Malware Flashback Apple infeksi 600.000 Mac
Merdeka.com - Selama ini orang beranggapan ekosistem Apple adalah salah satu lingkungan yang paling aman selain Linux. Tak bisa disalahkan karena salah satu alasannya adalah jumlah pengguna sistem operasi Windows yang lebih banyak. Selain itu, celah pada keamanan pada Apple memang tergolong lebih sedikit dibanding sistem operasi keluaran Microsoft. Sekarang muncul mimpi buruk buat para pengguna Mac karena malware Flashback yang sudah beredar sekitar tujuh bulan lalu ternyata sudah menginfeksi lebih dari 600.000 Mac di seluruh dunia.
ZDNet (06/04) sempat mengutip kesimpulan sebuah perusahaan antivirus Rusia yang mengklaim bahwa sampai saat ini sudah ada lebih dari 600.000 Mac yang terinfeksi trojan yang sudah beredar cukup lama ini. Angka ini juga dikonfirmasi oleh Kaspersky Lab yang mengeluarkan pernyataan senada.
Kaspersky Lab mendaftarkan domain bernama "krymbrjasnof.com" dan menggunakannya untuk mendeteksi request dari bot yang ada. Karena masing-masing bot berisi Universally Unique Identifier (UUID) Kaspersky bisa mengalkulasikan jumlah bot yang aktif. Hasilnya, ada lebih dari 600.000 bot yang terhubung dengan server mereka dalam waktu kurang dari 24 jam.
-
Dari mana malware ini disebar? Walau begitu, Zimperium mengungkapkan jika malware berformat APK ini belum terdeteksi di Google Play Store. Dari situ diketahui jika aplikasi berbahaya tersebut didistribusikan lewat cara alternatif, seperti toko aplikasi pihak ketiga.
-
Ransomware menginfeksi perangkat bagaimana? Ransomware bisa menyerang dengan berbagai metode untuk menginfeksi perangkat atau jaringan target. Biasanya yang paling banyak digunakan adalah email phishing dan rekayasa sosial lainnya.
-
Virus itu apa? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
-
Kapan serangan ransomware terjadi? Serangan terhadap server PDNS 2 pada 20 Juni 2024 itu mengakibatkan beberapa layanan publik terhambat.
-
Apa itu virus? Virus adalah agen infeksius berukuran kecil dan komposisi sederhana yang dapat berkembang biak hanya dalam sel hidup hewan, tumbuhan, atau bakteri.
-
Kapan kerugian Ransomware mulai meningkat? Sudah enam tahun sejak laporan dari Cybersecurity Ventures memperkirakan kerusakan akibat ransomware akan merugikan dunia sebesar USD5 miliar di 2017, naik dari USD325 juta pada 2015 — peningkatan 15 kali lipat hanya dalam dua tahun.
Ada sekitar 620.000 alamat IP luar yang terdeteksi dan setengahnya berasal dari wilayah Amerika Serikat. 98% dari network packet yang masuk diperkirakan berasal dari sistem operasi Mac OS X.
Kabar tentang wabah yang melanda para pengguna Mac OS ini memang tak terlalu mengejutkan mengingat satu kesalahan kecil yang dilakukan pengguna Mac saja sudah bisa membuat sistem operasi mereka terinfeksi. Tak perlu memberikan password atau hal bodoh lain. Hanya dengan mengunjungi satu situs web tertentu menggunakan Mac yang memiliki Java versi terbaru saja sudah bisa membuat sistem operasi mereka terinfeksi.
Secara teknis, BackDoor.Flashback ini memang tidak bisa disebut trojan karena lebih mirip "drive-by download". Ia pertama kali terdeteksi bulan September 2011 lalu dan menyerang celah Java yang ada di Mac OS X. Oracle "menambal" celah Java ini pada tanggal 14 Februari lalu sementara Apple melepas perbaikan untuk para pengguna sistem operasi mereka pada tanggal 3 April lalu. (mdk/roc)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
YouTuber Basically Homeless, Nicholas Zetta, menantang mitos MacBook tidak bisa kena virus dengan sengaja mengunduh 141 virus. Hasilnya?
Baca SelengkapnyaKemudahan transaksi digital tidak lepas dari ancaman serangan siber. Pengguna produk Apple juga tidak lepas dari ancaman ini.
Baca SelengkapnyaLebih dari 200 aplikasi berbahaya terdeteksi di Google Play dalam setahun terakhir, dengan total unduhan mencapai 8 juta kali.
Baca SelengkapnyaApple baru saja mengeluarkan Rapid Security Response. Artinya pengguna harus update software.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah daftar negara yang paling banyak diserang ransomware
Baca SelengkapnyaChairman Lembaga Riset Keamanan Siber CISSReC Pratama Persadha menyampaikan kondisi terkini terkait Pusat Data Nasional.
Baca SelengkapnyaPara penyerang menggunakan kampanye phishing dengan mengirimkan email dan teks yang dirancang seolah-olah dikirim oleh Apple.
Baca SelengkapnyaAtas serangan itu perusahaan membayar sebanyak USD4,4 juta atau Rp71,9 dalam bentuk bitcoin.
Baca SelengkapnyaSerangan siber yang meminta tebusan paling tinggi terjadi pada perusahaan teknologi TI terbesar asal Amerika Serikat (AS), Kaseya.
Baca SelengkapnyaDampak Parah Gangguan IT Software CrowdStrike: 3.000 Penerbangan di Amerika Serikat Dibatalkan, 11.000 Penerbangan Ditunda
Baca SelengkapnyaAkibat peretasan kelompok Hive ini mengakibatkan jaringan mesin kasir toko di Belanda dan Jerman tidak bisa diakses.
Baca SelengkapnyaPenumpang pesawat di seluruh dunia menghadapi penundaan, pembatalan penerbangan, dan kesulitan saat check-in karena bandara terjebak dalam pemadaman IT.
Baca Selengkapnya