Mengenal Larry Tesler, pahlawan penemu fitur "copy-paste"
Merdeka.com - Tidak diragukan lagi, salah satu fitur paling penting di gadget terkini, mulai dari laptop sampai smartphone adalah fitur "copy-paste" atau yang biasa disingkat "copas". Tanpa fitur ini, mungkin kita bakal dipusingkan oleh pekerjaan seabrek gara-gara harus menulis ulang berbagai macam teks penting di perangkat.
Nah, melihat betapa pentingnya fitur copas sudah selayaknya kita berterima kasih pada Larry Tesler. Dia adalah sosok pencipta fitur 'sejuta umat' itu.
Siapa itu Tesler? Bagi orang awam tentu sangat asing mendengar nama itu, namun Tesler ternyata sangat berpengaruh di dunia teknologi. Tesler awalnya adalah seorang ilmuwan komputer yang bekerja di Xerox PARC di tahun 1970an. Xerox PARC adalah pusat penelitian komputer yang ada di Paolo Alto, California.
-
Dimana pria itu bekerja? Dilansir dari South China Morning Post (SCMP), insiden ini dengan cepat menjadi postingan tren teratas di platform media sosial China Weibo pada tanggal 19 September.
-
Bagaimana pria ini mencapai kesuksesannya? Hidup dalam keterbatasan sejak kecil Dikutip dari akun Instagram @kvrasetyoo, Kukuh membagikan kisah hidupnya yang berliku. Sejak kecil dia kurang mendapat kasih sayang orang tua karena ayahnya bekerja seharian sebagai sopir, dan ibunya juga bekerja sebagai pekerja rumah tangga. Belum lagi kondisi ekonomi keluarganya yang pas-pasan, sehingga menuntutnya agar hidup lebih mandiri. Sebagai anak sulung, Kukuh mulai menaruh perhatian dan bertekad ingin membantu keluarganya.
-
Bagaimana karyawan tersebut menjadi terkenal? Insiden ini menjadi viral di media sosial setelah seorang netizen bernama Xiiao Liingzz mengunggah video dan foto Alice Chang, yang tampaknya berasal dari akun Xiaohongshu miliknya.
-
Apa yang dilakukan pria itu? Seorang pria di China utara ditangkap oleh pihak kepolisian setelah ia membuat surat penangkapan palsu untuk dirinya sendiri di media sosial.
-
Apa yang Giyatono kerjakan di Jakarta? Selama 13 tahun di Jakarta, Giyatono bekerja sebagai seorang sopir di Jakarta.
-
Dimana pemuda itu bekerja? Pada Minggu malam, biro pegawai negeri Suzhou, sebuah kota di Provinsi Anhui bagian barat daya, mengumumkan penerimaan rekrutmen kedua untuk tahun ini.
Ketika itu, Tesler sedang melakukan penelitian program Smalltalk-76 yang bertugas menyimpan data teks ke dalam memori internal komputer. Nah, saat itu lah Tesler menciptakan fitur 'cut', 'copy', dan 'paste'.
Fitur ini dimaksudkan untuk memotong bagian teks untuk dipindah ke bagian lain. Copas tercapat pertama kali digunakan selama tahun 1973-1976 oleh Tesler dan rekannya, Tim Nott untuk bahasa pemrograman Gypsy.
Setelah berhasil menciptakan fitur copas, Tesler akhirnya pindah ke Apple Computer pada tahun 1980. Di sini, dia jadi ketua divisi pengembangan teknologi komputer, hingga ikut berpartisipasi dalam pembuatan aplikasi komputer Mac. Pada tahun 1997, Tesler akhirnya hengkang dari Apple.
Pria ini kemudian melanjutkan petualangannya ke Amazon.com hingga Yahoo. Di kedua perusahaan raksasa itu, Tesler sama-sama menjabat sebagai wakil presiden. Pasca keluar dari dua perusahaan itu, Tesler kini jadi kontraktor teknologi independen sembari menyebarkan antusiasme 'coding' ke generasi muda Amerika.
*)Dari berbagai sumber
(mdk/bbo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berikut orang-orang keturnan Yahudi yang sukses dan mampu mengubah dunia.
Baca SelengkapnyaKeyboard QWERTY memiliki banyak fakta unik yang menarik buat diulik!
Baca SelengkapnyaAlbert Einstein dan Nikola Tesla, bukan salah satu dari 5 orang ilmuwan yang memiliki banyak paten.
Baca SelengkapnyaSteve Jobs punya pengaruh luar biasa terhadap perkembangan teknologi. Tapi dia sosok yang rendah hati.
Baca SelengkapnyaGoogle telah menjadi elemen yang tidak terpisahkan dari rutinitas sehari-hari kita, memudahkan pencarian informasi dengan cepat dan efisien.
Baca SelengkapnyaDua ilmuwan kelistrikan ini sama-sama cerdas. Tapi pertanyaannya, siapa yang paling genius?
Baca SelengkapnyaForbes mencatat total kekayaan yang dimiliki Ellison mencapai USD139,3 miliar atau setara Rp2.163 triliun.
Baca SelengkapnyaBill Gates pendiri Microsoft iri dengan kemampuan Steve Jobs memengaruhi orang.
Baca SelengkapnyaMeskipun seorang ilmuwan, Tesla punya selera soal gaya. Berbeda dengan yang lain.
Baca SelengkapnyaPernah berkawan baik, namun persaingan bisnis menjadikan Bill Gates dan Steve Jobs "bermusuhan".
Baca SelengkapnyaWajar jika paling murah harganya miliaran. Banyak peristiwa penting dalam perjalanan perusahaan bernilai ini.
Baca SelengkapnyaBegini isi sindiran mendiang pendiri Apple, Steve Jobs yang kembali viral.
Baca Selengkapnya