Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Masihkah e-voting diragukan?

Masihkah e-voting diragukan? Munas APJII 2015. ©2015 Merdeka.com

Merdeka.com - Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) pekan ini baru saja menggelar Musyawarah Nasional (Munas) ke VIII di Hotel Royal Ambarrukmo, Yogyakarta untuk memilih pengurus periode 2015-2018. Menariknya, pemilihan pengurus APJII tersebut menggunakan e-voting.

Menurut Ketua Steering Committee (SC) Wahyoe Prawoto ini adalah kali pertama e-voting dilakukan di APJII dalam proses pemilihan pengurus sejak asosiasi ini didirikan tahun 1996.

Sistem pemilihan dengan cara e-voting ini, memang belum begitu masif digunakan di Indonesia. Masih banyak keraguan atas terjaminnya sistem yang digunakan aman.

Orang lain juga bertanya?

Namun, anggapan itu tak berlaku di Munas APJII ke VIII ini. Bahkan, kesuksesan menggunakan cara baru di era teknologi informasi ini direguk bahagia oleh organisasi yang sudah berdiri sejak 15 Mei 1996 ini. Seraya ingin mematahkan anggapan bahwa e-voting tak terjamin sisi keamanannya.

"Jika sistem yang digunakan akurat, maka sistem pemilihan menggunakan evoting ini akan lebih akurat hasilnya. Hasil bisa diketahui lebih cepat. Perhitungan suara bisa didapat dalam hitungan detik, berbeda dengan sistem manual yang bisa menghabiskan waktu berjam-jam," ujar pemrakarsa e-voting untuk Munas APJII VIII, Valen Riyadi saat dihubungi Merdeka.com melalui pesan singkat, Jumat, (22/05).

Kendati begitu, bukan berarti dipilihnya sistem e-voting saat itu tanpa perbedaan 'keyakinan'. Memang, tidak dipungkiri ada beberapa anggota APJII yang awalnya tidak setuju menggunakan sistem ini lantaran sisi keamanan dan kepercayaannya.

Tetapi, perbedaan pendapat itu pun tak berlangsung lama. Akhirnya, panitia pun mengusulkan agar sistem juga dibackup dengan sistem manual.

"Setelah peserta melakukan pilihan di komputer, secara otomatis akan langsung tercetak nama yang dipilih di selembar kertas, dan kertas itu dimasukkan ke kotak suara," jelasnya.

Kotak suara ini adalah back up. Kalau sistem sampai berjalan dengan tidak semestinya, bisa dilakukan perhitungan secara manual dengan menghitung kertas suara yang ada di dalam kotak.

"Realitasnya, saat Munas APJII kemarin, proses pemilihan hingga perhitungan bisa dilakukan secara online. Kami tidak perlu membuka kotak suara dan menghitung secara manual, karena sidang bisa menerima hasil perhitungan elektronis," ucapnya.

Berdasarkan pengamatan Merdeka.com saat pemilihan berlangsung hingga mengumumkan siapa saja yang terpilih, memang waktu yang dibutuhkan hanya sekitar 45 menit dari 150 lebih peserta yang memiliki hak suara. Praktis, pemilihan bisa lebih cepat dari waktu yang dijadwalkan yakni selesai jam 16.00. Satu jam lebih cepat dari jadwal yang ditentukan.

Keabsahan suara peserta pun tak menjadi perdebatan seperti sebelum menentukan menggunakan e-voting. Alhasil, semua peserta Munas pun bahagia dan bisa segera menyelesaikan hari terakhir dengan lebih cepat tanpa kecurigaan.

"Yang jelas hasil e-voting bisa diterima oleh anggota APJII dan disahkan sebagai keputusan Munas," tutupnya.

Jadi, masih ragu dengan e-voting?

(mdk/bbo)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Daftar Negara yang Pemilunya Online, Tak Repot-repot Cetak Surat Suara
Daftar Negara yang Pemilunya Online, Tak Repot-repot Cetak Surat Suara

Berikut adalah negara-negara yang sudah melakukan pemilu secara online.

Baca Selengkapnya
Tolak Tanda Tangan Hasil Pleno di Jatim, Saksi Anies-Muhaimin Ungkap Ada Kecurangan ASN dan Perangkat Desa
Tolak Tanda Tangan Hasil Pleno di Jatim, Saksi Anies-Muhaimin Ungkap Ada Kecurangan ASN dan Perangkat Desa

Rekapitulasi KPU pasangan Prabowo-Gibran menang telak dengan dua digit ketimbang pesaingnya Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud di Jatim.

Baca Selengkapnya
Prabowo-Gibran Menang di Jatim, Saksi Anies dan Ganjar Tolak Tanda Tangan Hasil Pleno
Prabowo-Gibran Menang di Jatim, Saksi Anies dan Ganjar Tolak Tanda Tangan Hasil Pleno

Kejadian serupa juga pernah muncul saat rapat pleno rekapitulasi nasional untuk provinsi Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya
Hasil Pleno KPU: Prabowo-Gibran Menang, Raih 3.649.651 Suara di Sumatera Selatan
Hasil Pleno KPU: Prabowo-Gibran Menang, Raih 3.649.651 Suara di Sumatera Selatan

Hasil Pleno KPU: Prabowo-Gibran Menang, Raih 3.649.651 Suara di Sumatera Selatan

Baca Selengkapnya
Demokrat Respons Elektabilitas Anies Tinggi di Jakarta: Tak Ada Tokoh Bisa Menang Tanpa Mesin Parpol
Demokrat Respons Elektabilitas Anies Tinggi di Jakarta: Tak Ada Tokoh Bisa Menang Tanpa Mesin Parpol

Herzaky mencontohkan bagaimana Prabowo Subianto mulanya elektabilitas selalu rendah.

Baca Selengkapnya
Anomali, PKB Pimpin Jawa Timur tapi Anies-Cak Imin Kalah Telak dari Prabowo-Gibran
Anomali, PKB Pimpin Jawa Timur tapi Anies-Cak Imin Kalah Telak dari Prabowo-Gibran

Anies-Cak Imin berada diurutan terbawah dalam survei di Jawa Timur, tertinggal jauh.

Baca Selengkapnya
Elektabilitas Kalah dari Anies-Ahok di Jakarta, Kaesang Dinilai Lebih Cocok Maju di Pilkada Jateng
Elektabilitas Kalah dari Anies-Ahok di Jakarta, Kaesang Dinilai Lebih Cocok Maju di Pilkada Jateng

Tercatat, Anies Baswedan berada di peringkat teratas disegala simulasi.

Baca Selengkapnya
SMRC: Belum Ada Efek Positif Deklarasi Anies-Cak Imin pada Parpol Pendukung di Jatim
SMRC: Belum Ada Efek Positif Deklarasi Anies-Cak Imin pada Parpol Pendukung di Jatim

Hasil itu berdasarkan temuan survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) dilakukan pada 2-11 September 2023.

Baca Selengkapnya
Gerindra Ragu Elektabilitas Ridwan Kamil Kalah dari Anies, Contohkan Foke hingga Ahok
Gerindra Ragu Elektabilitas Ridwan Kamil Kalah dari Anies, Contohkan Foke hingga Ahok

Gerindra merespons soal elektabilitas Ridwan Kamil sebagai calon gubernur Jakarta masih kalah dari Anies

Baca Selengkapnya
Timnas AMIN Keras Tuding Server KPU Punya Algoritma Atur Menangkan Paslon Tertentu
Timnas AMIN Keras Tuding Server KPU Punya Algoritma Atur Menangkan Paslon Tertentu

Bambang Widjojanto menduga sistem telah diatur untuk memenangkan paslon tertentu secara otomatis.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Timnas AMIN Keras Tuding Server KPU Punya Algoritma Atur Menangkan Paslon Tertentu
VIDEO: Timnas AMIN Keras Tuding Server KPU Punya Algoritma Atur Menangkan Paslon Tertentu

Anggota Dewan Pakar Timnas AMIN Bambang Widjojanto menduga sistem telah diatur untuk memenangkan paslon tertentu

Baca Selengkapnya
Jokowi: Banyak Menyampaikan Pemilu Gampang Diintervensi, Diintervensi Dari Mana?
Jokowi: Banyak Menyampaikan Pemilu Gampang Diintervensi, Diintervensi Dari Mana?

Jokowi mengingatkan kepada penyelenggara pemilu untuk mempersiapkan segala sesuatunya dengan detail.

Baca Selengkapnya