Markas besar parlemen Uni Eropa dibobol hacker
Merdeka.com - Parlemen Uni Eropa atau yang lebih dikenal dengan Parlemen Eropa baru saja menutup akses Wi-Fi publik di markas besarnya di Strasbourg, Prancis. Hal ini dilakukan karena baru saja ada serangan hacker yang menyasar para pengguna Wi-Fi tersebut.
Seperti yang dilansir oleh ZDNet (28/11), akibat serangan ini banyak pengguna jaringan internet tersebut tercuri datanya. Setidaknya, tim IT Parlemen Eropa menemukan adanya indikasi data dari smartphone dan tablet yang terhubung dengan Wi-Fi di sana dicuri.
Sambungan Wi-Fi ini sendiri biasanya digunakan oleh pengunjung markas Parlemen Eropa baik itu pengunjung umum ataupun awak media. Untungnya, dengan ditutupnya sambungan Wi-Fi umum ini, tidak mengganggu akses internet anggota parlemen karena memiliki jaringan yang berbeda.
-
Bagaimana hacker bisa mencuri data melalui WiFi? Para hacker meniru nama jaringan WiFi publik yang sudah ada dan tanpa keamanan kata sandi (password). Biasanya penjahat menggunakan USB kecil yang memancarkan WiFi tiruan. Begitu korban mengkoneksikan WiFi gratisan dengan ponsel atau laptop, hacker bisa dengan mudah mengambil data dari korban.
-
Data apa yang diserang hacker? Kasus serangan hacker terhadap Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 membuka fakta lemahnya proteksi sistem di Indonesia.
-
Siapa saja hacker yang menyerang? Laporan tersebut secara detail menjelaskan serangan-serangan yang dilakukan pemerintah dari Rusia, China, Iran, dan Korea Utara, serta beberapa kelompok peretas di wilayah Palestina dan peretas bayaran yang disewa negara-negara lain.
-
Bagaimana peretas mencuri data di WiFi umum tanpa enkripsi? Jaringan WiFi umum yang tak punya enkripsi seperti WPA2, memudahkan peretas mencuri data yang ditransmisikan melalui jaringan.
-
Apa saja serangan yang dilakukan hacker? 'Terkadang, hampir setengah dari serangan ini menargetkan negara-negara anggota NATO, dan lebih dari 40 persen ditujukan terhadap pemerintah atau organisasi sektor swasta yang terlibat dalam pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur penting,' jelas Tom Burt dari Microsoft.
-
Bagaimana hacker menyerang? Mereka menggunakan aktor-aktor yang berpura-pura menjadi diplomat Barat dan pejabat Ukraina untuk mengakses akun, memahami kebijakan luar negeri Barat terhadap Ukraina, serta merencanakan serangan terhadap organisasi pemerintah Ukraina dan sektor-sektor penting di NATO.
Meski yang diserang kebanyakan pengguna umum, tercatat setidaknya 14 anggota parlemen juga jadi korban. Mereka dilaporkan kehilangan akun dan password dari email maupun akun-akun penting lainnya. Masih belum dilaporkan apakah ada data penting lainnya yang ikut hilang.
Hingga kini sendiri belum diketahui siapa dalang di balik kekacauan ini. Juga tidak diketahui motif sebenarnya dari serangan ini.
Namun, menurut harian Jerman, Der Spiegel, kemungkinan hacker melakukan hal ini hanya untuk unjuk kemampuan saja. Mereka ingin memberitahu bahwa keamanan Wi-Fi di markas besar perwakilan rakyat seluruh Eropa tersebut ternyata tak begitu aman. (mdk/nvl)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Serangan hacker Indonesia ke situs-situs pemerintahan Israel sedang jadi perbincangan.
Baca SelengkapnyaIndonesia kembali dihebohkan kabar kebobolan 204 juta Data Pemilih Tetap (DTP) Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Baca SelengkapnyaJika ditilik dari akun X @bjorkanism, Bjorka berasal dari Polandia di Kota Warsawa.
Baca SelengkapnyaPimpinan Rapat Komisi I, Meutya Hafid emosi karena Telkom mengumumkan data yang diretas tidak bisa diselamatkan
Baca SelengkapnyaBjorka diinfokan berhasil meretas enam juta data NIK, NPWP dan data penting lainnya.
Baca SelengkapnyaDiduga data pemilih ini dijual hacker sebesar Rp 1,2 miliar.
Baca SelengkapnyaMenkominfo, Budi Arie mengungkapkan, sejumlah dampak dari serangan peretas ini kepada pusat data nasional
Baca SelengkapnyaBerikut adalah beberapa hacker yang paling ditakuti di dunia. Ada juga yang paling dicari karena aksinya yang sangat merugikan.
Baca SelengkapnyaBelanja anggaran Kominfo mencakup pemeliharaan dan operasional BTS 4G Rp1,6 triliun.
Baca SelengkapnyaKelompok peretas yang menamakan Brain Chiper membuat pernyataan publik. Mereka bakal memberikan kunci enkripsi.
Baca SelengkapnyaNamun, hingga saat ini IMF belum menemukan bukti penyerang memperoleh akses ke sistem atau sumber daya lain di luar akun email yang dibobol.
Baca SelengkapnyaBerikut fakta mengenai jelang tahun pemilu yang disukai hacker.
Baca Selengkapnya