Mampukah AI Prediksi Gempa Bumi? Ini Jawaban Ilmuwan
Merdeka.com - Kecerdasan buatan yang semakin berkembang berhasil memudahkan hidup manusia. Baru-baru ini, para ilmuwan sedang berusaha menciptakan AI yang mampu memprediksi gempa bumi.
Awal tahun ini gempa bumi dahsyat menghantam Turki dan Suriah hingga merenggut lebih dari 50.000 nyawa manusia. Adanya bencana tersebut membuat para ilmuwan semakin berupaya untuk membuat alat yang mampu memprediksi gempa bumi dengan bantuan AI.
Sebelumnya, para peneliti di Universitas Stanford telah menggunakan pembelajaran mesin untuk memprediksi gempa susulan setelah gempa bumi di California. Model yang mereka ciptakan berhasil mencapai tingkat akurasi lebih dari 80 persen, menunjukkan AI berpotensi tinggi di bidang ini.
-
Bagaimana kecerdasan buatan membantu pekerjaan manusia? Dengan ini, peran dari manusia akan dapat dioptimalkan melalui teknologi.
-
Apa yang dilakukan teknologi AI? Mengutip DailyMail, Jumat (6/9), dokumen ini menunjukkan bahwa perusahaan seperti Facebook, Google, dan Amazon mungkin menggunakan teknologi ini untuk menargetkan iklan kepada konsumen. Menurut presentasi yang bocor ini, perangkat lunak tersebut mampu menangkap data niat konsumen secara real-time dan mencocokkannya dengan data perilaku untuk membuat iklan yang lebih relevan.
-
Siapa yang mengembangkan AI ini? Para peneliti di Denmark menggunakan data dari jutaan individu untuk membangun model yang dapat memprediksi berbagai peristiwa kehidupan, mulai dari kesehatan hingga kehidupan sosial.
-
Apa yang bisa diprediksi oleh AI ini? Life2vec, algoritma yang dikembangkan oleh para peneliti, menggunakan pendekatan serupa dengan ChatGPT untuk menganalisis berbagai variabel yang memengaruhi kehidupan seseorang, seperti kelahiran, pendidikan, tunjangan sosial, dan jadwal kerja. Dengan memanfaatkan data anonim dari sekitar enam juta warga Denmark, algoritma ini dapat memprediksi berbagai peristiwa kehidupan dengan tingkat keberhasilan yang mencengangkan.
-
Bagaimana AI membantu pekerjaan? Semisal penggunaan Chat GPT yang membantu pekerjaan menjadi lebih efisien di tempat kerja dan kehidupan.
-
Apa yang bisa diprediksi oleh Robot AI? 'Ini biasanya merupakan jenis tugas yang menggunakan model transformator dalam AI, namun dalam eksperimen kami, kami menggunakannya untuk menganalisis apa yang kami sebut rangkaian kehidupan, yaitu peristiwa yang telah terjadi dalam kehidupan manusia,'
Gempa bumi berskala besar terhitung masih jarang terjadi, namun gempa kecil yang tak dirasakan manusia terjadi sepanjang waktu.
Sebuah studi yang diterbitkan di Nature Communications, ilmuwan Universitas Stanford menjelaskan metode baru dengan menggunakan AI untuk memfokuskan jutaan pergeseran halus pada Bumi kita ini.
"Dengan meningkatkan kemampuan untuk mendeteksi dan menemukan gempa bumi yang sangat kecil, kita bisa mendapatkan pandangan yang lebih jelas tentang bagaimana gempa bumi berinteraksi atau menyebar di sepanjang patahan, bagaimana mereka memulai, bahkan bagaimana mereka berhenti," kata mereka, dilansir dari GreekReporter, Kamis, (13/4).
Di sisi lain, para peneliti di Universitas Tokyo telah menggunakan jaringan saraf untuk memprediksi gempa bumi, mencapai tingkat akurasi yang tinggi dengan menganalisis pola dalam aktivitas seismik.
Ada juga penelitian yang ditulis oleh para ilmuwan di Laboratorium Nasional Los Alamos yang mengumumkan bahwa mereka telah mengembangkan mekanisme di laboratorium yang dapat memprediksi gesekan di masa depan.
"Memberikan potensi yang lebih besar untuk peramalan jangka pendek waktu gempa di Bumi," kata Chris Johnson, salah satu penulis studi yang diterbitkan dalam jurnal Geophysical Research Letters ini.
Johnson mengatakan AI mengambil data tentang apa yang terjadi saat ini dan mengungkapkan apa yang akan terjadi selanjutnya. Studi-studi tersebut membuktikan bahwa AI berpotensi besar dalam memprediksi gempa bumi. Namun masih ada yang perlu dihadapi AI untuk menjadikannya alat prediksi yang andal.
Salah satu tantangan utama adalah kurangnya data. Gempa bumi adalah peristiwa langka, membuatnya sulit untuk mengumpulkan data yang cukup untuk melatih algoritma pembelajaran AI. Selain itu, gempa bumi adalah fenomena kompleks yang dipengaruhi oleh banyak faktor, sangat sulit untuk mengidentifikasi sebab akibat fenomena ini secara akurat.
Menurut Caltech Science Exchange, untuk saat ini masih tidak mungkin bagi kita untuk memprediksi dengan tepat kapan dan di mana gempa bumi akan terjadi, atau seberapa besar itu akan terjadi, "Namun, seismolog dapat memperkirakan di mana gempa bumi kemungkinan akan menyerang dengan menghitung probabilitas dan prakiraan,"
Survei Geologi AS (USGS) mengatakan bahwa baik USGS maupun ilmuwan lain tidak pernah memperkirakan gempa bumi besar.
"Kami tidak tahu caranya, Ilmuwan USGS hanya dapat menghitung probabilitas bahwa gempa bumi yang signifikan akan terjadi di area tertentu dalam beberapa tahun," terang organisasi tersebut.
Meskipun demikian, bantuan AI dalam memprediksi gempa bumi di masa depan cukup menjanjikan. Namun, masih dibutuhkan lebih banyak penelitian di bidang ini untuk membuktikan potensi AI yang sebenarnya.
Reporter magang: Safira Tiur Margaretha (mdk/faz)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pihak UGM belum bisa mengumumkan hasil deteksi peralatan ini ke publik karena alat ini masih butuh pengembangan
Baca SelengkapnyaTeknologi Artificial Intelligence (AI) semakin berkembang, ada dua pertanyaan besar. Membahayakan atau menguntungkan?
Baca SelengkapnyaArtificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan adalah teknologi terbaru dan tercanggih yang digunakan untuk melengkapi sistem komputer.
Baca SelengkapnyaModel Fengwu fokus utamanya pada tahap peramalan dengan memanfaatkan data yang diperoleh dari analisis ulang atmosfer.
Baca SelengkapnyaIlmuwan menyebutkan usaha yang dilakukannya ini mempunyai akurasi 99 persen.
Baca SelengkapnyaJika penemuan penggunaan AI untuk identifikasi sel kanker ini berhasil, banyak nyawa yang bisa terselamatkan dengan cepat.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah ilmuwan yang khawatir terhadap dampak buruk AI.
Baca SelengkapnyaSaat ini sudah masuk dalam era Artificial Narrow Intelligence (ANI), atau AI yang mengerjakan tugas-tugas yang spesifik.
Baca SelengkapnyaSistem AI yang dibuat peneliti berhasil memproyeksikan peristiwa yang akan terjadi di masa depan manusia, termasuk kematian.
Baca SelengkapnyaBMKG sebelumnya mengatakan, gempa megathrust di Indonesia tinggal menunggu waktu.
Baca SelengkapnyaBMKG mencatat bahwa di Indonesia terdapat banyak potensi gempa akibat pergerakan lempeng di zona megathrust.
Baca SelengkapnyaArtificial Intelligence (AI) punya kontribusi yang menggiurkan bagi ekonomi Indonesia.
Baca Selengkapnya