Mengapa tahun 2015 terhitung punya 365,25 hari?
Merdeka.com - Kita baru saja melewati tahun 2014 dan mengawali tahun 2015. Di tahun ini, bumi tercatat mempunyai 365 hari sama dengan tahun 2014. Namun, sejatinya tahun 2015 dan setiap tahun di bumi mempunyai 'bonus' waktu lebih dari 365 hari, yakni 5 jam 48 menit 45,1814 detik atau hampir satu per empat hari. Bagaimana bisa?
Patokan jumlah hari dalam satu tahun di bumi berpedoman pada posisi kita di tata surya. Mengingat semua planet, termasuk bumi berputar mengelilingi matahari (berevolusi), maka satu putaran dari masing-masing planet menandakan waktu satu tahun di planet itu.
Ini membuat Jupiter yang terletak lebih jauh dari matahari ketimbang bumi mempunyai lintasan revolusi yang lebih panjang sehingga jumlah hari dalam satu tahun di Jupiter bisa mencapai 12 tahun di bumi.
-
Apa yang ditemukan oleh ilmuwan tentang waktu? Ilmuwan kini telah menemukan bukti nyata adanya perjalanan waktu--meski dalam tingkat mikroskopis.
-
Apa yang ditemukan oleh para ilmuwan mengenai usia alam semesta? Usia alam semesta mungkin hampir dua kali lipat lebih tua dari usia yang kita yakini selama ini, yaitu 26,7 miliar tahun, bukan 13,7 miliar tahun.
-
Siapa yang menemukan teori baru tentang usia alam semesta? Rajendra Gupta, seorang profesor fisika di Fakultas Sains, Universitas Ottawa, mengatakan, 'Temuan penelitian ini mengkonfirmasi bahwa penelitian kami sebelumnya tentang usia alam semesta adalah 26,7 miliar tahun telah memungkinkan kami untuk menemukan bahwa alam semesta tidak memerlukan kegelapan penting untuk ada.'
-
Bagaimana ilmuwan menemukan usia alam semesta? Para peneliti mencapai kesimpulan tersebut setelah menganalisis data dari planet berwarna merah yang bergerak menjauh dari kita, sehingga cahayanya menjadi lebih merah.
-
Apa yang ditemukan NASA di tahun 2016? Bahkan menurut NASA pada 2016 setidaknya galaksi yang ada saat ini masih akan terus bertambah dan masih ada 90 persen galaksi di alam semesta belum teramati karena jaraknya yang terlalu jauh dan terlalu redup untuk dilihat.
-
Apa yang dimaksud dengan usia alam semesta? Alam semesta adalah wilayah yang sangat luas dan rumit, di mana galaksi, bintang, planet, dan materi lainnya berada. Dalam bidang sains, usia alam semesta dapat diperkirakan melalui berbagai teori.
Lalu, bagaimana bumi bisa mempunyai lintasan revolusi seperti saat ini?
Semua itu bermula saat jagad raya pertama kali terbentuk miliaran tahun silam, saat itu partikel-partikel yang ada di alam semesta saling bergabung dan bertubrukan, sehingga lahirlah bintang-bintang yang salah satunya adalah matahari.
Setelah itu, energi serta gaya gravitasi yang dikeluarkan matahari membantu sisa debu luar angkasa lain di sekitarnya berubah menjadi planet dan benda langit lain. Gerakan memutar matahari juga lah yang memicu planet-planet atau satelit baru itu berputar dan membentuk sebuah sistem tata surya.
Kemudian, setiap planet tadi akhirnya mempunyai gaya gravitasi sendiri-sendiri yang membuatnya dapat bersinergi dan membentuk lintasan revolusi atau orbit yang tidak bersinggungan dengan planet lain.
Pada bumi kasusnya agak berbeda, terbentuknya lintasan yang ada saat ini tidak lepas dari peran sebuah planet kerdil bernama 'Theia'. Menurut penelitian, Theia diketahui menghantam bumi sekitar 4,4 miliar tahun lalu. Akibatnya, tidak hanya lintasan orbit bumi yang berubah, hantaman Theia membuat bumi melaju dengan kecepatan (rotasi dan revolusi) yang cukup tetap hingga sekarang.
Akhirnya dengan kecepatan hasil hantaman Theia itu, satu kali putaran bumi mengelilingi matahari terhitung menjadi 365,25 hari sama seperti tahun 2015 ini.
Sisa satu per empat hari atau 5 jam 48 menit 45,1814 detik itulah yang dikumpulkan di tahun keempat yang dikenal dengan tahun kabisat, di mana satu tahun sama dengan 366 hari. Tahun kabisat ini baru akan kita rasakan di tahun 2016 nanti.
Jadi, bila kita bertanya mengapa tahun 2015 hanya mempunyai 365,25 hari, jawabannya bukan karena ketetapan yang dibuat oleh manusia, melainkan mekanisme alam semesta.
(Dari berbagai sumber)
(mdk/bbo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penentuan jumlah hari dalam sepekan tidak terkait seratus persen dengan benda langit.
Baca SelengkapnyaAlasan mengapa bulan Februari lebih pendek dibandingkan bulan-bulan lainnya adalah karena sejarah cara mengukur dan membagi tahun.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah proses dari dulu hingga sekarang manusia menentukan hari dan waktu.
Baca SelengkapnyaAda fakta bahwa Bumi pernah tidak 24 jam dalam sehari.
Baca SelengkapnyaPenelitian terbaru menunjukkan bahwa Bulan yang terus menjauh dari Bumi menyebabkan rotasi Bumi melambat.
Baca SelengkapnyaPeneliti Astronomi dan Astrofisika BRIN Thomas Djamaluddin menjelaskan, pergerakan Bulan menjauhi Bumi disebabkan interaksi antara Bumi, Bulan, dan Matahari.
Baca SelengkapnyaMengungkap perjalanan menakjubkan dalam ketepatan waktu.
Baca SelengkapnyaFakta ini baru terungkap oleh ilmuwan kala ia meneliti tentang Bulan.
Baca SelengkapnyaPertanyaan mengenai "berapa umur Bumi" telah menjadi fokus penelitian dan diskusi di kalangan para ilmuwan selama bertahun-tahun.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah fakta berdasarkan penelitain dari NASA tentang arah putaran Bumi.
Baca SelengkapnyaTahun 1582, dunia menyaksikan hilangnya 10 hari di bulan Oktober akibat transisi dari kalender.
Baca SelengkapnyaJepang ternyata memiliki 72 musim setiap tahunnya. Yuk, simak ada musim apa saja!
Baca Selengkapnya