Menakutkan, ini 5 ular paling banyak bunuh manusia dari 4 benua!
Merdeka.com - Dunia ular tiada hentinya membuat kita merinding dan takjub. Mulai dari spesies yang mengandalkan belitan maut, hingga racun pembunuh. Dari sekitar 3.000 jenis ular yang tersebar di Bumi, spesies yang memiliki racun adalah yang paling ditakuti.
Contoh paling jelasnnya adalah ular Taipan (Oxyuranus microlepidotus). Ular asal Australia ini dikenal mempunyai racun paling berbahaya. Tingkat racun ular Taipan mengalahkan semua jenis ular, baik di darat atau di laut.
Agar Anda bisa jelas membayangkan betapa mematikannya Taipan, racun yang keluar dari satu patukan ular ini dapat membunuh 100 manusia dewasa (sekitar 30-45 menit) atau 250 ribu tikus! Racun Taipan juga 50 kali lebih kuat dari pada racun King Kobra.
-
Mengapa ular bisa berbahaya? Meskipun tampak tidak mencolok dan berada di lingkungan alam liar, ular memiliki kemampuan untuk menyerang manusia kapan saja apabila merasa terganggu.
-
Bagaimana ular bisa mematikan? Dari semua jenis ular berbisa di dunia, Inland Taipan dianggap yang paling sulit ditangkap dan memiliki racun yang paling mematikan.
-
Ular jenis apa yang berbisa tinggi? Ular weling masuk dalam kategori berbisa tinggi dan mematikan.
-
Apa jenis ular yang ada di Pulau Ular? Ilha da Queimada Grande adalah rumah bagi insularis Bothrups yang juga dikenal sebagai viper kepala tombak emas.
-
Hewan apa yang paling mematikan? Nyamuk adalah hewan paling mematikan di dunia dan telah membunuh 725.000 manusia per tahun melalui penyebaran penyakit seperti malaria dan demam berdarah dengue.
-
Bagaimana ULAR menyerang mangsanya? Hewan ini dengan kecepatannya bisa menyerang mangsanya.
Akan tetapi, ular Taipan jarang sekali mematuk manusia, sehingga tidak termasuk ular yang masuk kategori 'mematikan'. Nah, 5 ular berikut ini lah yang paling banyak membunuh manusia di 4 benua di Bumi.
Amerika - Ular Fer-de-lance (Bothrops atrox)
Fer-de-lance hidup di kawasan Amerika selatan, dan menjadi ular pembunuh manusia nomor satu di sana. Ular ini termasuk keluarga ular derik dan bisa tumbuh hingga panjang 2 meter. Fer-de-lance banyak terdapat di Amerika Tengah, seperti Meksiko, Kostarika, Venezuela.
Racun hemotoksin (racun penggumpal darah) senjata andalan Fer-de-lance dan dapat menyebabkan pendarahan organ dalam parah. Rata-rata korban Fer-de-lance harus diamputasi bagian tubuhnya demi keselamatan nyawanya. Sebab racun ular ini bisa dengan cepat membuat sekitar bagian tubuh yang tergigit seakan-akan meleleh dan menimbulkan infeksi parah.
Di kawasan Amerika Tengah, gigitan Fer-de-lance mempunyai tingkat kematian hingga 5 persen. Bila tidak ditangani dengan cepat, korban gigitan biasanya akan meninggal.
Foto: Britanica
Afrika - Ular Carpet Viper (Echis ocellatus)
Ular kecil ini diperkirakan membunuh lebih dari 20.000 orang di Afrika per tahunnya. Tak kurang dari 1,5 juta penduduk Afrika Barat, seperti Senegal, Nigeria, dan Kamerun, menjadi korban gigitan Carpet Viper setiap tahun.
Racun hemotoksin ular ini cukup sulit diatasi oleh antiracun, dan anti racun yang ada hanya cukup untuk menjangkau 10 persen korban. Pasca tergigit, korban Carpet Viper akan mengalami kejang hebat dan pendarahan di sekujur tubuh.Â
Tanpa penanganan cepat, racun ular ini akan membunuh 20 persen korbannya, dan membuat 5 persen korbannya harus menjalani amputasi.
Foto: IRD / JF Trape
Asia - Kobra India (Naja naja)
Kobra India terkenal memiliki kombinasi racun hemotoksin dan neurotoksin (racun syaraf). Berbeda dengan King Kobra yang bertubuh besar, tubuh Kobra India cukup langsing namun dapat menyemburkan bisa hingga jarak beberapa meter. Bisa ini sangat berbahaya bila terkena mata atau masuk ke mulut.
Gigitan ular ini menyebabkan kelumpuhan area wajah dan kerusakan kulit di area bekas gigitan. Jika tidak segera ditangani, ular Kobra India bisa membuat korbannya meninggal dalam hitungan 15 menit sampai beberapa jam.
Ular yang banyak ditemukan di India, Pakistan, Nepal, dan Sri Lanka ini setiap tahunnya diperkirakan membunuh 100 orang.
Foto: Hari Prasad
Asia - Ular Welang India (Bungarus caeruleus)
Ular dengan cincin-cincin putih di sekujur tubuhnya ini mempunyai racun neurotoksin. Banyak korban gigitan ular welang India biasanya 'cuek' mengingat bekas gigitan tidak bengkak dan tidak terlalu terasa sakit. Tapi, saat itu lah malapetaka bermula.
Ya, mereka tidak sadar racun bila racun neurotoksin meski tidak terasa sakit, lama kelamaan menyebabkan kelumpuhan organ. Kelumpuhan akan terus menyebar ke berbagai organ dalam tubuh hingga menyebabkan kematian, biasanya akibat sesak napas.
Hampir sama seperti King Kobra, ular welang India hidup di India, Pakistan, Sri Lanka.
Foto: Jayendra Chiplunkar
Australia - Ular Coklat Timur (Pseudonaja textilis)
Mayoritas kematian akibat gigitan ular di Australia disebabkan oleh ular ini. Ular ini hidup nyaris di semua tempat di kawasan Australia timur, mulai dari gurun hingga pantai.
Racunnya mengandung neurotoksin dan hemotoksin. Kelumpuhan dan pendarahan hebat biasanya terjadi sekitar 30 menit pasca tergigit. Menariknya, nyaris semua kasus terjadi akibat kelalaian manusia yang mencoba memegang ular ini.
Untungnya, pemerintah Australia memiliki sistem penanganan gigitan ular yang sangat responsif. Hasilnya, meski disebut yang paling banyak membunuh manusia, korban meninggal akibat gigitan ular ini hanya sekitar 1-2 orang per tahun.
Foto: Peter Woodard
Infografis ular berbahaya ©2016 Merdeka.comÂ
(mdk/bbo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Di antara lebih dari 3.000 jenis ular, sekitar 600 berbisa. Sejumlah kecil dari mereka memiliki tingkat bisa ekstrem yang sulit dipercaya.
Baca SelengkapnyaBisa ular sebagian besar terdiri dari empat jenis senyawa.
Baca SelengkapnyaAda banyak hewan berbahaya dan mematikan yang hidup di sekitar manusia. Cek faktanya di bawah ini!
Baca SelengkapnyaHewan paling bahaya di dunia bisa jadi hidup di sekitar kita, untuk itu kita harus waspada terhadap hewan di sekitar kita. Berikut hewan paling bahaya di dunia.
Baca SelengkapnyaAda beragam faktor mengapa India menjadi 'sarang' ular berbisa.
Baca SelengkapnyaAda banyak jenis ular hitam yang tersebar di berbagai lingkungan. Namun, tidak semua ular hitam ini berbahaya dan berbisa.
Baca SelengkapnyaJumlah populasi nyamuk di seluruh dunia terungkap. Angkanya begitu fantastis.
Baca SelengkapnyaDi bawah ini terdapat beberapa spesies ular terbesar di seluruh dunia beserta karakteristiknya.
Baca SelengkapnyaTerdapat berbagai fakta menarik tentang ular yang jarang diketahui.
Baca SelengkapnyaMeskipun risiko serangan hiu rendah dibanding ancaman lain, ketakutan global diperbesar oleh media dan film.
Baca SelengkapnyaJenis primata paling berbahaya di dunia yang harus dihindari.
Baca SelengkapnyaGuinness World Record pernah mencatat bahwa taring ular terpanjang bukanlah kobra.
Baca Selengkapnya