Mau Kerja di Startup, Ini yang Perlu Gen Z Perhatikan!
Merdeka.com - Ekonom INDEF, Nailul Huda mengatakan badai PHK di beberapa startup lokal diperkirakan masih akan berlanjut. Kesulitan pendanaan dan kebutuhan akan efisiensi biaya menjadi dua sebab musabab dari adanya PHK karyawan.
"Persaingan yang ketat di beberapa sektor industri digital juga turut menyebabkan musim dingin industri startup digital lokal," kata Huda kepada Merdeka.com, Selasa (20/9).
Di satu sisi, bekerja di startup bisa dibilang dambaan generasi millennial maupun Z. Pola kerja yang dinamis, menjadi harapan mereka menambatkan keinginannya berkarya di sana.
-
Apa yang Gen Z harapkan dari pekerjaan? Mereka menginginkan lebih dari sekadar gaji — mereka menginginkan keseimbangan, makna , dan rasa kepuasan pribadi yang tidak sepenuhnya terkait dengan pekerjaan.
-
Apa yang diinginkan Gen Z dari pekerjaan? Salah satu keinginan terbesar Gen Z dalam bekerja adalah fleksibilitas. Mereka cenderung menghargai kebebasan dalam mengatur waktu kerja mereka. Bekerja dari rumah (WFH) atau jam kerja yang fleksibel menjadi daya tarik utama bagi mereka.
-
Apa tantangan Gen Z di dunia kerja? Generasi Z mengalami tantangan berat di dunia kerja saat ini. Stigma dengan individu yang kurang kompetitif cukup melekat pada generasi kelahiran 1997-2012 ini. Meskipun memiliki latar pendidikan mentereng, tak menjamin Generasi Z mudah diterima kerja.
-
Mengapa Gen Z lebih suka bekerja di perusahaan dengan tujuan sosial? Gen Z sangat memperhatikan makna dari pekerjaan yang mereka lakukan. Mereka lebih memilih bekerja di perusahaan yang memiliki tujuan sosial yang jelas dan berdampak positif bagi masyarakat. Bagi mereka, bekerja bukan hanya sekadar untuk mendapatkan gaji, tetapi juga untuk berkontribusi pada perubahan yang lebih baik di dunia.
-
Bagaimana Gen Z berkomunikasi di tempat kerja? Meskipun anggota generasi ini sering dipuji sebagai penduduk asli digital, hal itu tidak selalu berarti keterampilan interpersonal yang kuat dalam lingkungan kerja tradisional. Tumbuh besar dengan media sosial dan komunikasi berbasis teks berarti banyak karyawan muda mungkin kesulitan dengan percakapan tatap muka, terutama yang diharapkan dalam lingkungan profesional.
-
Bagaimana Gen Z menunjukkan kreativitasnya? Mereka cenderung menjadi pengguna media sosial yang aktif, mendokumentasikan setiap momen dalam hidup mereka dan membagikannya dengan dunia. Mereka mengenal berbagai platform dan aplikasi, seperti TikTok, Instagram, dan Snapchat, yang memungkinkan mereka berkreasi dan mengekspresikan diri mereka dengan cara yang baru dan menghibur.
Lalu, bagaimana generasi millennial maupun Z menyikapi hal ini?
Menurut Nailul, tak masalah jika anak-anak muda ingin berkarya di perusahaan startup. Terlebih bagi generasi millennial maupun Z yang ingin mencicipi dunia startup.
Hanya saja, Ia mengingatkan bahwa bekerja di sebuah perusahaan rintisan digital, tentu harus menyadari konsep dari startup. Paham atas konsekuensi ketika kelak terjadi PHK.
"Startup itu kan bisa jadi ‘baru mau tumbuh’ jadi jangan berharap lebih kepada perusahaan yang baru mau tumbuh. Kecuali perusahaan tersebut sudah mapan," ungkap dia.
Menurut Nailul, perusahaan yang sudah mapan pun masih dapat memutus hubungan kerja kepada karyawannya.
"Bahkan perusahaan mapan pun masih bisa mem-PHK karyawannya. Jadi, pelajarilah hubungan kerja antara karyawan dengan perusahaan termasuk ketika proses PHK," ujar dia. (mdk/faz)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ingin tahu cara efektif mengelola Gen Z di tempat kerja? Simak tips mudah dan praktis agar produktivitas tim semakin meningkat!
Baca SelengkapnyaMerasa Gen Z punya keunikan sendiri saat bekerja? Begini cara memahami karakteristiknya
Baca SelengkapnyaSurvei ini dilakukan Samsung and Morning Consult melibatkan 1.000 generasi Z berusia 16-25 tahun.
Baca Selengkapnya40 Persen dari Gen Z lebih memilih menganggur dari pada bekerja di pekerjaan yang tidak mereka sukai.
Baca SelengkapnyaPerubahan yang terjadi antar generasi adalah hasil yang diminta dari pekerjaan.
Baca SelengkapnyaPasca pandemi menjadi titik perubahan tren pekerja formal menjadi informal, namun ada kondisi lainnya pekerja informal makin diminati.
Baca SelengkapnyaSebanyak 60 persen perusahaan merasa kurang cocok bekerja dengan generasi Z.
Baca SelengkapnyaAnak muda masa kini kurang motivasi, atau inisiatif mereka kurang dari 50 persen.
Baca SelengkapnyaGenerasi Z atau Gen Z adalah kelompok individu yang lahir pada tahun 1997 hingga 2012. Generasi ini tumbuh bersama perkembangan teknologi yang begitu maju.
Baca SelengkapnyaEmpat keahlian yang dimiliki generasi Z ini justru diyakini menguntungkan perusahaan.
Baca SelengkapnyaSetidaknya 20 persen sebuah bisnis akan gagal di beberapa bulan pertama.
Baca SelengkapnyaSejumlah pekerja Gen Z mengalami kesulitan dalam mengelola beban kerja.
Baca Selengkapnya