Mengejutkan, dinosaurus ternyata berdarah panas bak manusia
Merdeka.com - Sejak abad ke-19, ilmuwan memperdebatkan apakah dinosaurus termasuk hewan berdarah dingin layaknya kadal atau hewan berdarah panas seperti mamalia dan manusia. Nah, di tahun 2015 ini, seorang ilmuwan asal New York mengklaim berhasil memecahkan teka-teki itu. Lalu, apa jawabannya?
Dulu, ilmuwan yakin bila dinosaurus itu adalah hewan unik yang mempunyai darah 'hangat' atau percampuran antara jenis darah kadal dan mamalia. Namun, Michael D'Emic, paleontolog asal Stony Brook University New York mengatakan bila dinosaurus itu adalah hewan berdarah panas.
Dalam laporannya yang dipublikasikan di jurnal ilmiah Science, Michael mengaku mendapatkan kesimpulan itu setelah menganalisa pola metabolisme dan bobot tubuh dari 21 jenis dinosaurus.
-
Siapa yang meneliti tentang Dinosaurus? Tim ahli paleobiologi dari Universitas Bristol dan Universitas Friboug gunakan analisis statistika dari catatan fosil untuk mengungkapkan bahwa mamalia plasental sudah ada sebelum terjadinya kepunahan massal.
-
Bagaimana peneliti memecahkan misteri Trachelosaurus? 'Melalui penelitian terhadap fosil-fosil China dari reptil laut berleher panjang Dinocephalosaurus, yang saya publikasikan bersama rekan-rekan saya beberapa minggu yang lalu, kami dapat memecahkan misteri Trachelosaurus fischeri. Anatomi menunjukkan bahwa, ia terkait erat dengan Dinocephalosaurus,' lanjut Dr Spiekman.
-
Siapa yang meneliti pengaruh dinosaurus? Dilansir dari Prevention, sebuah konsep menarik muncul dari seorang ahli mikrobiologi bernama João Pedro de Magalhães yang menyebutkan bahwa masa kekuasaan dinosaurus telah memberikan pengaruh signifikan terhadap usia harapan hidup manusia.
-
Bagaimana ilmuwan mengidentifikasi jenis kanker pada dinosaurus? Mereka memeriksa fosil dengan pemindaian tomografi komputer beresolusi tinggi serta memeriksa potongan tipis di bawah mikroskop untuk mengevaluasi struktur sel.
-
Apa jenis dinosaurus yang ditemukan? Tim ilmuwan dari Indian Institute of Technology (IIT)-Roorkee dan Geological Survey of India (GSI) berhasil mengungkap sisa-sisa fosil dari dinosaurus pemakan tumbuhan berleher panjang yang usianya terhitung paling tua yang pernah ditemukan di wilayah tersebut.
Dari data yang ada, dinosaurus diyakini memiliki metabolisme yang cepat dan sifat yang ganas, tanda dari hewan berdarah panas. Di sisi lain, banyak teori menyatakan bila darah panas bisa membuat hewan raksasa seperti dinosaurus mati akibat panas berlebih, apalagi mereka hidup di lingkungan Bumi yang saat itu masih gersang.
Akan tetapi, Michael menyanggah hal itu dengan mengatakan bila dinosaurus mempunyai cara untuk mengatasi panas tubuh berlebih, yakni dengan tulang berongga.
Berdasarkan fosil-fosil yang ada, banyak dinosaurus raksasa seperti T-Rex yang mempunyai tulang berongga yang bisa diisi angin dan berfungsi sebagai ventilasi. Tulang jenis ini diklaim bisa membantu dinosaurus mendinginkan tubuh berdarah panasnya itu.
"Kebanyakan dinosaurus besar mempunyai tulang berongga yang terisi dengan udara, mereka juga memiliki beberapa kantung udara di bagian tubuh lain seperti yang ada di tubuh burung modern. Ventilasi natural ini bisa membantu mendinginkan tubuh mereka," ujar Michael, Daily Mail (29/05).
Jenis darah dinosaurus memang membuat ilmuwan bingung karena baik darah panas atau dingin sebelumnya diyakini tidak cocok dengan tubuh dinosaurus. Darah dingin bisa membuat tubuh dinosaurus menjadi raksasa, namun mereka tidak bisa ganas atau aktif.
Sementara itu, darah panas memang bisa membuat dinosaurus aktif dan beringas seperti yang kita lihat di film-film. Tetapi, darah panas tidak bisa membuat hewan atau dinosaurus tumbuh menjadi sangat besar.
(mdk/bbo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Semuanya berubah saat terjadi perubahan iklim. Mereka "bermetamorfosis" menjadi hewan berdarah panas.
Baca SelengkapnyaPenggalian fosil dari dinosaurus di masa lalu mengungkap bahwa terdapat sejumlah penyakit masa kini yang sudah diidap dinosaurus.
Baca SelengkapnyaPenelitian ini mengungkap karena letusan gunung berapi, Dinosaurus menjadi kecil.
Baca SelengkapnyaPara ilmuwan menjelaskan bahwa reptil ini kemungkinan besar menjelajahi wilayah yang kini menjadi Brazil bagian selatan, saat suhu dunia jauh lebih panas.
Baca SelengkapnyaKekeringan tengah melanda sejumlah wilayah di muka Bumi, terutama dipicu fenomena El Nino dan perubahan iklim.
Baca SelengkapnyaSpesies baru ini merupakan kerabat dari T-rex yang terkenal.
Baca SelengkapnyaIlmuwan mengkonfirmasi adanya tumor tulang yang menjadi kanker ganas pertama pada dinosaurus.
Baca SelengkapnyaIlmuwan ini tak mengira bahwa itu adalah fosil spesies hewan purba mengerikan.
Baca SelengkapnyaHipotesis ini menunjukkan adanya tekanan evolusi selama Era Mesozoikum.
Baca SelengkapnyaTak hanya di cerita fiksi, ternyata manusia pernah hidup sezaman dengan dinosaurus. Benarkah demikian?
Baca SelengkapnyaFosil dinosaurus pertama punya bulu ditemukan pada tahun 1990-an. Penemuan-penemuan lainnya pun menyusul.
Baca SelengkapnyaHujan Deras Sebabkan Fosil Dinosaurus Tertua di Dunia Muncul dari Tanah, Usianya 233 Juta Tahun
Baca Selengkapnya