Mendesain 'makhluk antik' khas Silicon Valley
Merdeka.com - Dia masih muda, kira-kira umur 20 tahunan. Namun, passion di bidang coding terlihat berapi-api. Namanya Arival Sentosa. Anak muda asal Bandung ini baru saja ditasbihkan sebagai lima orang peserta terbaik decoding academy dalam program pendidikan Lenovo. Hampir setahun dia digembleng di kawah candradimuka Decoding. Dia mengakui setelah mengikuti program ini, banyak pengetahuan yang didapatkanya. Maklum, Decoding ini menyediakan kurikulum yang disesuaikan dengan perkembangan industri. Alhasil, dia pun kini punya startup.
"Beda banget antara kuliah dengan yang ada di sini," ujarnya.
CEO Dicoding Indonesia, Narendra Wicaksono membenarkan pernyataan dari anak didiknya itu. Kurikulum yang diterapkan bukanlah sembarang. Model perusahaan teknologi raksasa di dijadikan acuan dalam pembentukan kurikulum. Google, Microsoft, dan nama-nama besar perusahaan teknologi top dunia lainnya yang berbasis di Silicon Valley, Amerika Serikat. Semuanya itu dikemas dengan penyampaian materi menggunakan bahasa Indonesia.
-
Siapa yang memiliki kecerdasan tinggi? Sebuah studi pada tahun 2016 yang mengikuti lebih dari 5.000 orang selama sekitar 50 tahun menemukan bahwa anak-anak dengan kecerdasan tinggi terus terbuka terhadap ide-ide baru seiring mereka tumbuh dewasa.
-
Siapa yang mengembangkan AI ini? Para peneliti di Denmark menggunakan data dari jutaan individu untuk membangun model yang dapat memprediksi berbagai peristiwa kehidupan, mulai dari kesehatan hingga kehidupan sosial.
-
Siapa yang melatih AI untuk memahami aksara paku? Para akademisi Jerman melatih kecerdasan buatan pada dua bahasa paku, Sumeria dan Akkadia.
-
Siapa saja yang terlibat dalam Indonesia Digital Learning? Tahun ini, sebanyak 550 guru se Jawa Barat mengikuti program yang digelar oleh Telkom Jawa Barat pada tanggal 4-5 Juli 2024 di di Gedung Achmad Sanusi, Universitas Pendidikan Indonesia.
-
Siapa yang mendapat edukasi digital? Melalui pelatihan literasi keuangan digital dan pencairan secara non-tunai, 1.700 nasabah PNM Mekaar secara serentak mendapat edukasi di 12 titik Kampung Madani yang tersebar di seluruh Indonesia pada Rabu, 5 Juli 2023.
-
Apa pekerjaan anak ini? Di usianya masih masih belia, RA yang duduk di kelas 6 Sekolah Dasar (SD) ini harus merasakan kerasnya hidup. Ia harus menjadi tulang punggung keluarga dan merawat orang tuanya.
"Agar mudah dipahami juga nantinya," katanya.
Bukti dari keampuhan kurikulumnya ini yaitu adanya 1.000 lebih alumni yang telah bekerja di berbagai perusahaan teknologi atau membangun perusahaan rintisan digital sendiri. Maka rasanya tak salah jika Lenovo mengajak kerja sama untuk memberikan beasiswa melalui program pendidikan tersebut.
"Kami memang berkomitmen untuk membantu mengembangkan industri digital lokal yang kuat," ucap Country Lead Smarphone Division, Mobile Business Group, Lenovo Indonesia, Adrie R. Suhadi.
Bila menilik lebih luas, Indonesia memang membutuhkan banyak developer canggih yang mampu mengikuti perkembangan zaman. Jika tidak, sampai kapan Indonesia akan menjadi tuan rumah di negeri sendiri.
"Saya kasih gambaran aja, di Australia itu negara cuma ada 25 juta orang, codernya itu ada sekitar 50 ribu. Di kita dengan jumlah penduduk 250 juta orang, masih sedikit sekali. Padahal, hampir semua startup kita pasti butuh developer. Ini kayak makhluk antik aja," paparnya.
Apalagi dengan besarnya market Indonesia, menjadikan ladang basah yang semestinya bisa digarap oleh anak bangsa sendiri. Saat Narendra bertemu dengan banyak para developer luar negeri, pertanyaan yang sering dilontarkan oleh mereka adalah: “Bagaimana saya bisa masuk ke pasar Indonesia?” Hal itu tentu saja membuatnya merasa jika sumber daya manusia negeri perlu untuk dipoles agar kelak mampu bersaing.
Menurutnya, ada tiga faktor yang membuat negeri ini ‘kering’ developer. Pertama kualitas pendidikan yang masih kurang, kedua adalah kesetaraan dalam konteks pemerataan internet, dan ketiga persebaran industri yang seharusnya lebih luas lagi tidak hanya berada di kota-kota besar saja.
"Dengan market yang sebesar itu, siapa kelak yang nantinya akan menjadi tuan rumah di negeri sendiri," jelasnya.
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Untungnya, sang ibu membebaskan dirinya untuk menjadi apa saja yang ia sukai.
Baca SelengkapnyaProgram ini memberikan akses ke alat pengembangan perangkat lunak
Baca SelengkapnyaBerikut rencana yang akan dilakukan eks bos Acer Indonesia.
Baca SelengkapnyaAjang IPITEX atau juga dikenal dengan Thailand Inventor’s 2024 digelar di Bangkok 2-6 Februari 2024
Baca SelengkapnyaSantri di Kota Tangerang ini ciptakan robot pertanian unik.
Baca SelengkapnyaProgram inkubasi digital anak-anak muda Banyuwangi yang rutin digelar sejak 2021 "Jagoan Digital Banyuwangi" kembali digelar.
Baca SelengkapnyaKetiganya berhasil mendeteksidua skenario ancaman siber selama proses demo simulasi.
Baca SelengkapnyaFelicia dan beberapa anak Indonesia bertemu CEO SpaceX Elon Musk di Bali
Baca SelengkapnyaAryanto menemukan ratusan alat-alat canggih yang membuat ia dilirik oleh mancanegara.
Baca SelengkapnyaSiswa SMP Kharisma Bangsa menjadi perwakilan Indonesia yang mendapatkan Grand Award!
Baca SelengkapnyaBocah SD bernama Muhammad Novan Alfaridzi mencuri perhatian dunia sains internasional.
Baca SelengkapnyaMereka mengucapkan terima kasih kepada Sandiaga Uno dan Sandination atas inisiatif in.
Baca Selengkapnya