Malware kini juga serang pengguna Apple Mac, ini 5 tips mencegahnya!
Merdeka.com - Fortinet, pemimpin global dalam solusi keamanan siber berkinerja tinggi, memperingatkan bahwa perangkat-perangkat Apple baru-baru ini telah menjadi sasaran yang menarik bagi para penyerang dunia siber karena popularitas mereka yang semakin cepat berkembang dan demografi penggunanya.
Hal ini dikarenakan para eksekutif C-suite dan tim pemasaran lebih cenderung menggunakan Mac. Individu-individu ini tidak hanya berbagi informasi berharga, namun juga seringkali kurang memahami dari aspek teknis. Oleh karena itu, jadi kecil kemungkinannya bagi mereka untuk bisa mendukung perangkat mereka sendiri, seperti mengenkripsi data yang tersimpan, atau menjalankan tindakan keamanan yang terbaik.
Peluang serangan baru dan vektor ancaman juga membuat penargetan terhadap perangkat Mac menjadi lebih mudah dan lebih atraktif. Misalnya, tim riset ancaman Fortinet FortiGuard Labs mulai melihat pengembangan alat hacking yang menargetkan perangkat lunak cross-compatible.
-
Apa saja penyebab perangkat terserang ransomware? Berikut beberapa penyebab umum perangkat terserang ransomware: Phishing Kelemahan Keamanan Software Akses Jarak Jauh yang Tidak Aman Lemahnya Penggunaan Password Kurangnya Kesadaran Keamanan Pekerja yang Melakukan Pekerja dari Rumah (WFH) Pengunduhan Drive-by Lemahnya Penggunaan Backup
-
Apa saja serangan siber yang paling sering terjadi? Laporan tersebut menyoroti tiga perubahan signifikan dalam karakteristik ancaman dan serangan siber yang terjadi di berbagai negara. Mulai dari yang berkaitan dengan ransomware, fraud, hingga identity and social engineering.
-
Siapa yang menjadi target kejahatan siber? Tidak hanya perorangan yang menjadi target, namun perusahaan besar, pemerintah, hingga institusi finansial juga rentan terhadap serangan ini.
-
Ransomware menginfeksi perangkat bagaimana? Ransomware bisa menyerang dengan berbagai metode untuk menginfeksi perangkat atau jaringan target. Biasanya yang paling banyak digunakan adalah email phishing dan rekayasa sosial lainnya.
-
Dari mana malware ini disebar? Walau begitu, Zimperium mengungkapkan jika malware berformat APK ini belum terdeteksi di Google Play Store. Dari situ diketahui jika aplikasi berbahaya tersebut didistribusikan lewat cara alternatif, seperti toko aplikasi pihak ketiga.
-
Siapa saja hacker yang menyerang? Laporan tersebut secara detail menjelaskan serangan-serangan yang dilakukan pemerintah dari Rusia, China, Iran, dan Korea Utara, serta beberapa kelompok peretas di wilayah Palestina dan peretas bayaran yang disewa negara-negara lain.
Selain itu, sudah semakin mudah bagi para penjahat dunia siber untuk meningkatkan operasinya terhadap Mac. Karena munculnya cybercrime-as-a-service, para penjahat dunia siber telah mulai membangun 'waralaba'.
Alih-alih menargetkan Mac satu persatu seperti di masa lalu, penjahat dunia siber ini sekarang dapat memanfaatkan teknologi pre-built untuk menyerang sejumlah besar korban potensial dengan imbalan pembagian keuntungan di belakang. Saat tebusan untuk satu perangkat mungkin tidak terlalu menguntungkan penjahat profesional, namun memiliki ratusan waralaba yang menargetkan ribuan perangkat setiap hari pasti mendatangkan banyak keuntungan.
Pada saat yang sama, kesempatan semacam itu menarik banyak pemain skala kecil, seperti hacker yang bekerja sendiri (lone-wolf) dari rumah orangtua mereka.
"Ketika menyangkut tentang keamanan, satu-satunya hal yang konstan adalah perubahan, entah itu bagaimana jaringan berkembang atau bagaimana perubahan ini menciptakan peluang baru bagi para penjahat," ungkap Aamir Lakhani, Pakar Strategi Keamanan Senior di Fortinet.
"Sangat penting untuk perusahaan mencapai keamanan dari perspektif holistik. Ini termasuk memastikan bahwa setiap perangkat terlindungi dari semua vektor ancaman, termasuk perangkat Mac yang dulu dianggap aman," lanjutnya.
Sebagai respons terhadap gelombang serangan ini, Fortinet merekomendasikan para pengguna Mac untuk mengambil langkah-langkah pencegahan berikut:
1. Terapkan patch dan update
Apple menyediakan update keamanan secara teratur. Para pengguna harus memastikan mereka meluangkan waktu untuk menerapkannya.
2. Backup perangkat Anda
Layanan Apple’s Time Machine secara otomatis akan membuat backup sistem penuh, yang berarti jika sebuah sistem mendapat serangan ransomware, seseorang bisa dengan mudah membersihkan perangkat dan melakukan pemulihan sistem secara keseluruhan dari backup.
Teratur memindai backup untuk kerentanan dan simpan backup ini secara offline. Penyimpanan offline sangat penting karena sistem backup Time Machine seringkali terus-menerus terhubung dengan perangkat yang didukung, dan berisiko dikompromikan selama serangan.
3. Enkripsikan data yang tersimpan dalam perangkat
Meskipun hal ini mungkin tidak efektif melawan banyaknya varian ransomware, cara ini tetap baik karena bisa melindungi sebuah organisasi jika perangkat terinfeksi malware yang dirancang untuk mencuri file dan data.
4. Install sebuah rekanan endpoint security
Carilah solusi endpoint yang tidak hanya melindungi perangkat Anda, namun menghubungkan keamanan ini kembali ke strategi keamanan jaringan Anda, memungkinkan Anda meningkatkan dan berbagi intelegensi ancaman untuk melindungi perangkat berikut asetnya dengan lebih baik.
5. Sebarkan sistem keamanan yang melindungi terhadap vektor-vektor ancaman lainnya
Karena surel masih menjadi sumber utama malware dan berbagai infeksi, pastikan penerapan solusi keamanan surel yang kuat. Hal yang sama juga berlaku untuk perangkat keamanan network, kontrol akses kabel dan nirkabel, keamanan berbasis cloud, dan strategi segmentasi network yang membantu mendeteksi, mengisolasi, dan merespons ancaman yang ditemukan di seluruh lingkungan yang terdistribusi.
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Apple baru saja mengeluarkan Rapid Security Response. Artinya pengguna harus update software.
Baca SelengkapnyaKemudahan transaksi digital tidak lepas dari ancaman serangan siber. Pengguna produk Apple juga tidak lepas dari ancaman ini.
Baca SelengkapnyaPara penyerang menggunakan kampanye phishing dengan mengirimkan email dan teks yang dirancang seolah-olah dikirim oleh Apple.
Baca SelengkapnyaLaporan Microsoft ini menyoroti tiga perubahan signifikan dalam karakteristik ancaman dan serangan siber yang terjadi di berbagai negara.
Baca SelengkapnyaHampir sepertiga insiden serangan siber didominasi oleh ransomware.
Baca SelengkapnyaDunia digital yang semakin terkoneksi telah membuka pintu bagi kejahatan siber yang berkembang pesat.
Baca SelengkapnyaBerikut daftar negara-negara yang kerap diserang hacker.
Baca SelengkapnyaMudah bagi hacker meretas kamera ponsel atau laptop dan merekam aktivitas penggunanya secara diam-diam.
Baca SelengkapnyaBerikut data-data mengenai lonjakan serangan ransomware pada pelakuk bisnis.
Baca SelengkapnyaPusat Data Nasional Sementara (PDNS) di Surabaya diserang Ransomware
Baca SelengkapnyaFatalitas serangan siber tidak hanya mengancam pertahanan satu negara.
Baca SelengkapnyaBSSN mencatat, dari 160 juta anomali malware, sebanyak 966.533 terindikasi ransomware menyerang sektor keuangan.
Baca Selengkapnya