Mastel sebut tak lihat adanya monopoli yang dilakukan Telkomsel

Merdeka.com - Ketua Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel), Kristiono, berpendapat soal ribut-ribut Indosat Ooredoo dengan Telkomsel. Menurutnya, tudingan Indosat Ooredoo terhadap Telkomsel atas tindakan monopoli dianggap tak berdasar. Pasalnya, dia melihat bahwa dalam prakteknya di lapangan dan soal regulasi tidak ada yang berat sebelah.
"Kita tidak melihat adanya monopoli atau regulasi yang tidak fair karena industri seluler di indonesia bersifat terbuka dan menganut mekanisme pasar," ujarnya saat dihubungi Merdeka.com melalui pesan singkat, Sabtu (25/06).
Dirinya pun menilai alangkah baiknya tak perlu menyalahkan, justru seharusnya semua pelaku industri telekomunikasi fokus pada perluasan layanan mereka.
"Sebaiknya semua pelaku memiliki semangat yang sama memperluas layanan sehingga terjadi persaingan yang sehat yang akan menguntungkan masyarakat memperoleh layanan yang berkualitas dan harga yang terjangkau," terangnya.
Sebelumnya, persoalan ini mencuat pertama kali ke publik dari aktivitas below the line program tarif Indosat Ooredoo Rp 1 per detik ke semua operator yang dilakukan di luar pulau Jawa. Dalam materi aktivitas below the line tersebut, Indosat Ooredoo membandingkan harga yang ditawarkan mereka dengan milik Telkomsel.
Pastinya, tak ada api, maka tak akan ada asap. Isu ini pun semakin berkembang hingga Indosat Ooredoo menuding Telkomsel telah melakukan monopoli. Tudingan itu dibantah mentah-mentah oleh Telkomsel. Telkomsel menyebut, penguasaan pasar di luar Pulau Jawa diraih melalui sebuah proses panjang dan jatuh bangun sejak berdiri pada 1995.
(mdk/bbo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya