siber didominasi oleh ransomware.
Baca SelengkapnyaMenkominfo Budi Arie Setiadi menyebut, bahwa tidak ada negara di seluruh dunia yang tidak terkena serangan Ransomware.
Baca SelengkapnyaLaporan Microsoft ini menyoroti tiga perubahan signifikan dalam karakteristik ancaman dan serangan siber yang terjadi di berbagai negara.
Baca SelengkapnyaApple baru saja mengeluarkan Rapid Security Response. Artinya pengguna harus update software.
Baca SelengkapnyaBSSN mencatat, dari 160 juta anomali malware, sebanyak 966.533 terindikasi ransomware menyerang sektor keuangan.
Baca SelengkapnyaLagi banyak dibahas di media sosial, sebenarnya apa sih ransomware itu?
Baca SelengkapnyaWalaupun dilengkapi dengan teknologi keamanan canggih, tapi negara-negara ini masih bisa dibobol hacker.
Baca SelengkapnyaBerikut daftar warga di berbagai negara yang sering kena tipu info pekerjaan.
Baca SelengkapnyaPelanggaran data dan ransomware merajalela, AI jadi senjata baru. Bagaimana Indonesia?
Baca SelengkapnyaPada Q3 tahun 2024, para ahli Kaspersky menemukan bahwa jumlah pengguna yang mendapati aplikasi VPN gratis palsu meningkat.
Baca Selengkapnya