Mata Sahara, Lingkaran Indah di Tengah Gurun yang Misterius!
Merdeka.com - Bumi diselimuti oleh banyak sekali struktur geologis yang mempesona. Mulai dari Gunung Berapi hingga gua penuh dengan kristal. Selain keduanya, di tengah gurun pun ternyata tak berisi hamparan pasir semata.
Di tengah gurun terdapat sebuah tempat yang indah namun asal-usulnya misterius. Ialah Mata Sahara.
Mata Sahara atau dikenal juga sebagai Struktur Richat, adalah situs seluas 28 mil dari sebuah lingkaran konsentris besar yang ditemukan di Mauritania, Afrika Barat.
-
Mengapa Mata Sahara menarik perhatian ilmuwan? Namun, keunikan yang dimilikinya menarik perhatian para ilmuwan untuk melakukan penelitian lebih lanjut, yang menghasilkan beberapa teori mengenai asal usulnya.
-
Apa yang membentuk Mata Sahara? Sebuah studi yang dipublikasikan di Journal of African Earth Sciences pada tahun 2014 mengungkapkan bahwa penemuan batuan vulkanik di formasi Mata Sahara memberikan bukti bahwa batuan cair pernah didorong ke permukaan, membentuk kubah, sebelum akhirnya terkikis menjadi cincin yang terlihat saat ini.
-
Bagaimana Mata Sahara terbentuk? Fenomena Mata Sahara, dengan diameter 40 km, diperkirakan terbentuk sekitar 98 juta tahun yang lalu berdasarkan metode penanggalan Argon.
-
Dimana Mata Sahara berada? Terletak di Dataran Tinggi Adrar, Mauritania, di bagian barat laut Afrika, Mata Sahara pertama kali diambil gambarnya dari luar angkasa oleh wahana Apollo 9 pada 10 Maret 1969, yang terjadi 54 tahun yang lalu.
-
Mengapa Gurun Sahara terlihat indah? “There only hot rocks and hot sands but it still looks beautiful and something different. (Hanya ada bebatuan panas dan pasir panas tapi tetap terlihat indah dan berbeda),“ tulisnya.
-
Apa yang terlihat di Gurun Sahara? “Di atas Sahara ya. Kita sudah terbang beratus-ratus miles, tetap saja di bawah itu tidak ada kehidupan karena hanya gurun pasir dan batu karang,“ Dia pun mengalihkan kamera ke luar pesawat yang menampilkan birunya langit di tengah panas terik matahari. Kontras Birunya Langit dengan Coklat Pasir Sejauh mata memandang, hanya terlihat hamparan pasir yang menakjubkan.
Melansir Mental Floss, para ahli geologi awalnya mengira ini adalah dampak asteroid, mengingat bentuknya seperti mata jika dilihat dari angkasa. Namun Tidak ada cukup batuan yang meleleh di antara cincinnya, sehingga teori asteroid gugur.
Kemungkinan lainnya adalah letusan gunung berapi, namun tidak ada tanda yang menunjukkan ke arah sana.
Para ahli geologi pun akhirnya mengambil kesimpulan bahwa Mata Sahara adalah kubah geologis yang terkikis dan runtuh. Reruntuhan inilah yang akan membentuk lingkaran yang bisa kita lihat sekarang.
Ilmuwan juga mencatat bahwa fenomena ini terbentuk sekitar 100 juta tahun yang lalu ketika superkontinen Pangaea terpecah. Hal ini didukung oleh penemuan berbagai batuan kuno di sana.
Di sisi lain, para pecinta teori konspirasi langsung mencocokkannya dengan dongeng Plato dan berkesimpulan bahwa Mata Sahara adalah tempat di mana benua Atlantis tenggelam.
Menurut Anda?
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Fenomena Mata Sahara dengan struktur melingkar berdiameter 40 km ini diduga terbentuk sejak 98 juta tahun lalu berdasarkan penanggalan Argon.
Baca SelengkapnyaGambar ini dibagikan oleh Observatorium Bumi NASA pada Hari Halloween.
Baca SelengkapnyaKeindahan Gurun Sahara dari atas ketinggian yang dibagikan pilot Indonesia.
Baca SelengkapnyaLorong di tepi jalan raya perbatasan Mojokerto ini disebut mirip terowongan Hamas Palestina.
Baca SelengkapnyaSebuah penelitian terbaru mengungkap mengapa dan kapan Sahara, yang sekarang tandus, pernah menjadi daerah yang subur dan hijau.
Baca SelengkapnyaMasih ada beberapa danau yang cukup menakjubkan di Gurun Sahara, Afrika. Yuk, simak 6 danau yang masih bisa ditemukan di Gurun Sahara!
Baca SelengkapnyaGunung dan kawah Baluran ini hanya diperuntukkan bagi kepentingan penelitian
Baca SelengkapnyaBagaimana Sahara bisa berubah dari padang rumput atau sabana menjadi gurun?
Baca SelengkapnyaKeindahan karst Maros-Pangkep bahkan diakui ilmuwan geologi dunia, Alfred Russel Wallace sejak abad ke-19 silam.
Baca SelengkapnyaSitus sarang lebah kuno ini masuk dalam Daftar Sementara UNESCO.
Baca SelengkapnyaLokasi ini cocok jadi temat untuk melihat sunrise dan sunset yang belum banyak diketahui. Yuk intip keindahannya.
Baca SelengkapnyaSalah satu gunung yang terletak di Lampung Selatan ini sangat cocok bagi para pendaki pemula karena hanya memiliki ketinggian kurang lebih 1.218 mdpl.
Baca Selengkapnya