Mars ternyata juga pernah alami efek rumah kaca
Merdeka.com - Meski dibilang mirip bumi, Mars disebutkan memiliki habitat yang parah karena tipisnya atmosfer dan dinginnya temperatur di sana. Kemungkinan, hal ini disebabkan karena fenomena efek rumah kaca yang terjadi jutaan tahun lalu.
Seperti yang dilansir oleh Mashable (25/11), hal ini disimpulkan oleh para peneliti setelah mengetahui bagaimana kondisi Mars yang sesungguhnya. Disebutkan, tabrakan beberapa meteorit pada miliaran tahun lalu turut membantu terbentuknya efek yang tak baik bagi kehidupan ini.
Tabrakan meteorit ini sendiri terlihat dari adanya Nanedi Valles, sebuah lembah besar mirip Grand Canyon di sana. Tabrakan ini kemudian menyebabkan adanya efek rumah kaca yang bercampur suhu dingin sehingga suhu di planet merah tersebut naik turun dan menghilangkan sebagian besar air yang ada di permukaannya.
-
Dimana tabrakan planet terjadi? Peristiwa besar terjadi di sistem bintang yang berjarak 1.800 tahun cahaya dari Bumi.
-
Bagaimana dampak meteor ke bumi? Dampak dari tumbukan tersebut setara dengan kekuatan kejut yang dihasilkan oleh 10 miliar bom Hiroshima. Guncangan ini menjadi pemicu terbentuknya kawah Chicxulub di bawah Semenanjung Yucatán, Meksiko.
-
Mengapa meteorit menghantam Bumi? Studi mikrometeorit yang ditemukan dalam batu kapur dari periode Ordovisium dan kawah tumbukan di Bumi menunjukkan bahwa planet kita mengalami hantaman material kondrit biasa L secara besar-besaran sekitar 466 juta tahun yang lalu.
-
Kenapa para peneliti percaya meteor penyebabnya? Para peneliti menyimpulkan bahwa perang, kebakaran, letusan gunung berapi, atau gempa bumi tidak mungkin menjadi penyebabnya, karena peristiwa ini tidak mungkin menghasilkan panas yang cukup kuat untuk menyebabkan pelelehan seperti di lokasi tersebut.
-
Kenapa tabrakan dengan protoplanet memengaruhi rotasi Bumi? Rotasi yang sangat cepat ini merupakan hasil dari tabrakan besar dengan sebuah protoplanet seukuran Mars yang menyebabkan semakin cepatnya momentum sudut Bumi.
-
Apa itu meteorit? Setiap hari, sekitar 44 ribu kilogram material meteor menghantam bumi. Kebanyakan dari batu luar angkasa ini terbakar di atmosfer tanpa menimbulkan bahaya, tetapi beberapa di antaranya berhasil mencapai permukaan bumi.
Untuk membuktikan hal ini, sebuah tim peneliti dari Penn State University pun menggunakan sebuah model iklim satu dimensi yang menjelaskan bagaimana hidrogen, dan CO2 serta air, mampu menciptakan efek tersebut pada 3,8 juta tahun lalu.
"Sangat mengejutkan mengetahui bahwa Mars dulunya pernah hangat dan basah karena sinar mataharinya lebih redup," kata Ramirez, peneliti hal ini.
Hasil dari efek rumah kaca ini sendiri kemungkinan tidak akan terjadi di bumi mengingat kedua planet tersebut berbeda. Bumi memiliki jarak lebih dekat dengan matahari ketimbang Mars sehingga lebih stabil dalam menjaga suhu. (mdk/nvl)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ini kejanggalan yang ditemukan ilmuwan saat proses meneliti batuan Mars.
Baca SelengkapnyaIlmuwan mencoba menelisik kembali keabsahan planet Mars yang konon punya atmosfer miliaran tahun lalu.
Baca SelengkapnyaMars terbentuk sekitar 4,5 miliar tahun yang lalu dan memiliki empat periode geologi sehingga punya banyak air.
Baca SelengkapnyaPerubahan musim di Mars mempengaruhi hilangnya air ke luar angkasa, menurut studi Hubble dan MAVEN.
Baca SelengkapnyaAda hal-hal yang bertalian antara Mars dan Bumi menurut ilmuwan ini.
Baca SelengkapnyaMeteorit umumnya dikelompokkan menjadi dua kategori utama, yaitu kondrit dan akondrit.
Baca SelengkapnyaPetunjuk ledakan di Gunung planet Mars menjadi terang benderang bagaimana awal Bumi terbentuk.
Baca SelengkapnyaIlmuwan menduga dua planet yang sempat bertabrakan itu adalah Neptunus dan Uranus. Begini analisis ilmuwan.
Baca SelengkapnyaPenelitian dipimpin Nadja Drabon yang melibatkan pengumpulan serta analisis sampel batuan.
Baca SelengkapnyaSedimen yang diendapkan pada masa planet Mars memiliki struktur penutup lautan luas yang kepadatannya tinggi telah terdeteksi.
Baca SelengkapnyaMisi ini berhasil mengirimkan gambar-gambar dekat pertama dari permukaan Mars dan juga berhasil menguji teknologi komunikasi dan navigasi antarplanet.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah tempat-tempat wisata yang direkomendasikan ilmuwan jika berkunjung ke Planet Mars.
Baca Selengkapnya