Menara Operator 5G Diserang Warga Gara-gara Hoaks Sebar Covid-19
Merdeka.com - Sejumlah penyerangan terhadap menara milik operator dilaporkan telah terjadi di Inggris. Penyerangan menara ini disebut terjadi karena ada hoaks yang menyebut 5G ternyata berperan dalam penyebaran Covid-19.
Dikutip dari Engadget, Senin, (6/4), penyerangan tidak hanya terjadi di menara, tapi juga melibatkan sejumlah teknisi dan insinyur sejumlah operator.
Para insinyur itu tidak hanya menerima ancaman verbal, tapi juga fisik. Mereka mendapat perlakukan tersebut karena dianggap membantu pengembangan infrastruktur 5G.
-
Siapa yang menyebarkan hoaks ini? 'Berita yang menyebar itu adalah hoaks yang sengaja dihembuskan oleh OPM dan simpatisannya. Justru saat ini aparat TNI dari Yonif 527 membantu melaksanakan pengamanan RSUD Madi Paniai karena adanya pengaduan dari masyarakat bahwa gerombolan OPM akan membakar RSUD tersebut,' katanya dalam keterangan tertulisnya, Minggu (26/5).
-
Siapa yang menyebarkan informasi hoaks itu? Yayuk memastikan akun Instagram bernama BP2MI dengan centang hijau yang menyebarkan informasi tersebut bukan akun resmi milik BP2MI.
-
Apa isi hoaks yang beredar? 'Berita yang menyebar itu adalah hoaks yang sengaja dihembuskan oleh OPM dan simpatisannya. Justru saat ini aparat TNI dari Yonif 527 membantu melaksanakan pengamanan RSUD Madi Paniai karena adanya pengaduan dari masyarakat bahwa gerombolan OPM akan membakar RSUD tersebut,' katanya dalam keterangan tertulisnya, Minggu (26/5).
-
Siapa yang menyebarkan video hoaks? Video diunggah oleh akun @margiyo giyo
-
Apa berita hoaks yang menyebar di Amerika Serikat? Situs-situs berita hoaks atau 'berita palsu' lebih banyak daripada surat kabar harian di seluruh Amerika Serikat.
-
Siapa yang bertanggung jawab atas serangan ini? SOPHOS menyebut serangan ini sebagai 'SEO poisoning,' sebuah teknik di mana peretas memanipulasi hasil pencarian untuk menempatkan situs mereka di posisi teratas.
Kendati demikian, belum diketaui pihak yang bertanggung jawab atas serangan tersebut. Namun dari laporan, serangan itu ternyata tidak benar-benar menyerang menara dengan jaringan 5G, melainkan kebanyakan 4G.
Parahnya lagi, ancaman ini tidak hanya terjadi pada karyawan operator seluler, tapi perusahaan wired broadband. Padahal, 5G merupakan teknologi yang digunakan di layanan seluler.
Aksi pembakaran menara ini pun menuai kritik dari petinggi National Health Service Stephen Powis. Dia mengatakan jijik dengan aksi ini, sebab jaringan telepon krusial dalam kondisi darurat termasuk bagi pekerja medis.
Sekadar informasi, perusakan ini terjadi di Birmingham, Liverpool, dan Melling di Merseyside. Para operator pun dilaporkan bekerja sama dengan kepolisian setempat untuk menemukan pelakunya.
Hoaks
Sebagai informasi, salah satu hoaks tentang virus corona yang cukup ramai adalah penyebarannya melalui jaringan 5G. Jika kamu mendengar kabar ini, jangan sekalipun percaya, sebab ini adalah informasi hoaks.
Penjelasannya, karena gelombang radio tak menciptakan virus penyebab penyakit Covid-19 itu.
Hoaks ini beredar bahkan secara global. Mulanya, seorang penyanyi Amerika Serikat Keri Hilson yang memiliki 4,2 follower di Twitter mengunggah sejumlah cuitan. Salah satunya adalah tautan yang mencoba menghubungkan virus corona dengan 5G.
"Orang-orang berusaha memperingatkan kita mengenai 5G selama bertahun-tahun. Petisi, organisasi, penelitian, apa yang kita lalui ini (virus corona) adalah dampak radiasi. 5G diluncurkan di Tiongkok pada 1 November 2019. Orang-orang pun mati," kata dia, sebagaimana dikutip dari Cnet, Rabu (18/3/2020).
Pendapat ngawur ini juga dibagikan di YouTube dan Facebook, termasuk dari orang-orang yang anti dengan 5G.
Pengguna Facebook dengan akun Ben Mackie belum lama ini menghubungkan virus corona dengan 5G. "Mereka berusaha membuat kita takut akan virus palsu, padahal saat itu menara 5G dibangun di seluruh dunia," katanya.
Tak cukup di situ, Mackie juga mengklaim, pendiri Microsoft Bill Gates menemukan teknologi tersebut dan itu adalah upaya mengurangi populasi dunia. Ia juga percaya, vaksin yang dikembangkan untuk virus corona sebenarnya adalah chip yang ditanamkan pada manusia.
Pencari fakta Inggris, FullFact, pun membantah kabar ini. "Cerita tentang 5G ini merupakan disinformasi," kata seorang profesor di sekolah kesehatan masyarakat Colorado, Jonathan M Samet.
Pihak Federal Communication Commission (FTC) juga membantah keras bahwa 5G berhubungan dengan virus corona.
Sumber: Liputan6.com
Reporter: Agustinus Mario Damar (mdk/faz)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Serangan siber menyusup sistem navigasi GPS pesawat yang dapat menyebabkan ancaman keamanan penerbangan.
Baca SelengkapnyaYouTube menjadi tempat penyebaran hoaks terbanyak dengan presentase 44,6 persen.
Baca SelengkapnyaViral satu penumpang kereta cepat Whoosh mengalami penodongan di Stasiun Tegalluar, simak penelusurannya
Baca SelengkapnyaKerusuhan meluas bahkan sampai di ibu kota Irlandia Utara, Belfast.
Baca SelengkapnyaFatalitas serangan siber tidak hanya mengancam pertahanan satu negara.
Baca SelengkapnyaVideo itu mengklaim helikopter menjatuhkan nyamuk-nyamuk yang “dipesan” oleh Bill Gates.
Baca SelengkapnyaSerangan hacker Indonesia ke situs-situs pemerintahan Israel sedang jadi perbincangan.
Baca SelengkapnyaGoogle mengimbau pengguna Android untuk menonaktifkan jaringan 2G, guna melindungi diri dari serangan SMS scam yang memanfaatkan kelemahan jaringan lama ini.
Baca SelengkapnyaPasca kericuhan di Inggris banyak warganya justru menjadi penasaran dan tertarik dengan Islam.
Baca SelengkapnyaBeredar video hoaks tentang peristiwa tawuran di daerah Sesetan, Kota Denpasar, Bali.
Baca SelengkapnyaDi negara maju kriminalitas masih kerap dijumpai. Kepolisian setempat pun mulai mengkhawatirkan kejadian ini.
Baca SelengkapnyaBRI akan mengambil tindakan tegas dan mengambil langkah hukum terhadap pihak-pihak terkait.
Baca Selengkapnya