Manusia berasal dari makhluk sejenis ubur-ubur
Merdeka.com - Hanya berselang beberapa minggu saja, sebelumnya ada penelitian yang katakan bahwa spesies manusia adalah hasil perkawinan silang antara babi jantan dan simpanse betina, kali ini ada yang menyebutkan lagi bahwa nenek moyang manusia adalah hewan lain.
Sebuah penelitian dengan hasil kontroversial kembali mencuat. Dikabarkan bahwa makhluk sejenis ubur-ubur merupakan cikal bakal munculnya hewan dan manusia di bumi. Hal ini didasarkan dari suatu penelitian genetika.
Dikutip dari Daily Mail (13/12), di zaman dahulu, lebih dari 1,5 miliar tahun lalu, ada makhluk sejenis ubur-ubur yang dalam bahasa Inggrisnya disebut comb jelly memiliki keterkaitan dengan semua spesies hewan lain di seluruh dunia.
-
Apa yang ditemukan dalam penelitian DNA? Museum melaporkan, para peneliti berhasil mengumpulkan informasi yang memadai tentang delapan tengkorak ini, sehingga membenarkan upaya khusus untuk menemukan keturunan mereka yang khusus. Dalam pemeriksaan tengkorak tersebut, salah satu tengkorak yang menarik perhatian adalah yang bertuliskan 'Akida.' Hal ini mengindikasikan bahwa tengkorak ini pernah dimiliki oleh penasihat terkemuka Mangi Meli, seorang pemimpin yang kuat dari kelompok etnis Chagga pada akhir abad ke-19. Museum mengonfirmasi sampel DNA yang diperoleh dari tengkorak ini secara langsung sesuai dengan keturunan Akida.
-
Apa yang ditemukan oleh para peneliti? Puluhan petroglief berusia ribuan tahun ditemukan terukir di atas bebatuan di balik semak-semak di daerah pedesaan di Tanum, Provinsi Bohusian, Swedia.
-
Apa yang ditemukan oleh peneliti? Para peneliti yang dipimpin oleh Shuhai Xiao di Virginia Tech menemukan fosil spons laut berusia 550 juta tahun, menjelaskan kesenjangan 160 juta tahun dalam catatan fosil.
-
Apa yang ditemukan para ilmuwan? Penelitian yang diterbitkan di Nature Journal mengungkap penemuan alat kayu di Air Terjun Kalambo, Zambia.
-
Apa yang ditemukan peneliti? Para peneliti menggambarkan spesies baru dari genus Calotes di Tiongkok selatan dan Vietnam utara.
Dalam penelitian yang dilakukan oleh ilmuwan gabungan dari University of Miami dan National Human Genome Research Institute (NHGRI) di Maryland tersebut, mereka menganalisis jenis-jenis tertentu dari comb jelly yang mempunyai nama latin Mnemiopsis leidyi. Makhluk ini mempunyai habitat luas di Samudera Atlantik.
Ketika para ilmuwan mencoba memetakan genome dan menganalisisnya dengan menggunakan komputer yang canggih, ada temuan baru bahwa DNA makhluk tersebut mirip dengan makhluk hidup darat lainnya.
Bahkan dari kesamaan genetika tersebut, para peneliti berasumsi bahwa makhluk tersebut juga menjadi nenek moyang manusia di bumi. Asumsi yang diambil untuk saat ini adalah comb jelly diperkirakan kuat adalah titik awal di mana sebagai tonggak munculnya makhluk hidup lain di bumi.
Memang agak menjadi sedikit ambigu karena selama ini diketahui bahwa segala jenis ubur-ubur tidak memiliki saraf dan otot yang seperti dimiliki oleh hewan atau manusia.
Namun, para peneliti beranggapan bahwa dengan menggabungkan teori evolusi, maka dalam rentang waktu jutaan tahun lamanya, evolusi dari makhluk tersebut akhirnya memunculkan otot dan sistem saraf dan menurun pada terciptanya makhluk lainnya.
Walaupun temuan ini telah dipublikasikan dalam sebuah jurnal ilmiah, namun tidak lantas semua orang percaya. Banyak orang yang menentang akan teori evolusi Charles Darwin dan juga menolak penelitian bahwa manusia berasal dari perkawinan silang antara babi dan simpanse.
Jadi dapat dikumpulkan bahwa sampai saat ini ada 3 pemikiran bahwa manusia berasal dari kera, juga dari perkawinan silang antara babi dan simpanse serta dari makhluk laut. Manakah yang benar?
(mdk/das)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penemuan ini menunjukkan virus mungkin memainkan peran lebih besar dalam evolusi kita daripada yang kita sadari.
Baca SelengkapnyaIni adalah informasi genetik tertua yang pernah ditemukan dari hominid mana pun.
Baca SelengkapnyaBahasa telah ada delapan kali lebih lama dari yang diperkirakan sebelumnya.
Baca SelengkapnyaAsal-usul spesies kita, Homo sapiens, telah menjadi teka-teki bagi para ahli paleoantropologi selama bertahun-tahun.
Baca SelengkapnyaSelama beberapa dekade, Afrika Timur dianggap sebagai tempat kelahiran spesies kita. Fosil-fosil dari Maroko menunjukkan hal yang sebaliknya.
Baca SelengkapnyaSetelah Homo Sapiens muncul di Afrika sekitar 300.000 tahun yang lalu, para ilmuwan memahami para manusia purba hidup bersama dengan hominin lainnya.
Baca SelengkapnyaBanyak warga Selandia Baru meyakini burung asli negara tersebut berasal dari Australia
Baca SelengkapnyaGenom populasi manusia modern di luar Afrika mengandung sekitar 1 persen hingga 2 persen DNA Neanderthal.
Baca SelengkapnyaIlmuwan menemukan keanehan pada mumi yang ditemukan pada 2003 di China.
Baca SelengkapnyaIni merupakan temuan yang belum pernah terjadi sebelumnya, namun para peneliti mengambil langkah lebih jauh, menggunakan gen untuk memprogram ulang sel tikus.
Baca SelengkapnyaTemuan spesies ini mengguncang bidang sains yang menjadi dasar keberadaan manusia pertama.
Baca SelengkapnyaProses evolusi Homo Sapiens dimulai sekitar lebih dari 200.000 tahun yang lalu.
Baca Selengkapnya