Masuk Indonesia, Twitter lebih baik berbadan hukum

Merdeka.com - Kabar bos Twitter, Dick Costolo ke Indonesia pada 26 Maret ini, kian santer terdengar. Diinformasikan berbagai pihak, kabarnya Costolo bakal menggelar temu media di Hotel Shangrila, Jakarta.

Pertemuannya dengan awak media Tanah Air, digadang-gadang akan memaparkan rencana kerja Twitter di Indonesia. Maklum, jejaring sosial berlogo burung biru ini baru saja buka kantor di Indonesia.

Keberadaan Twitter berkantor di Indonesia pun nampaknya ikut menjadi sorotan pemerintah. Direktur Jenderal (Dirjen) Aplikasi Telematika (Aptika) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo), Bambang Heru Tjahjono berharap agar situs micro-bloging ini tak sekadar membuka perwakilan kantornya saja di Indonesia tapi juga membuat perusahaan yang berbadan hukum.

"Ya, saya dengar mereka akan membuat kantor di sini, saran kami ke mereka bukan sekedar kantor perwakilan tetapi sudah seperti perusahaan berbadan hukum di Indonesia seperti Google Indonesia agar mereka wajib mendaftar sebagai layanan sistem elektronik sesuai PP 82/2012 dan pakai domain .id bukan .com supaya bisa trusted," jelasnya saat dihubungi Merdeka.com melalui pesan singkat, (18/3).

Bambang pun melanjutkan jika Twitter mendaftar sebagai perusahaan yang berbadan hukum, maka semua aktivitas yang dilakukan Twitter bisa terkontrol. "Kita minta mereka semua membuat badan hukum di Indonesia dan mengelolanya dengan baik. Jadi kalau ada persoalan, kita bisa langsung hubungi mereka," ujarnya.

Saran Bambang itu, sayangnya belum ada informasi yang lebih lanjut bagaimana sikap dari Twitter atas permintaan ini. "Kami belum ada kontak lagi," singkatnya.

Selain Twitter, beberapa jejaring sosial lain pun sudah merambah kantor di Indonesia. Path misalnya. Semoga saja keberadaan jejaring sosial asing di Indonesia, juga memberikan kontribusi ekonomi yang nyata untuk negeri ini.