Mengapa Donald Trump minta hacker Rusia serang Amerika?
Merdeka.com - Di sebuah konferensi pers Kamis lalu (28/07), calon presiden Amerika Serikat (AS) dari Partai Republikan Donald Trump tiba-tiba menyuruh hacker dari Rusia untuk meretas website pemerintah AS. Apa yang terjadi?
Ternyata, permintaan peretasan Trump terkait dengan bocoran email staf DNC (Democratic National Committee) yang sempat diunggah Wikileaks beberapa hari lalu. Bocoran email ini diduga berisi email-email personal calon presiden AS dari Partai Demokrat, Hillary Clinton.
Kasus peretasan DNC setidaknya memuat 19.252 email dan 8.034 lampiran dari DNC sendiri, dan beberapa anggota dari Partai Demokrat dari bulan Januari 2015 sampai Mei 2016.
-
Siapa hacker yang mengincar HP Donald Trump? Menurut laporan, hacker asal China sedang melancarkan serangan terhadap jaringan telekomunikasi di Amerika Serikat, dengan fokus pada ponsel calon presiden dari Partai Republik, Donald Trump, serta Senator JD Vance.
-
Apa yang diminta hacker dari pemerintah? Atas serangan itu pelaku meminta tebusan senilai USD8 juta atau Rp131 miliar (kurs Rp16.360) ke pemerintah.
-
Kenapa hacker China incar HP Donald Trump? Menurut laporan, hacker asal China sedang melancarkan serangan terhadap jaringan telekomunikasi di Amerika Serikat, dengan fokus pada ponsel calon presiden dari Partai Republik, Donald Trump, serta Senator JD Vance.
-
Apa target utama hacker pemilu? Mereka bekerja dengan membekukan basis data pemilih lokal. Maka itu ransomware menduduki peringkat teratas ancaman siber saat pemilu.
-
Bagaimana Hacker serang sistem pemilu? Ditemukan bahwa aktivitas yang sering dilakukan oleh pemerintah Rusia dan China adalah upaya untuk menghambat situs otoritas pemilihan, mengakses informasi pribadi pemilih, hingga memindai sistem pemilihan online untuk dicari kelemahannya.
-
Apa saja jasa hacker yang ditawarkan? Seorang pengembang dengan pengalaman hampir satu dekade menawarkan layanan pembuatan halaman phishing, kloning bank, kloning pasar, penguras kripto, spoofing SMS, dan spoofing email.
Beberapa email tersebut ternyata berisi informasi bila konvensi pemilihan calon presiden dari Partai Demokrat sengaja dibuat tidak adil dan lebih condong ke Hillary Clinton ketimbang bakal calon lain, Bernie Sanders. Akibatnya, DNC meminta maaf secara langsung pada Senator Bernie Sanders setelah email ini tersebar ke publik.
Nah, belakangan juga tersiar kabar bila ada masih banyak email DNC lain yang belum terbongkar dan diklaim bisa berdampak negatif terhadap citra Hillary Clinton.
Tentu hal tersebut tidak disia-siakan oleh Trump untuk menjegal lawannya. Setelah tersiar kabar bila hacker Rusia bertanggung jawab atas peretasan email DNC, Trump langsung angkat bicara.
"Rusia, bila kalin mendengar ini, Aku harap kalian mampu menemukan 30.000 email lain yang masih hilang. Aku pikir kalian akan mendapat keuntungan besar dari pers kami (AS)," ujar Trump, Techworm (28/07).
(mdk/bbo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebuah laporan menyatakan bahwa iPhone yang dimiliki oleh dua staf kampanye presiden AS telah berhasil diretas oleh peretas yang berasal dari Tiongkok.
Baca SelengkapnyaIde ini Elon Musk ungkapkan saat ditanya pengguna X.
Baca SelengkapnyaBerikut fakta mengenai jelang tahun pemilu yang disukai hacker.
Baca SelengkapnyaMenurut pejabat penegak hukum, insiden penembakan tersebut diduga sebagai upaya pembunuhan
Baca SelengkapnyaKedatangan Trump disambut oleh pasukan penerbang USAF di Milwaukee
Baca SelengkapnyaPara peretas memanipulasi daftar harga di toko penjara, menurunkan harga barang menjadi jauh di bawah nilai normalnya.
Baca SelengkapnyaTudingan ini cukup serius karena FBI menilai dua negara itu ingin mencuri data-data rahasia AS.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah ancaman siber yang jarang diketahui orang saat pemilu berlangsung.
Baca SelengkapnyaTikTok diperkirakan akan segera dilarang di Amerika Serikat setelah upaya penjualannya kepada perusahaan lokal gagal.
Baca SelengkapnyaBerikut daftar negara-negara yang kerap diserang hacker.
Baca SelengkapnyaKampanye Presiden Donald Trump memperkuat keamanan dengan menggunakan HP dan laptop terenkripsi. Tapi bukan iPhone.
Baca SelengkapnyaSebelumnya FBI menuding ancaman bom di TPS saat pemilu presiden berasal dari Rusia.
Baca Selengkapnya