Mengapa kita seringkali mengalami 'deja-vu?'
Merdeka.com - Pernahkah Anda mengalami deja-vu? Perasaan mengalami sesuatu yang sepertinya sudah pernah dialami ini, ternyata pernah dialami oleh hampir setiap orang. Bahkan dilansir dari Psychology Today, 60 hingga 70 persen dari seluruh populasi dunia pernah mengalami dejavu.
Namun dari sebuah penelitian terbaru yang dilansir dari Medical Daily, ternyata perasaan dejavu bukanlah dikarenakan kita pernah mengalami kejadian tersebut sebelumnya, namun hal tersebut hanyalah sebuah tipuan otak. Tepatnya, dejavu adalah sebuah hasil dari pengecekan yang dilakukan otak terhadap memori kita, dan memastikan memori yang terdapat di otak masih berjalan dengan normal.
Dari penelitian yang dilakukan oleh Akira O'Connor dari University of St Andrews, Inggris, menyebutkan bahwa dejavu merupakan pikiran yang disebabkan oleh otak yang secara sengaja membuat kesalahan memori. Hal ini dilakukan oleh salah satu bagian dari otak yang bertujuan untuk memeriksa memori dengan cara mengirim yang akan ditanggapi oleh otak. Sinyal ini berupa konflik antara apa yang pernah kita alami dan apa yang 'kita pikir' pernah kita alami.
-
Apa yang ditemukan ilmuwan di jaringan otak? Dilansir Smithsonian, Rabu (18/9), ilmuwan telah menemukan polutan kecil di jaringan otak, khususnya bulbus olfaktorius yang terletak di atas hidung.
-
Bagaimana cara penelitian mempelajari neuron otak? Tim peneliti dari University of Michigan, yang dipimpin oleh ahli anestesi Kamran Diba, menganalisis rekaman gelombang otak tikus selama periode bangun dan tidur.
-
Apa fungsi otak manusia? 'Sebagian besar otak selalu bekerja,' ungkapnya, menunjukkan bahwa hampir setiap bagian otak berperan dalam berbagai fungsi kehidupan sehari-hari.
-
Dari mana asal otak-otak? Otak-otak, hidangan terkenal dari Kabupaten Bintan, bukan hanya sebuah warisan tradisional, melainkan juga simbol kekayaan kuliner daerah tersebut yang lezat.
-
Bagaimana para peneliti menemukan bukti penyusutan otak manusia? Para peneliti menggunakan analisis titik perubahan untuk memperkirakan waktu perubahan evolusi otak hominin.
-
Dari mana otak manusia dikumpulkan? Tim peneliti yang dipimpin Alexandra Morton-Hayward dari Universitas Oxford meninjau literatur ilmiah dan menghubungi arkeolog di seluruh dunia. Mereka berhasil mengumpulkan lebih dari 4.400 otak manusia yang diawetkan dari 213 sumber yang berbeda di semua benua kecuali Antartika.
Hal ini juga menjelaskan mengapa dejavu lebih banyak dialami oleh anak muda. Hal ini dikarenakan masa pertumbuhan yang telah selesai, membuat memori sudah mengalami penurunan kualitas. Dengan ini, otak juga makin butuh untuk melakukan pemeriksaan.
Meski mayoritas orang pernah mengalami dejavu, ada sebagian orang yang sama sekali tak pernah mengalami sensasi dejavu dalam hidupnya. Hal ini bisa jadi karena mereka adalah orang-orang yang tak terlalu menggunakan memori dalam aktivitasnya, atau otaknya tak menemukan permasalahan memori dalam dirinya. Jika demikian, otak mereka akan mengeliminasi kebutuhan dejavu.
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Fakta mimpi seseorang adalah pengalaman yang sering kali menimbulkan pertanyaan dan penasaran.
Baca SelengkapnyaFakta-fakta mengenai mimpi sering kali mengejutkan dan mengundang rasa ingin tahu.
Baca SelengkapnyaPareidolia dapat menyebabkan seseorang mengenali bentuk atau pola tertentu, seperti wajah, pada benda mati.
Baca SelengkapnyaDelusi dan halusinasi merupakan masalah yang kerap tertukar di antara keduanya.
Baca SelengkapnyaPenelitian terbaru mengungkap bahwa tidur ternyata juga bisa menjadi cara bagi otak kita untuk meprediksi masa depan.
Baca SelengkapnyaMelupakan hal yang baru saja kita pikirkan merupakan salah satu kondisi yang bisa dialami oleh banyak orang karena sejumlah alasan.
Baca SelengkapnyaOverthinking merupakan kebiasaan tidak sehat yang menyebabkan lebih banyak stres dan berfokus pada hal negatif.
Baca SelengkapnyaPemikiran ini sering kali berisi konten yang menakutkan, tidak pantas, atau bertentangan dengan nilai-nilai pribadi.
Baca SelengkapnyaBeberapa kondisi lupa bisa terjadi secara alami, namun beberapa juga bisa jadi disebabkan karena masalah kesehatan lainnya.
Baca SelengkapnyaMaladaptive Daydreaming adalah fenomena psikologis di mana seseorang terjebak dalam lamunan yang sangat intens dan mendalam.
Baca SelengkapnyaMerasa paling pintar atau melihat orang yang merasa paling pintar, mungkin orang tersebut mengalami apa yang dinamakan efek Dunning-Kruger.
Baca SelengkapnyaMeski tak terlihat atau terdengar oleh orang lain, bagi penderita halusinasi, pengalaman tersebut terasa sungguh nyata.
Baca Selengkapnya