Mampukah manusia terlahir kembali?
Merdeka.com - Tanpa perlu pembuktian apapun, manusia adalah makhluk paling luar biasa dan yang paling kompleks yang pernah ada. Bayangkan saja, kode genetik kita yang tersimpan di dalam DNA, berisi lebih dari 1,5 gigabyte informasi. File yang mampu mengisi sebuah Blu-Ray tersimpan di organ yang kecilnya bahkan tak bisa kita lihat.
Menurut sebuah penelitian yang dikutip oleh The Huffington Post, 99,9 persen dari informasi yang ada di DNA manusia, semuanya dibagi dengan manusia lain. Hal ini berarti ada 0,1 persen informasi yang sifatnya individual. Dengan ini, ada sekitar 1 megabyte data dari diri kita yang tak pernah dibagi dengan orang lain.
Dari pemikiran ini, bayangkan jika kita bisa 'menyimpan' informasi digital dari diri kita. Mengingat para peneliti telah mengembangkan cara untuk mengembangkan organ manusia secara struktural, hal ini bisa membuat seseorang terlahir kembali dengan memori yang utuh!
-
Apa yang ditemukan oleh para peneliti? Puluhan petroglief berusia ribuan tahun ditemukan terukir di atas bebatuan di balik semak-semak di daerah pedesaan di Tanum, Provinsi Bohusian, Swedia.
-
Apa yang ditemukan peneliti? Para peneliti menggambarkan spesies baru dari genus Calotes di Tiongkok selatan dan Vietnam utara.
-
Apa yang ditemukan oleh peneliti? Para peneliti yang dipimpin oleh Shuhai Xiao di Virginia Tech menemukan fosil spons laut berusia 550 juta tahun, menjelaskan kesenjangan 160 juta tahun dalam catatan fosil.
-
Apa yang ditemukan dalam penyelidikan? Media Fars yang berafiliasi dengan Pasukan Garda Revolusi melaporkan, sebuah penyelidikan menyiratkan Haniyeh dihantam rudal dan menyimpulkan Israel terlibat dalam aksi pembunuhan ini.
-
Apa yang ditemukan para ilmuwan? Penelitian yang diterbitkan di Nature Journal mengungkap penemuan alat kayu di Air Terjun Kalambo, Zambia.
Hal ini bisa terjadi karena para ilmuwan sudah sangat jauh dalam menghimpun pengetahuan tentang gen manusia. Kehebatan teknologi dan penelitian ilmiah yang tak pernah berhenti dilakukan telah membuat DNA manusia yang sangat rumit bisa diklasifikasikan dengan presisi yang akurat.
Pengembangan dalam DNA dan stem cell sedikit memberi 'harapan' dalam hal kloning. Para ilmuwan bahkan telah berhasil mengembangkan 'organ' dari embryonic stem cell dan menuai kesuksesan. Para ilmuwan memprediksi bahwa kloning sangat mungkin dilakukan dan suatu saat umat manusia akan dapat membuat kloning manusia.
Tentu hal ini tak cukup. Memori, emosi, dan pengalaman yang dapat membentuk kepribadian tak bisa dibentuk begitu saja dengan kloning. Segala hal soal kloning memang hanya dipikirkan aspek fisiknya saja, tanpa memikirkan 'esensi' manusia yakni makhluk yang memiliki emosi.
Para ahli saraf pun telah melakukan pemetaan pada otak manusia dan mencoba memahami fungsi dari saraf dan bagaimana cara mereka berkomunikasi antar saraf. Dari sana para ahli saraf mempelajari bagaimana memori terbentuk, dan bagaimana memori tersebut tersimpan.
Sejauh ini, prestasi tertinggi yang dilakukan oleh para peneliti terkait saraf adalah faktor alam bawah sadar, di mana mereka mampu menghapus dan mengganti memori dalam otak tikus.
Namun hal ini masih belum membuktikan apa-apa dalam otak manusia. Para pakar masih belum bisa mengerti bagaimana cara neuron terkoneksi satu sama lain, untuk menyimpan dan membagi informasi. Neuron sendiri mampu membuat ribuan koneksi dan dari koneksi ini memori bisa tersimpan. Jika dihitung, otak dapat menyimpan 2,5 Petabytes, atau 2,5juta Gigaabyte memori di dalam sebuah otak. Ini adalah jumlah informasi yang sangat besar. Yang membuatnya kompleks adalah, otak akan selalu memprioritaskan atau tidak memprioritaskan sebuah memori dari waktu ke waktu. Setiap memori mempunyai 'pelatuk' sendiri untuk memicu sebuah emosi muncul.
Dari sini saja, kloning terasa sulit untuk dilakukan. Namun secara harfiah sebenarnya manusia bisa 'terlahir kembali,' namun hanya secara biologis. Struktur genetis dan fisik sangat bisa dikembangkan dari embryo kita. Permasalahannya adalah, memori yang sifatnya kompleks benar-benar sulit untuk disisipkan ke 'tubuh baru' ini. Hal ini dikarenakan pertumbuhan otak membutuhkan waktu.
Dari tren positif berbagai riset yang dilakukan oleh para ilmuwan, manusia mungkin bisa dikloning ataupun dilahirkan kembali, namun itu butuh waktu, dan tak mungkin akan sesempurna bentuk manusia seperti kita sekarang.
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mammoth atau mamut adalah sejenis gajah purba, hidup dari zaman Miosen akhir sampai Holosen.
Baca SelengkapnyaPara ilmuwan meyakini hal itu setelah melakukan serangkaian penelitian.
Baca SelengkapnyaBanyak yang bertanya, jika manusia saat ini telah berevolusi, lalu apakah kita masih akan terus mengalami evolusi ini?
Baca SelengkapnyaManusia terus mencari cara untuk memperpanjang hidup, dari ramuan kuno hingga teknologi modern. Namun, hanya sedikit yang benar-benar berhasil.
Baca SelengkapnyaBekas luka ini semakin meyakinkan ilmuwan bahwa manusia akan selamat jika pergi ke Mars.
Baca SelengkapnyaAda tujuan tertentu mengapa para ilmuwan ingin menciptakan robot dari sel manusia.
Baca SelengkapnyaMeskipun kita menghilang, alam akan tetap berjalan. Meskipun manusia telah meninggalkan jejak besar di planet ini, alam selalu menemukan jalan untuk pulih.
Baca SelengkapnyaTeknologi diklaim mantan engineer Google dapat memperlama hidup manusia.
Baca SelengkapnyaIlmuwan Google mencoba mengutak-atik asal usul kehidupan menggunakan bahasa pemrograman. Hasilnya mengejutkan banyak ilmuwan.
Baca SelengkapnyaRobot ini bisa tersenyum percis seperti manusia karena ada jaringan kulit hidup yang ditempelkan.
Baca SelengkapnyaManusia bukan makhluk yang hidup abadi. Umur manusia ada batasnya.
Baca Selengkapnya