Mazar, virus Android baru yang bisa hapus seluruh data smartphone
Merdeka.com - Perusahaan keamanan siber asal Denmark, Heimdal, baru saja menemukan malware atau virus Android baru yang sangat berbahaya. Malware itu diberi nama "Mazar".
Mazar tergolong virus berbahaya karena bisa menyebar lewat SMS, melakukan panggilan, bahkan menghapus seluruh data yang ada di smartphone secara diam-diam! Menurut Heimdal, malware Mazar diperkirakan sudah menginfeksi 100.000 gadget di Denmark.
Mazar dapat menginfeksi smartphone lewat pemasangan aplikasi 'tidak terpercaya' atau dari luar Google Play Store. Selain itu, Mazar juga tersebar lewat SMS yang di dalamnya terdapat tautan. Bila tautan itu diklik pengguna, maka smartphone akan langsung menginstal aplikasi sebagai jembatan hacker untuk mengambil alih smartphone.
-
Kenapa malware ini bisa masuk ke Android? Gara-gara taktik pengelabuan yang membuat program keamanan sulit mendeteksinya, membuat aplikasi berbahaya tersebut akhirnya diizinkan berfungsi di ekosistem Android layaknya aplikasi biasa pada umumnya.
-
Bagaimana malware ini bisa menyamar di Android? Lewat metode bernama kompresi APK, APK akan disamarkan menjadi file yang bisa dipakai untuk menginstal dan mendistribusikan aplikasi berbahaya di ekosistem Android.
-
Ransomware menginfeksi perangkat bagaimana? Ransomware bisa menyerang dengan berbagai metode untuk menginfeksi perangkat atau jaringan target. Biasanya yang paling banyak digunakan adalah email phishing dan rekayasa sosial lainnya.
-
Apa ancaman utama yang dihadapi Android? Ancaman utama berasal dari CVE-2024-32896, sebuah celah keamanan yang pertama kali diungkap oleh Google pada bulan April.
-
Bagaimana cara virus menginfeksi tubuh? Virus masuk ke dalam tubuh inang melalui berbagai cara, seperti udara, darah, cairan tubuh, atau kontak langsung dengan benda yang terkontaminasi virus.
-
Bagaimana malware SpyLoan menginfeksi ponsel? Namun, setelah diunduh, serigala digital berbulu domba ini memasang malware canggih yang dapat mengekstraksi berbagai informasi pribadi dari pengguna yang tidak menaruh curiga.
Uniknya, Mazar terbukti tidak bisa menginfeksi smartphone Android yang bahasanya diubah ke Rusia. Berdasarkan penelitian Heimdal pula, virus ini masih aktif di OS Android KitKat dan belum jelas apakah sudah bisa membobol Android Lollipop atau Marshmallow.
Terlepas dari itu, Heimdal menyarankan pengguna smartphone Android untuk tidak asal menginstal aplikasi dari luar Google Play Store dan mengacuhkan SMS berisi tautan mencurigakan.
(mdk/bbo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Paling baru, pembuat malware mencoba menyusup ke ponsel Android menggunakan metode kompresi APK tersembunyi.
Baca SelengkapnyaKehilangan HP Android? Jangan panik! Pelajari cara melacak, mengunci, dan menghapus data HP Anda yang hilang dengan fitur Find My Device dari Google.
Baca SelengkapnyaPusat Data Nasional Sementara (PDNS) di Surabaya diserang Ransomware
Baca SelengkapnyaBerikut daftar aplikasi yang jangan pernah diinstal pengguna HP.
Baca SelengkapnyaKemudahan transaksi digital tidak lepas dari ancaman serangan siber. Pengguna produk Apple juga tidak lepas dari ancaman ini.
Baca SelengkapnyaLebih dari 200 aplikasi berbahaya terdeteksi di Google Play dalam setahun terakhir, dengan total unduhan mencapai 8 juta kali.
Baca SelengkapnyaModus kejahatan siber ini bisa menguras saldo rekening korban.
Baca SelengkapnyaQualcomm menginformasi bahwa para hacker berhasil mengeksploitasi bug zero-day yang cukup membahayakan bagi pengguna HP Android.
Baca SelengkapnyaSerangan ransomware adalah ancaman siber yang sangat serius. Namun, hal itu bisa dicegah dengan langkah-langkah yang tepat.
Baca SelengkapnyaJika Anda menerima pesan yang mencurigakan lebih baik jangan diklik
Baca SelengkapnyaGoogle mengimbau pengguna Android untuk menonaktifkan jaringan 2G, guna melindungi diri dari serangan SMS scam yang memanfaatkan kelemahan jaringan lama ini.
Baca SelengkapnyaYouTuber Basically Homeless, Nicholas Zetta, menantang mitos MacBook tidak bisa kena virus dengan sengaja mengunduh 141 virus. Hasilnya?
Baca Selengkapnya