Mengenal Anterin, ojek online yang pakai metode lelang harga
Merdeka.com - Uber resmi diakuisi oleh Grab. Sopir-sopir yang aktif di Uber diberikan kesempatan untuk bergabung sebagai sopir transportasi online di Grab.
Informasi didapat tim Tekno Liputan6.com di lapangan, ternyata tidak semua sopir Grab tertarik bergabung dengan Grab. Di antara para sopir Uber, ada yang lebih tertarik bergabung dengan Go-Jek dan ada juga yang tertarik untuk bergabung dengan Anterin.
Anterin sendiri adalah aplikasi lokal yang menawarkan jasa transportasi online dengan memberikan lebih banyak kebebasan memilih pada pengguna. Di antara kebebasan yang ditawarkan Anterin adalah adanya fitur negosiasi harga, jenis kendaraan, dan memilih jenis kelamin sopir.
-
Mengapa driver online tersebut membantu penumpangnya? Tiba-tiba papa mengeluh dadanya nyeri hebat dan minta kembali ke rumah. Tapi pak Nurahman menawarkan dibawa ke RS karena melihat kondisi papa yang sangat kesakitan,' sambungnya, demikian dikutip dari keterangan unggahan.
-
Bagaimana driver online tersebut membantu penumpangnya? 'Diantarlah sampai ke RS, dibantu urus sampai ke dalam, dibantu uruskan BPJS, sampai papa bisa masuk dan segera ditangani dokter,' lanjutnya, demikian dikutip dari keterangan unggahan.
-
Siapa yang menjadi driver taksi online? 'Kami jual aset, dan suami berusaha cari kerja lagi. Karena pandemi, akhirnya dia jadi driver taksi online,' ungkap Ira.
-
Bagaimana taksi-taksi ini berbeda dari yang lain? Taksi umum biasanya menggunakan mobil jenis sedan atau MPV yang dapat ditemui hampir di seluruh dunia. Namun, terdapat juga taksi yang menggunakan jenis mobil lainnya.
-
Apa itu ojek? Mengutip dari Jurnal Ojek dari Masa ke Masa Kajian secara Manajemen Sumber Daya Manusia karya Neneng Fauziah, mengatakan bahwa istilah ‘ojek’ berasal dari kata ‘obyek’.
-
Apa yang dilakukan driver online tersebut? Sosoknya tak segan mengurus berkas sang penumpang hingga mendapat tindakan dari dokter.
Fitur negosiasi harga yang disuguhkan Anterin juga memberikan kesempatan bagi calon penumpang untuk memilih sopir yang memiliki tarif paling bersaing.
Jenis transportasi online yang ditawarkan Anterin ada tiga jenis, yakni Anterinmotor dan Anterinexpress (untuk motor), Anterincar (untuk mobil), dan Anterintrucking (untuk pengiriman barang dengan truk).
Aplikasi Anterin dapat kamu download lewat Google Play, dan bila kamu tertarik untuk bergabung sebagai sopir Anterin, klik di sini untuk mengintip persyaratannya.
Kehadiran Anterin bisa menjadi alternatif agar persaingan di dunia transportasi online tetap dinamis. Sopir yang loyal dengan Uber juga enggan untuk bergabung dengan kompetitor besar yang lain.
"Kalau mereka yang loyal sama Uber itu sepertinya tidak akan pindah ke dua kompetitor ojek online yang lain," ujar Heru (49), Pembina Solidaritas Uber Motor Indonesia (SUMI).
Heru juga mengungkapkan sekarang sudah ada sekitar 10.000 sopir Uber kompak berbondong-bondong untuk pindah ke aplikasi transportasi lokal baru bernama Anterin.
"Mungkin yang loyal itu akan mau bangun Anterin jadi pemain baru dan punya banyak daya saing sepeninggal Uber," ungkap Heru.
Tim Tekno Liputan6.com mengumpulkan informasi dari beberapa pengemudi Uber di lapangan. Saat diajak berbincang mengenai akuisisi Grab, para sopir ternyata belum sepenuhnya yakin untuk pindah.
"Grab saingannya banyak," ujar Agus, salah satu pengemudi. Ia juga sempat membandingkan tarif dengan Go-Jek yang lebih tinggi.
Ia juga belum sepenuhnya memberikan keputusan mengenai kepindahannya ke Grab. "Belum ada keputusan, lihat nanti dua minggu lagi," Agus menambahkan.
Ketika ditanya tentang ada atau tidaknya instruksi yang mewajibkan para pengemudi pindah ke Grab, ia mengaku tidak ada hal demikian, dan semuanya terserah keputusan masing-masing.
Sementara pengemudi lain, Adit, terang-terangan memilih pindah ke Go-Jek. "Mending pindah Go-Jek," ucapnya.
Salah satu alasannya, sama dengan Agus, di mana persaingan sopir di Grab terlalu banyak. Ada juga pengemudi yang mau ikut ke Grab, meski begitu ia berkata bahwa pengalaman di Uber memang lebih enak.
"Enakan Uber, karena lebih cepat, dan saingan sedikit," tutur Yoga.
Ia pun memberi perbandingan 1:3 antara Grab dan Uber. "Istilahnya, Grab baru dapat satu, kita (Uber) sudah dapat tiga," tuturnya.
Reporter: Tommy Kurnia
Sumber: Liputan6.com (mdk/did)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Driver ojol mengeluhkan sistem mitra dengan aplikator yang dinilai banyak merugikan
Baca SelengkapnyaRibuan driver ojek online demo mendesak adanya aturan jelas mengenai tarif bagi pengguna jasa agar aplikator bertindak sewenang-wenang.
Baca SelengkapnyaGojek mendapatkan penghargaan sebagai aplikasi online favorit masyarakat.
Baca SelengkapnyaKebijakan ini dapat membuat Gojek dan ojek pangkalan (opang) terlihat serupa dan tidak lagi memiliki perbedaan.
Baca SelengkapnyaDukungan untuk Andika-Hendi itu pun secara resmi dideklarasikan pada Senin (14/10).
Baca SelengkapnyaNegara seharusnya tidak absen dalam pembuatan regulasi untuk menyejahterakan ojek online.
Baca SelengkapnyaOjek sudah ada sejak tahun 1960-an di pedesaan dan merembet sampai ke perkotaan.
Baca SelengkapnyaKemacetan di berbagai titik strategis Pekalongan, seperti kawasan Transmart, Stasiun, dan Monumen, menjadi salah satu keluhan utama
Baca SelengkapnyaPengemudi Ojol banjir sorotan usai bagikan 'oleh-oleh ke penumpang. Simak informasinya.
Baca SelengkapnyaBiaya ojol dan taksi online di Jawa Timur kini diatur keputusan gubernur. Begini dampaknya.
Baca SelengkapnyaPenumpang ojol terkadang berkelakuan absurd bikin pengguna jalan lain ngakak. Simak yuk!
Baca SelengkapnyaKita pernah menemui berbagai macam motor yang dipakai oleh ojol. Pada potret ini, banyak motor unik yang dipakai oleh ojol.
Baca Selengkapnya