Mediacorp undang start-up gabung program inkubator 'Mediapreneur'
Merdeka.com - Setelah tahun lalu sukses dengan program inkubator start-up teknologi untuk industri media, 'Mediapreneur', kini Mediacorp kembali menggelar program yang sama untuk tahun 2016.
Sama seperti tahun lalu, start-up yang diterima dalam Mediapreneur mewakili berbagai cabang dunia bisnis, seperti gaming, makanan, iklan, video, hingga travel. Tahun lalu, start-up yang terjaring Mediapreneur berasal dari berbagai negara, seperti Jerman, Prancis, Vietnam, India, China, dan Singapura.
Di Mediapreneur tahap dua ini, start-up yang ada akan mendapatkan bimbingan dan eksposur di dunia media untuk mendapat pengalaman sebanyak-banyaknya.
-
Apa yang dialami startup di Indonesia? Laporan terbaru yang dikeluarkan oleh Glints dan Monk's Hill Ventures (MHV) mengenai performa perusahaan startup di Asia Tenggara (ASEAN) pada tahun 2024 menunjukkan adanya penurunan gaji bagi karyawan startup, khususnya di Indonesia.
-
Bagaimana mereka merintis usaha? Ketika itu ia hanya memiliki sisa uang Rp500 ribu, yang kemudian digunakan untuk modal usaha kue di rumah. Kondisi ini dirasakan berbeda, ketika dirinya bekerja di bank tersebut.
-
Bagaimana cara startup di Indonesia bertahan? Banyak perusahaan yang melakukan penghematan biaya untuk bertahan di tengah ketidakpastian ekonomi global.
-
Bagaimana cara memulai bisnis? Deborah mengungkapkan bahwa banyak individu memiliki ide cemerlang, tetapi mereka sering kali tidak tahu cara untuk merealisasikannya. 'Dan ketika mencari investasi bisnis, Anda harus bisa menunjukkan kenapa Anda yang tepat. Itu adalah perbedaan utama, itu yang membuat seseorang menjadi wirausahawan,' ungkapnya.
-
Siapa yang ajak UMKM go digital? Untuk itu, Anggota Komisi XI DPR RI Fraksi Partai Golkar Puteri Komarudin mengajak pelaku UMKM untuk masuk ke dalam ekosistem digital.
-
Apa bukti nyata pertumbuhan Startup Indonesia? 'Salah satu bukti nyata adalah pencapaian Endeavor Indonesia yang berhasil menambah 9 Endeavor Entrepreneurs hingga berjumlah total 104 dari 78 perusahaan pada tahun ini,' jelas dia.
"Eksposur yang ditawarkan oleh Mediapreneur sangat fenomenal. Kami tidak pernah bermimpi bila game buatan kami akan menjadi bagian dari drama seri Channel 8. Mempunyai pintu ke platform Mediacorp adalah keuntungan tipe bisnis kami yang butuh akses ke publik dalam waktu singkat," ujar Tan Yingchun, CEO dari Spotted!, start-up iklan game alumni Mediapreneur yang kini berkerjasama dengan Bagian Digital Sales Solution dari Mediacorp.
Senada dengan Yingchun, Tracy Wong, co-founder dari Infini Videos yang menyebut bila Mediapreneur mempunyai mentor-mentor yang membantu para start-up melihat dunia bisnis lebih luas, sembari mendekatkan diri dengan investor dan konsumen.
Lebih lanjut, Mediapreneur tahap dua akan dilaksanakan di Mediacorp Campus yang ada di Mediapolis @ One-north, tepatnya jantung kawasan 'inovasi'nya Singapura. Di sini, start-up akan mendapat banyak kesempatan untuk berkolaborasi dan berbagi ilmu.
Tidak hanya itu, Mediacorp Campus akan dipakai sebagai pusat networking untuk entrepreneur, ahli teknologi, investor, dan pemain potensial lain di dunia entrepreneur Singapura. Salah satu contohnya, start-up yang terpilih bisa menjalin hubungan dengan Kauffman Fellows, atau program investasi teknologi terkemuka dari Silicon Valley.
Menariknya, start-up yang terpilih juga masih akan mendapat beragam keuntungan iklan dari platform Mediacorp, misalnya TV, Radio, koran Todat, dan lainnya. Tentu ini bisa membantu mengenalkan start-up dan brand mereka dengan lebih cepat.
Proses mentoring di Mediapreneur sendiri akan berlangsung selama satu tahun, berbeda dari program inkubator lain yang biasanya hanya bulanan. Bahkan, start-up-start-up itu nantinya dibiarkan bebas mengejar visi mereka semabri menggunakan berbagai keuntungan yang didapat dari Mediacorp.
Pendaftaran Mediapreneur sudah dibuka sampai tanggal 29 Februari nanti. Jika Anda berminat mendaftarkan start-up Anda, silakan kunjungi themediapreneur.com.sg. Bagi start-up yang terpilih di tahap awal akan dipanggil untuk melakukan pitching ke panel Mediacorp.
Mediapreneur adalah sebuah bentuk usaha dari Mediacorp untuk mendukung pertumbuhan ekositem start-up di Asia sembari mengembangkan aset digital yang ada. Misalnya, di bulan April 2015 lalu, Mediacorp berinvestasi ke KLN Group, yang notabene adalah perusahaan media digital dengan banyak portal web yang sukses. (mdk/bbo)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Program HUB.ID di tahun ini fokus pada 5 sektor industri.
Baca SelengkapnyaNantinya, ke-23 startup tersebut berkesempatan untuk berdiskusi agar bisa saling terintegrasi dengan ekosistem Mandiri Group.
Baca SelengkapnyaProgram ini bertujuan mempertemukan UKM yang telah diinkubasi dengan calon investor potensial, lembaga pendanaan, buyer, dan mitra.
Baca SelengkapnyaTujuh startup terpilih telah menampilkan inovasi digitalnya yang berkolaborasi dengan Telkomsel dan AppWorks.
Baca SelengkapnyaSaat musim tech winter menerpa dunia termasuk Indonesia, Telkomsel masih komitmen lewat NextDev.
Baca SelengkapnyaFSIA yang mengangkat tema Fast Forward to Future Food
Baca SelengkapnyaMedia Innity, konsultan di bidang periklanan digital turut andil untuk memberikan edukasi kepada pelaku UMKM dan menjembatani pedagang dengan konsumen
Baca SelengkapnyaBentuk pendanaan yang diberikan merupakan bukti keterlibatan pemerintah dalam menyokong industri teknologi Tanah Air.
Baca SelengkapnyaPemkab Banyuwangi kembali menggelar program inkubasi anak muda, Jagoan Digital.
Baca SelengkapnyaPemerintah mengajak perusahan startup dan IKM berkolaborasi dalam menjemput transformasi teknologi.
Baca SelengkapnyaBila betul-betul dijalankan, inovasi ini barangkali akan menarik bagi pelaku UKM.
Baca SelengkapnyaSeiring dengan berjalannya waktu startup yang difasilitasi oleh Kominfo saat ini sudah semakin bervariasi.
Baca Selengkapnya