Mau masuk jejaring sosial khusus orang kaya? Bayar Rp 100 juta!
Merdeka.com - Di Facebook, Anda bisa bebas bertemu dengan pengguna dari berbagai kalangan dan jenis pekerjaan. Tetapi tidak di jejaring sosial yang satu ini, Netropolitan. Di sini, Anda hanya akan bertemu dengan orang-orang kaya di seluruh dunia.
Netropolitan adalah jejaring sosial yang didesain secara eksklusif untuk orang-orang yang eksklusif pula. Ya, Netropolitan memang dibuat untuk kalangan 'berduit' dengan kekayaan selangit saja.
Untuk dapat membuat akun dan menggunakan layanan di Netropolitan, calon pengguna harus membayar biaya registrasi sebesar Rp 70 juta lebih!
-
Apa saja yang sudah mendaftar? Tiga OTA itu ialah Airbnb.com, Agoda.com, dan Booking.com. Ketiga lainnya; Klook.com, Trivago.co.id, dan Expedia.co.id sejauh ini belum mendaftar.
-
Siapa yang ikut sosialisasi? Sosialisasi digelar secara hibrida yang dihadiri para eksportir dan pemangku kepentingan.
-
Mengapa WhatsApp menghadirkan fitur "Daftar"? Fitur Daftar ini merupakan tanggapan terhadap masukan dari pengguna WhatsApp yang menginginkan cara yang lebih mudah untuk menemukan pesan-pesan penting di antara banyaknya percakapan yang ada.
-
Apa itu fitur "Daftar" di WhatsApp? WhatsApp kembali menghadirkan inovasi terbaru guna meningkatkan pengalaman penggunanya. Kali ini, aplikasi ini memperkenalkan fitur 'Daftar' yang memungkinkan pengguna untuk mengatur percakapan mereka dengan lebih efektif.
-
Apa itu prabayar? Prabayar adalah metode pembayaran di mana Anda harus membayar di muka sebelum menggunakan layanan tertentu, seperti telepon seluler, listrik, atau internet.
-
Bagaimana cara OTA asing mendaftar? Semuel Abrijani Pangerapan, Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (Aptika) Kementerian Kominfo, mengatakan, pihaknya memberi waktu maksimal lima hari semenjak pengiriman surat kepada para OTA untuk segera melakukan registrasi atau, jika tidak, layanan mereka akan diblokir di Indonesia.
Jika di WhatsApp pengguna hanya ditarik biaya sekitar Rp 11 ribuan untuk berlangganan selama setahun (setelah tahun pertama), di Netropolitan pengguna harus membayar Rp 35 juta per tahun (termasuk tahun pertama) untuk dapat terus menikmati layanan dari Netropolitan. Total, Anda harus merogoh kocek hingga Rp 100 juta lebih untuk memulai menggunakan Netropolitan.
Bukankah hal tersebut akan membuat Netropolitan sepi peminat? Ternyata tidak. Setelah pertama kali diluncurkan, sudah sekitar ratusan orang kaya bergabung dengan Netropolitan. Mereka harus berumur di atas 21 tahun dan memakai bahasa Inggris untuk setiap komunikasi di Netropolitan.
Dari segi tampilan, Netropolitan terlihat mirip dengan Google+, terutama bentuk ikon profil, notifikasi, dan lokasi. Sementara tampilan update status-nya terlihat seperti milik Facebook.
Sayangnya, keberadaan Netropolitan tidak lepas dari kontroversi dan kritikan. Jejaring sosial tersebut dituding mengasingkan masyarakat yang tidak sekaya mereka. Hal itu terlihat dari tag-line Netropolitan yang berbunyi "Netropolitan: Klub online untuk orang-orang dengan jumlah uang lebih banyak dari waktu", CNET (17/09).
(mdk/bbo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
70 Selebgram itu direkrut pelaku untuk mempromosikan situs judi daring melalui akun Instagram dengan jumlah pengikut yang banyak.
Baca SelengkapnyaJika korban setor Rp1 juta dijanjikan mendapat pengembalian sebesar Rp1,2 juta.
Baca SelengkapnyaSelebgram ini mengaku dibayar Rp200 ribu per pekan untuk mengendorse situs judi online.
Baca SelengkapnyaKelima pelaku direkrut para bandar dan dijadikan agen judi online.
Baca SelengkapnyaSaat di Arab Saudi, pengusaha skincare itu memamerkan membeli emas dari sebuah toko. Total transaksi pembelian bahkan mencapai 91.500 real atau se
Baca SelengkapnyaS diharuskan mengunggah muatan judi online tersebut dua kali sehari di Instagram Story-nya.
Baca SelengkapnyaTerungkap sebuah fakta rata-rata uang jajan para murid SMA di Jakarta. Begitu mencengangkan, ada yang jumlahnya sampai jutaan.
Baca SelengkapnyaKasus penipuan modus kerja dengan like dan subscribe youtube tidak hanya menipu para korban dengan menggasak uangnya saja.
Baca SelengkapnyaIphone 15 belum ada di pasaran Indonesia, tapi pajak yang dikenakan sudah bikin kaget masyarakat.
Baca Selengkapnya