MatahariMall.com beberkan pencapaiannya selama ini
Merdeka.com - Nama MatahariMall.com rasanya sudah tak asing lagi di telinga kita. Anak usaha dari Group Lippo ini benar-benar tak mau bermain-main untuk membesarkan MatahariMall.com. Bahkan mereka berkeinginan MatahariMall.com bisa seperti Alibaba-nya Indonesia. Oleh sebab itu, kelompok bisnis milik konglomerat Mochtar Riady tersebut membuktikan keseriusannya dengan mengucurkan dana sebesar USD 500 juta untuk pengembangan MatahariMall.com.
Pelan tapi pasti, semenjak diresmikan beroperasinya pada September tahun lalu, MatahariMall.com boleh dibilang sangat agresif untuk mengembangkan konsep mall dalam sebuah website. Terbukti saat ini, menurut CEO MatahariMall.com, Hadi Wenas, perusahaan e-commerce yang dikomandaninya berhasil menduduki tempat nomor dua dalam jumlah jenis barang yang siap jual (SKU).
"Kami dalam empat bulan beroperasi MatahariMall sudah menduduki tempat nomor dua dalam jumlah SKU (jenis barang yang siap dijual), dengan angka lebih dari 340.000 macam barang," ujarnya saat berkunjung ke kantor KapanLagi Network (KLN) bersama Chairman Mataharimall.com, Emirsyah Satar, Jakarta, Jumat (23/1).
-
Mengapa Jakarta butuh investasi? Oleh karena itu, dibutuhkan investasi dari dalam dan luar negeri untuk membiayai pembangunan DKI Jakarta.
-
Siapa yang mengeluarkan dana Rp 30 miliar? Pengusaha asal Amerika Serikat, Bryan Johnson menghabiskan USD2 juta atau Rp30,9 miliar per tahun demi memuluskan blueprint yang dia sebut mengembalikan usia muda.
-
Mengapa pengusaha rela mengeluarkan biaya besar? 'Setiap kalori harus berjuang untuk hidupnya,' kata Jhonson.
-
Bagaimana Jakarta menarik investor? Pemprov DKI Jakarta mengundang para investor untuk datang menjajaki berbagai proyek potensial yang dikelola oleh badan usaha milik daerah (BUMD) serta badan layanan umum daerah (BLUD).
-
Siapa yang membangun Malioboro Mall? Saat itu, Malioboro Mall merupakan kerja sama Pemprov DIY, Perusda Anindya dan PT Yogya Indah Sejahtera.
-
Siapa yang meminta anggaran Rp20 triliun? Jelang rapat, Menteri HAM Natalius Pigai sempat dicecar terkait permintaan anggaran Rp20 triliun.
Progres yang cepat itu, dirinya akui tidak lepas dari sinergi antara MatahariMall.com dengan Matahari Department Store yang notabene merupakan pemegang saham (shareholder) sekaligus pemasok.
"Pertumbuhan kami bisa secepat ini juga dibantu sama Big Bro kita itu, Matahari Department Store. Di kami itu saling bantu membantu. Tidak ada yang berkembang sendiri-sendiri tanpa dibantu yang lain," katanya.
Wenas juga mengatakan, pendekatan bisnis MatahariMall.com berbeda dengan pemain e-commerce lain, salah satunya adalah fokusnya untuk Indonesia. MatahariMall.com membangun brand untuk memberi kesempatan kepada pengusaha dan UKM dari berbagai daerah di Indonesia untuk menjangkau sebanyak mungkin konsumen digital. Kendati begitu, mereka selektif dalam memilih partner yang ingin bergabung dengannya.
"MatahariMall.com memperkenalkan bisnisnya sebagai B2C curated marketplace, yaitu tempat bertemunya pembeli dan penjual yang dikurasi, dengan kata lain semua penjual sudah melalui proses pengecekan. Penjual yang bisa berjualan di MatahariMall adalah pengusaha yang sudah memiliki NPWP," tuturnya.
Di samping itu, salah satu keunggulan dari MatahariMall adalah fitur O2O atau Online-to-offline yang memungkinkan pelanggan untuk mengambil, mengembalikan, bahkan membayar barang yang sudah dipesan secara online di lokasi offline. Untuk itu, belum lama ini MatahariMall mempertajam sekaligus memperluas jaringan layanan Pickup&PayCOD dengan PT Pos Indonesia.
(mdk/bbo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Inisiatif ini bertujuan untuk membantu pelaku usaha memperluas dan meningkatkan bisnisnya serta memberikan pengalaman belanja daring.
Baca SelengkapnyaPenjualan online ikut menyumbang sebesar Rp186,78 miliarh atau 9,3 persen dari total penjualan.
Baca SelengkapnyaDitargetkan, akhir tahun 2023, realisasi investasi tembus Rp45 triliun.
Baca SelengkapnyaDari segi pendapatan, kata Erick, meningkat dari Rp1.930 triliun pada 2020 ke Rp2.933 triliun pada 2023.
Baca SelengkapnyaIni dia salah satu sudut rumah Muzdalifah yang terkenal sebagai sosok yang kaya raya.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan survei dari MetrixLab pada tahun 2024, sinergi Tokopedia dan ShopTokopedia juga menarik lebih banyak pengguna loyal.
Baca SelengkapnyaTikTok akan memulai uji coba di platform Tokopedia melalui kampanye Beli Lokal yang akan dimulai pada 12 Desember 2023.
Baca Selengkapnya