Malware iOS kembali ditemukan, hantui semua pengguna iOS
Merdeka.com - Malware iOS baru-baru ini ditemukan di China dengan nama XcodeGhost. Malware yang menginfeksi lewat developer tool iOS ilegal ini membuat berbagai aplikasi terkena virus. Ternyata, tidak hanya XcodeGhost, malware kembali ditemukan dengan nama YiSpecter yang menargetkan perangkat iOS di China dan Taiwan.
Sebagian besar malware iOS datang ke perangkat yang telah di Jailbreak. Mengapa hal ini terjadi? Perangkat yang telah di jailbreak bisa dengan mudah download aplikasi yang bukan dari App Store. Perangkat ini juga bisa download lagu sesuka hati, sehingga bisa dikatakan tidak mungkin aman.
Tetapi, menurut laporan yang bsia dipercaya, malware YiSpecter tidak hanya mengincar iOS yang telah di jailbreak, namun juga non-jailbreak. Jika terinfeksi malware ini, YiSpecter bisa download aplikasi dengan sendirinya sekaligus mengganti aplikasi yang sudah ada.
-
Bagaimana malware ini bisa menyamar di Android? Lewat metode bernama kompresi APK, APK akan disamarkan menjadi file yang bisa dipakai untuk menginstal dan mendistribusikan aplikasi berbahaya di ekosistem Android.
-
Bagaimana malware SpyLoan menginfeksi ponsel? Namun, setelah diunduh, serigala digital berbulu domba ini memasang malware canggih yang dapat mengekstraksi berbagai informasi pribadi dari pengguna yang tidak menaruh curiga.
-
Mengapa iPhone menjadi sasaran? Selain itu, reputasi merek Apple yang kuat membuat pengguna lebih rentan untuk mempercayai komunikasi menipu yang tampaknya berasal dari Apple, semakin meningkatkan daya tarik target ini bagi para penjahat dunia maya.
-
Kenapa malware ini bisa masuk ke Android? Gara-gara taktik pengelabuan yang membuat program keamanan sulit mendeteksinya, membuat aplikasi berbahaya tersebut akhirnya diizinkan berfungsi di ekosistem Android layaknya aplikasi biasa pada umumnya.
-
Ransomware menginfeksi perangkat bagaimana? Ransomware bisa menyerang dengan berbagai metode untuk menginfeksi perangkat atau jaringan target. Biasanya yang paling banyak digunakan adalah email phishing dan rekayasa sosial lainnya.
-
Dari mana malware ini disebar? Walau begitu, Zimperium mengungkapkan jika malware berformat APK ini belum terdeteksi di Google Play Store. Dari situ diketahui jika aplikasi berbahaya tersebut didistribusikan lewat cara alternatif, seperti toko aplikasi pihak ketiga.
Tidak hanya itu, YiSpecter juga mampu membajak Safari dan mengubah pengaturannya, menampilkan tampilan penuh iklan ketika meluncurkan aplikasi, dan masih banyak lagi. Sangat menakutkan bukan?
Menurut Palo Alto Network, malware YiSpectre sebenarnya ini sudah ada selama lebih dari 10 bulan. Pihak Apple dikabarkan menyadari hal ini dan beberapa telah melaporkannya. Mereka mengaku masih menyelidiki malware menyeramkan ini.
(mdk/lar)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Apple baru saja mengeluarkan Rapid Security Response. Artinya pengguna harus update software.
Baca SelengkapnyaKemudahan transaksi digital tidak lepas dari ancaman serangan siber. Pengguna produk Apple juga tidak lepas dari ancaman ini.
Baca SelengkapnyaLebih dari 200 aplikasi berbahaya terdeteksi di Google Play dalam setahun terakhir, dengan total unduhan mencapai 8 juta kali.
Baca SelengkapnyaPaling baru, pembuat malware mencoba menyusup ke ponsel Android menggunakan metode kompresi APK tersembunyi.
Baca SelengkapnyaYouTuber Basically Homeless, Nicholas Zetta, menantang mitos MacBook tidak bisa kena virus dengan sengaja mengunduh 141 virus. Hasilnya?
Baca SelengkapnyaPara penyerang menggunakan kampanye phishing dengan mengirimkan email dan teks yang dirancang seolah-olah dikirim oleh Apple.
Baca SelengkapnyaMudah bagi hacker meretas kamera ponsel atau laptop dan merekam aktivitas penggunanya secara diam-diam.
Baca SelengkapnyaPusat Data Nasional Sementara (PDNS) di Surabaya diserang Ransomware
Baca SelengkapnyaApple akhirnya memperbaiki kerentanan yang ada di fitur VoiceOver pada iOS 18.
Baca SelengkapnyaSebuah laporan menyatakan bahwa iPhone yang dimiliki oleh dua staf kampanye presiden AS telah berhasil diretas oleh peretas yang berasal dari Tiongkok.
Baca SelengkapnyaPada Q3 tahun 2024, para ahli Kaspersky menemukan bahwa jumlah pengguna yang mendapati aplikasi VPN gratis palsu meningkat.
Baca SelengkapnyaHampir sepertiga insiden serangan siber didominasi oleh ransomware.
Baca Selengkapnya