Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mengapa rambut manusia tak selebat gorila?

Mengapa rambut manusia tak selebat gorila? Shabani si gorila ganteng. ©2015 Merdeka.com/Twitter/@utamarukousa and @a7r3_tm

Merdeka.com - Apakah Anda pernah bertanya mengapa rambut di tubuh manusia sangat pendek? Padahal, jika melihat fakta manusia 'bersaudara' dengan primata, seharusnya tubuh kita penuh dengan rambut lebat bak gorilla. Apakah ada yang salah dengan evolusi kita?

Untuk menjawab pertanyaan itu, ilmuwan dunia sejak puluhan tahun silam telah menelurkan berbagai teori yang bisa menjelaskan mengapa manusia bisa 'telanjang' tanpa rambut seperti saat ini.

Nenek moyang manusia suka berenang

Menurut teori yang pernah populer di tahun 1960an, ilmuwan kelautan Alister Hardy dan pakar hewan, Desmond Morris, menyatakan bila manusia purba awalnya memiliki rambut lebat di sekujur tubuh. Namun, karena manusia saat itu tinggal di sekitar perairan dan banyak menghabiskan waktu berenang, rambut-rambut itu menjadi semakin pendek akibat proses evolusi.

Sayangnya, teori ini dipertanyakan kebenarannya setelah ilmuwan-ilmuwan itu tidak bisa memperlihatkan bukti dari evolusi itu. Demikian juga penemuan fosil tidak memperlihatkan jika manusia kehilangan rambut akibat suka berenang.

Manusia purba kegerahan

Saat teori Alister Hardy tumbang, muncul teori baru yang menyatakan bila rambut lebat manusia hilang saat enek moyang manusia, Homo erectus, hidup padang rumput Afrika sekitar satu juta tahun silam. Karena suhu lingkungan yang cukup panas, Homo erectus berevolusi dengan merontokkan rambut leabt di tubuhnya agar mereka tidak gerah dan kepanasan.

Tetapi, sekali lagi teori ini dianggap tidak masuk akal. Sebab saat ini banyak kera berambut lebat yang masih tinggal di padang rumput Afrika. Selain itu, simpanse, yang memiliki rambut 'lumayan' sedikit tidak tinggal di padang rumput, tetapi hutan hujan yang suhunya dingin.

Hindari kutu

Teori ketiga ini cukup unik. Bagaimana tidak, banyak ilmuwan abad pertengahan yang mengatakan rambut manusia rontok akibat ingin menghindari serangan kutu.

Teori ini sejatinya cukup beralasan. Sebab, tidak hanya mengganggu, kutu bisa menyebarkan penyakit-penyakit berbahaya bagi manusia.

Selain itu, kulit bersih tanpa bulu lebat juga bisa menjadi tanda bila manusia terlihat sehat dan memiliki lebih sedikit parasit di tubuhnya. Ini tentu adalah tanda yang pas bagi manusia purba untuk mencari pasangan.

Kulit telanjang demi komunikasi maksimal

Teori yang terakhir ini yang belakangan paling diperhatikan oleh ilmuwan. Menurut antropolog, Barbara King, kulit polos manusia yang tidak memiliki bulu lebat adalah kanvas sempurna untuk berkomunikasi.

Kulit bersih tanpa bulu membuat manusia bisa mengerti ekspresi wajah seseorang, termasuk perubahan warna wajah. Misalnya, saat seseorang merasa malu, pipinya akan semakin merona, dan karena wajah kita tidak penuh bulu, kita bisa mudah mengerti ekspresi wajah itu.

Manusia memang berbeda dengan primata lain. Mata manusia mempunyai kemampuan membedakan warna yang lebih variatif. Mata kita bisa membedakan warna merah muda seperti warna wajah yang merona. Dan hal itu tidak bisa dilakukan oleh 'kera' lain.

Kesimpulannya, hilangnya rambut lebat dari tubuh kita kemungkinan besar disebabkan oleh evolusi yang menginginkan manusia bisa berkomunikasi maksimal dengan sesama. Bukan hanya lewat kata-kata, tetapi ekspresi wajah dan tubuh.

Sumber: TodayFoundOut dan Gizmodo

(mdk/bbo)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Rambut Keriting Diyakini Ilmuwan Jadi Cikal Bakal Evolusi Otak Manusia
Rambut Keriting Diyakini Ilmuwan Jadi Cikal Bakal Evolusi Otak Manusia

Ini alasan mengapa rambut keriting menurut penelitian ilmuwan dasar evolusi otak manusia.

Baca Selengkapnya
Benarkah Rambut di Bagian Tubuh Selain Kepala Tumbuh Lebih Cepat?
Benarkah Rambut di Bagian Tubuh Selain Kepala Tumbuh Lebih Cepat?

Apakah rambut di bagian tubuh lain seperti di ketiak atau di kemaluan tumbuh lebih cepat?

Baca Selengkapnya
Mitos Seputar Ketombe yang Kerap Beredar di Masyarakat
Mitos Seputar Ketombe yang Kerap Beredar di Masyarakat

Salah satunya mitos ketombe bisa menular ke orang lain. Apakah benar demikian?

Baca Selengkapnya
Benarkah Memotong Rambut Bisa Membuatnya Tumbuh Lebih Lebat?
Benarkah Memotong Rambut Bisa Membuatnya Tumbuh Lebih Lebat?

Salah satu mitos kesehatan yang banyak dipercayai adalah bahwa memotong rambut bisa membuatnya tumbuh lebih lebat.

Baca Selengkapnya
Apakah Menggunduli Rambut Bayi Dapat Membantu Pertumbuhan Rambut yang Lebih Lebat?
Apakah Menggunduli Rambut Bayi Dapat Membantu Pertumbuhan Rambut yang Lebih Lebat?

Salah satu kepercayaan agar rambut bayi tumbuh lebih lebat adalah dengan menggundulinya. Benarkah efektif?

Baca Selengkapnya
5 Mitos Perawatan Rambut yang Sering Dipercaya, Simak Faktanya
5 Mitos Perawatan Rambut yang Sering Dipercaya, Simak Faktanya

Beberapa mitos perawatan rambut tidak benar dan perlu diluruskan.

Baca Selengkapnya
Jika Teori Evolusi Itu Benar, Mengapa Monyet Masih Hidup Sampai Sekarang?
Jika Teori Evolusi Itu Benar, Mengapa Monyet Masih Hidup Sampai Sekarang?

Kunci untuk memahami volusi tidaklah berjalan linier.

Baca Selengkapnya