Masyarakat Bintan sering 'diteror' jaringan operator Malaysia
Merdeka.com - Menjadi satu hal yang ironis ketika banyak operator seluler yang mengatakan bahwa jaringan mereka mencakup seluruh nusantara, namun justru di Bintan, Riau, jaringan telekomunikasi dari Malaysia justru menguasai menjadi penguasa.
Ada dua jaringan telekomunikasi milik negara Jiran, Malaysia, yaitu Digi dan Celcom, berhasil menjadi 'penguasa' di Desa Pegudang, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau.
Menurut penuturan warga di daerah tersebut, jaringan telekomunikasi milik operator seluler Malaysia memang sudah lama menguasai daerah tersebut namun banyak warga yang tidak menikmatinya karena mahal.
-
Siapa yang bertanggung jawab atas telekomunikasi Indonesia? Dua orang yang bertanggung jawab atas kondisi telekomunikasi Indonesia, yaitu Mayjen TNI Soehardjono (dirjen pos dan telekomunikasi) serta Ir Sutanggar Tengker Yahya (direktur telekomunikasi di ditjen pos dan telekomunikasi yang juga mantan dirut PN Telekomunikasi Indonesia), menyadari pentingnya menggunakan satelit untuk menyambungkan komunikasi di wilayah nusantara yang begitu luas dan terpisah jarak begitu jauh.
-
Siapa yang menguasai internet di Indonesia? Menurut survey itu, terdapat enam kelompok dengan rentang usia bermacam-macam. Dari kelompok generasi itu, Gen Z adalah orang-orang yang menguasai jagad internet di Indonesia.
-
Mengapa XL Axiata membangun jaringan di Sulawesi? 'Sulawesi merupakan salah satu wilayah yang sangat menantang bagi XL Axiata dalam menggelar jaringan dan layanan telekomunikasi juga data. Pulau ini sangat luas dengan geografis yang tidak mudah. Di sisi lain, Sulawesi juga menjadi pintu gerbang menuju Kawasan Timur Indonesia dengan kota-kota penting dan tentunya pasar yang potensial. Karena itu, di Sulawesi kami tetap berusaha keras untuk terus menghadirkan layanan XL Axiata di area yang terus meluas hingga desa-desa pelosok.
-
Apa yang XL Axiata perluas di Sulawesi? PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) terus memperluas jaringan Fix Mobile Convergence (FMC) di Sulawesi.
-
Bagaimana Telkom membangun konektivitas di Indonesia? 'Melalui kemitraan kami dengan BW Digital dan sebagai bagian dari keseluruhan 7 sistem kabel bawah laut ICE kami, kami bertujuan untuk menjembatani kesenjangan konektivitas antar data center di negaranegara ini dan membentuk masa depan Lanskap Bawah Laut Asia Pasifik,' ungkap Chief Executive Officer Telin, Budi Satria Dharma Purba.
-
Apa yang ditawarkan XL Axiata di desa pelosok Sulawesi? Desa-desa pelosok di Sulawesi kini bahagia karena XL Axiata menawarkan internet di wilayahnya.
Suatu hal yang ironis melihat kenyataan tersebut, karena menurut banyak operator telekomunikasi nasional, BTS mereka sudah ada di mana-mana dan jaringan yang mereka punyai sudah mencakup banyak tempat bahkan di pulau-pulau terpencil sekalipun.
Bahkan walaupun ada, jaringan operator seluler seperti milik XL, Telkomsel dan Indosat sering terputus atau hilang.
"Kami kesulitan berkomunikasi, karena sinyal jaringan telekomunikasi Indonesia sering hilang atau tidak kuat. Padahal ada tower yang dibangun di Desa Pegudang, tetapi belum digunakan secara maksimal," ujar salah seorang penduduk di daerah tersebut, seperti dikutip dari Antara (09/07).
Pemerhati perbatasan Kepri Sayed Fauzan mengatakan, sinyal dari jaringan telekomunikasi asing yang masuk ke Desa Pegudang mengganggu aktivitas warga, karena komunikasi melalui ponsel itu dibutuhkan setiap saat.
Selain itu, jaringan telekomunikasi asing yang masuk ke Desa Pegudang merupakan pelecehan terhadap kedaulatan NKRI. "Ini adalah permasalahan serius yang harus ditangani secara serius," katanya.
Dosen di Fisip UMRAH itu juga mengungkapkan, permasalahan di Desa Pegudang tidak hanya itu, melainkan juga batas wilayah perairan yang belum jelas. Warga Desa Pegudang yang bekerja sebagai nelayan merasa khawatir melaut, karena takut memasuki perairan Malaysia.
"Batas wilayah belum jelas sehingga beberapa nelayan Desa Pegudang pernah menjadi korban saat mencari nafkah di perairan Pegudang. Mereka ditarik aparat Malaysia, dan dihukum selama sembilan bulan setelah kapalnya dibakar," ungkapnya.
Bahkan menurut penuturan warga di Desa Pegundang, banyak orang yang sering mendapatkan pesan singkat dari Digi dan Celcom untuk menggunakan layanan mereka.
Dikarenakan apabila pemilik ponsel menggunakan Digi dan Celcom, maka dikenakan tarif roaming. (mdk/das)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Meskipun berdekatan langsung, kawasan elite PIK 2 dan desa-desa di sekitarnya dipisahkan dengan tembok beton yang cukup tinggi.
Baca SelengkapnyaWarga memanfaatkan jalan pipa. Jalan tersebut tidak terhubung dengan jalan utama PIK 2.
Baca SelengkapnyaKabel menjuntai itu telah mencelakai leher mahasiswa Universitas Brawijaya bernama Sultan Sultan Rif'at Alfatih.
Baca SelengkapnyaDijadikan wacana Eco City oleh pemerintah, ini fakta Pulau Rempang di Kepulauan Riau.
Baca SelengkapnyaMasuknya dua ekor gajah jantan itu telah dipantau petugas BKSDA. Saat ini kawanan gajah liar masuk permukiman di SP 6.
Baca SelengkapnyaOperator seluler khawatir jika tidak ada ketidakadilan dalam berbisnis saat satelit Starlink Elon Musk masuk Indonesia.
Baca SelengkapnyaKondisi operator seluler di Indonesia saat ini sedang tidak baik-baik saja.
Baca SelengkapnyaSejak akhir tahun 2017 sudah mengalami tujuh kali kerusakan dan intensitasnya meningkat dalam dua tahun kebelakang.
Baca SelengkapnyaBTS akan tetap diperlukan meskipun ada teknologi satelit. Keduanya saling melengkapi.
Baca SelengkapnyaWarga berharap, ketika Ganjar menjadi Presiden di 2024 ini, Desa Watuagung bisa mendapatkan tower BTS, sehingga warga bisa mendapat jaringan sinyal internet.
Baca SelengkapnyaLayanan ini diperuntukkan bagi para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), badan usaha, layanan kesehatan, dan pemerintahan.
Baca SelengkapnyaAda banyak tugas menanti Menkominfo pilihan Presiden Prabowo, salah satunya di sektor telekomunikasi.
Baca Selengkapnya