Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mengapa Manusia Punya Kebiasaan Gigit Kuku Meski Jorok?

Mengapa Manusia Punya Kebiasaan Gigit Kuku Meski Jorok? Ilustrasi menggigit kuku. ©2015 Merdeka.com/pecsma.hu

Merdeka.com - Menggigit adalah salah satu kebiasaan buruk yang susah untuk dihilangkan, karena kerapkali ini adalah kebiasaan kita yang terpelihara sejak kecil.

Kebiasaan buruk ini tetap dilakukan meskipun banyak penyakit yang dapat mengintai. Hal ini merupakan kebiasaan yang biasanya tidak disadari.

Dilansir dari The Verge, hal ini bahkan dilakukan oleh 20 hingga 30 persen dari keseluruhan populasi manusia. 45 persen di antara para penggigit kuku ini adalah remaja.

Orang lain juga bertanya?

Lalu mengapa hal ini terjadi?

Banyak yang mengatakan bahwa gigit kuku adalah salah satu tanda kegugupan dan kecemasan. Namun dari sebuah riset yang dipublikasikan di jurnal NCBI, hal tersebut tak selalu demikian.

Seseorang juga menggigit kukunya ketika mereka bosan, lapar, frustasi, atau sedang mengerjakan sesuatu yang sulit.

Para ilmuwan pun masih mencari jawaban akan penyebab utama dari manusia yang suka menggigit jari.

Ketika peneliti mencari jawaban atas pertanyaan mengapa seseorang menyukai kukunya sendiri, jawabannya selalu karena mereka menyukai menggigit kuku. Menggigit kuku ternyata adalah hal yang menyenangkan bagi banyak orang.

Untuk menelaahnya, ternyata peneliti mengaitkan kebiasaan ini dengan beberapa studi binatang. Tracy Foose, seorang profesor psikiatri di UCSF School of Medicine, menyatakan bahwa binatang pengerat yang kandungan tinggi senyawa kimia endorphin, yakni senyawa yang mampu menghalau rasa sakit, tikus akan sedikit berdandan.

Jika senyawa tersebut dibatasi oleh suntikan obat, mereka akan berdandan lebih banyak.

Jika dikaitkan dengan manusia, menggigit kuku adalah bentuk dari berdandan. Jadi hal ini sudah sangat menjelaskan mengapa banyak orang ternyata menggigit kuku ketika stres dan terjebak di pekerjaan yang melelahkan: ternyata menggigit kuku itu adalah hal yang membuat kita nyaman.

Hal ini juga terkait dengan sebuah penelitian terbaru tentang gigit kuku, yang dimuat di Science Direct.

Seorang profesor psikiatri di Montreal University bernama Kieron O'Connor, menyatakan bahwa si penggigit kuku adalah orang yang perfeksionis, yakni orang yang punya ribuan rencana dan memikirkan hal tersebut setiap saat dirinya sedang tidak melakukan apa-apa.

Menggigit kuku sedikit mengendurkan syaraf otak mereka yang frustasi akan banyaknya hal yang ia hadapi.

Menurut Anda?

(mdk/idc)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP