Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Matahari terpantau lesu, zaman es bisa kembali sapa Bumi

Matahari terpantau lesu, zaman es bisa kembali sapa Bumi Badai salju. ©Reuters/Mohamed Alhwaity

Merdeka.com - Untuk kedua kalinya di bulan Juni ini, aktivitas matahari terpantau sangat minim. Bahkan, ilmuwan mengatakan ini adalah momen paling 'sunyi' matahari selama 100 tahun terakhir.

Berdasarkan pantauan Vencore Weather, nyaris tidak terlihat bintik hitam di permukaan matahari dari tanggal 4-8 Juni lalu. Tidak adanya bintik hitam artinya matahari sedang berada di titik terendah aktivitasnya.

ilustrasi matahari tanpa bintik hitam

Orang lain juga bertanya?
Ilustrasi matahari tanpa bintik hitam ©2016 NASA

Perlu diketahui, saat banyak terdapat bintik hitam, matahari dapat melepaskan badai keseluruh tata surya. Hal ini akan membuat Bumi terasa lebih panas karena meningkatnya jumlah radiasi yang dikeluarkan matahari.

Rendahnya aktivitas matahari ini membuat penurunan suhu di Bumi yang cukup ekstrem. Pernah di sekitar tahun 1645 - 1715, saat bintik hitam matahari sangat sedikit, sungai Thames di London dilaporkan membeku total.

Ilmuwan laintas memprediksi bila cuaca ekstrem itu bisa kembali melanda Bumi di antara tahun 2020-2030. Di masa itu akan ada dua siklus matahari yang saling berlawanan, membuat bintik hitam matahari menghilang. Oleh sebab itu, zaman es kecil diprediksi bakal melanda Bumi di masa itu.

(mdk/bbo)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jarak Matahari Semakin Menjauh, Bumi Lebih Redup dan Tak Bisa Dihuni Manusia
Jarak Matahari Semakin Menjauh, Bumi Lebih Redup dan Tak Bisa Dihuni Manusia

Bumi dan matahari memiliki jarak dari tahun ke tahun. Bahkan, jarak matahari semakin menjauh dari Bumi.

Baca Selengkapnya
Badai Matahari Terjadi Akhir 2023, Ini Dampaknya Bagi Bumi dan Indonesia
Badai Matahari Terjadi Akhir 2023, Ini Dampaknya Bagi Bumi dan Indonesia

Indonesia yang merupakan negara khatulistiwa terbilang lebih minim terkena dampak.

Baca Selengkapnya
Ilmuwan Heran Lautan Es Sebesar 10 Kali Wilayah Inggris Tiba-tiba Menghilang
Ilmuwan Heran Lautan Es Sebesar 10 Kali Wilayah Inggris Tiba-tiba Menghilang

Peristiwa itu merupakan fenomena 1 dari 2.000 tahun sekali.

Baca Selengkapnya
Jika Fenomena Alam Ini Terjadi, Kiamat Internet Tak Bisa Dihindari
Jika Fenomena Alam Ini Terjadi, Kiamat Internet Tak Bisa Dihindari

Ilmuwan memperingatkan kembali fenomena badai matahari yang akan terjadi.

Baca Selengkapnya
Suhu di Bali Terasa Lebih Dingin, Begini Penjelasan BMKG
Suhu di Bali Terasa Lebih Dingin, Begini Penjelasan BMKG

Penjelasan BMKG soal fenomena suhu di Bali lebih dingin

Baca Selengkapnya
Ukuran Bulan Terus Menyusut, ini Dampaknya Bagi Bumi
Ukuran Bulan Terus Menyusut, ini Dampaknya Bagi Bumi

Ukuran Bulan ternyata setiap tahun menyusut. Lantas, apakah akan ada dampaknya bagi Bumi?

Baca Selengkapnya
Cuaca Makin Panas, Kapan Musim Hujan Datang? Ini Data Terbaru BMKG
Cuaca Makin Panas, Kapan Musim Hujan Datang? Ini Data Terbaru BMKG

Dengan demikian, awal musim hujan secara bertahap akan dimulai awal November 2023. Mengapa tidak serentak?

Baca Selengkapnya
Mengenal Aphelion dan Dampaknya, Fenomena Bumi saat Jauh dari Matahari
Mengenal Aphelion dan Dampaknya, Fenomena Bumi saat Jauh dari Matahari

Aphelion adalah fenomena ketika posisi Bumi berada pada titik terjauh dengan Matahari. Namun, fenomena ini tidak berdampak secara signifikan pada bumi.

Baca Selengkapnya
Suatu Saat Nanti Sehari di Bumi Tidak 24 Jam Lagi, Ini Penjelasan Ilmuwan
Suatu Saat Nanti Sehari di Bumi Tidak 24 Jam Lagi, Ini Penjelasan Ilmuwan

Penelitian terbaru menunjukkan bahwa Bulan yang terus menjauh dari Bumi menyebabkan rotasi Bumi melambat.

Baca Selengkapnya
Badai Matahari Diperkirakan Berlanjut Hingga 2025, Ini Dampaknya Bagi Bumi
Badai Matahari Diperkirakan Berlanjut Hingga 2025, Ini Dampaknya Bagi Bumi

Siklus matahari adalah proses alami yang dilalui oleh matahari ketika beralih antara tingkat aktivitas magnetik yang rendah dan tinggi.

Baca Selengkapnya
Ketebalan Tutupan Es di Puncak Jaya Papua Berkurang Empat Meter, BMKG Ungkap Penyebabnya
Ketebalan Tutupan Es di Puncak Jaya Papua Berkurang Empat Meter, BMKG Ungkap Penyebabnya

Diperkirakan berkurang sekitar empat meter berdasarkan pemantauan terakhir pada Desember 2023

Baca Selengkapnya