Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Open source siap kuasai Indonesia

Open source siap kuasai Indonesia Acara ICrOSS 2013 di Balai Kartini, Jakarta, 24 April 2013. ©2013 Merdeka.com

Merdeka.com - Masyarakat Indonesia ternyata sudah sangat dekat dengan teknologi open source. Hal ini dibuktikan dengan berbagai aplikasi seluler dan internet yang sudah mengadopsi teknologi tersebut.

"Kata siapa open source susah? Nyatanya kita sudah sering menggunakannya. Aplikasi Twitter, Google, Yahoo, dan teknologi tinggi lainnya, semua mengadopsi open source. Jadi kita sudah sangat dekat dengannya," demikian diungkapkan Betti Alisjahbana, Ketua Umum Asosiasi Open Source Indonesia (AOSI) di sela-sela acara Indonesia Creative Open Source System (ICrOSS) di Balai Kartini, Jakarta, 24 April 2013.

Berdasarkan data AOSI, open source memimpin segmen teknologi utama, seperti mobile, cloud, dan big data. Pada implementasi cloud contohnya, lebih dari 80 persen cloud computing di dunia dijalankan dengan Linux yang merupakan sistem operasi berbasis open source.

OSS (Open Source Software) juga menciptakan bisnis model yang inovatif seperti SaaS (Software as a Service) atau perangkat lunak berbentuk layanan yang diimplementasikan oleh perusahaan seperti Facebook, Youtube, Android, Yahoo, Google, Flickr, Linkedin, Twitter dan Instagram.

Adapun, berdasarkan lembaga riset IDC, sistem operasi open source telah mendominasi perangkat seluler global, sebesar 78,8 persen, meliputi Android 75 persen, Symbian 2,3 persen, dan Linux 1,5 persen. Adapun sistem operasi proprietary yang meliputi iOS, BlackBerry, dan Windows terhitung hanya memiliki prosentase sebesar 21,2 persen saja.

Menurut Betti, karakteristik industri yang banyak dipengaruhi open source adalah yang menetapkan kebijakan pengembangan software sebagai kebijakan strategis dan menetapkan 51 persen margin keuntungan untuk investasi TI.

"Bagi Indonesia, OSS memberikan kesempatan untuk mengejar negara maju, karena untuk pengembangannya tidak perlu dari awal lagi, sehingga start menjadi sama atau sejajar," katanya.

Selain itu, Betti juga menambahkan bahwa open source system juga dapat menghemat biaya lisensi, sehingga alokasi dana yang ada bisa dialihkan untuk pendidikan dan inovasi baru yang bisa menggerakkan bisnis, industri, pemerintah, dan seluruh lapisan masyarakat.

Betti juga mengatakan dengan open source, Indonesia tidak lagi tergantung pada vendor tertentu saja sehingga kompetisi sehat nantinya bisa terjadi.

(mdk/dzm)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Punya Peluang Digital Hub di Asia, Indonesia Perlu Lakukan Ini
Punya Peluang Digital Hub di Asia, Indonesia Perlu Lakukan Ini

Potensi besar sebagai digital hub tak boleh dilepaskan begitu saja.

Baca Selengkapnya
Bahasan Peran Software Berbasis Awan dalam Transformasi Digital Perusahaan di Indonesia dalam Mekari Conference 2024
Bahasan Peran Software Berbasis Awan dalam Transformasi Digital Perusahaan di Indonesia dalam Mekari Conference 2024

Perkembangan teknologi digital semakin mendorong perusahaan-perusahaan di Indonesia untuk melakukan transformasi dalam operasional bisnis mereka.

Baca Selengkapnya
Kejar Target Ekonomi Digital, Indonesia Masih Butuh 9 Juta Ahli IT Hingga 2030
Kejar Target Ekonomi Digital, Indonesia Masih Butuh 9 Juta Ahli IT Hingga 2030

Pemerintah terus melakukan kerja sama dengan berbagai paltform teknologi asing

Baca Selengkapnya
Ternyata Ini Kendala Pemerataan Infarstruktur Pusat dan Daerah
Ternyata Ini Kendala Pemerataan Infarstruktur Pusat dan Daerah

Setiap kementerian cenderung fokus pada target masing-masing tanpa mengutamakan kolaborasi.

Baca Selengkapnya
Sudah Zamannya Semua Online, UMKM Ini Ceritakan Perjalanannya Saat Go Digital
Sudah Zamannya Semua Online, UMKM Ini Ceritakan Perjalanannya Saat Go Digital

Bagi para pebisnis kelas UMKM, digitalisasi membawa bisnis konvensionalnya naik level.

Baca Selengkapnya
Indonesia Perlu Percepat Lagi Adopsi IPv6, Apa Manfaatnya?
Indonesia Perlu Percepat Lagi Adopsi IPv6, Apa Manfaatnya?

Adopsi IPV6 memang tergolong rendah, namun ada pertumbuhan yang begitu signifikan.

Baca Selengkapnya
Kawasan ASEAN Berpotensi Jadi Pemain Kunci Industri Kripto, Ini Buktinya
Kawasan ASEAN Berpotensi Jadi Pemain Kunci Industri Kripto, Ini Buktinya

Berdasarkan hasil survei Chainalysis, Indonesia menduduki peringkat kelima sebagai negara yang memiliki pertumbuhan kripto terbesar di dunia.

Baca Selengkapnya
Diskusi ATVI Bersama Wamen Komunikasi dan Informatika: Bangun Ekosistem Digital Inklusif
Diskusi ATVI Bersama Wamen Komunikasi dan Informatika: Bangun Ekosistem Digital Inklusif

Dii balik peluang yang besar itu, terdapat tantangan sosial yang perlu diatasi bersama

Baca Selengkapnya
Indonesia Siap Pamer Percontohan Smart City di World Expo Osaka 2025
Indonesia Siap Pamer Percontohan Smart City di World Expo Osaka 2025

Paviliun Indonesia akan menampilkan berbagai inisiatif keberlanjutan.

Baca Selengkapnya
Pembangunan AI Data Center Disebut Dorong Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen
Pembangunan AI Data Center Disebut Dorong Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

Sokongan pertumbuhan data center untuk AI membantu ekonomi Indonesia tumbuh 8 persen.

Baca Selengkapnya
Terungkap, Begini Strategi Bappebti Kembangkan Ekonomi Digital di Indonesia
Terungkap, Begini Strategi Bappebti Kembangkan Ekonomi Digital di Indonesia

Nilai ekonomi digital Indonesia diperkirakan akan mencapai USD 146 miliar pada tahun 2025. Angka tersebut menjadi yang terbesar di kawasan Asia Tenggara.

Baca Selengkapnya
Kominfo: Operasional Starlink di Indonesia Beda dengan Global
Kominfo: Operasional Starlink di Indonesia Beda dengan Global

Terdapat perbedaan kedudukan antara Starlink Global dan Starlink Indonesia. Begini perbedaannya.

Baca Selengkapnya