Mengenal Ransomware, virus PC yang benar-benar bisa bunuh manusia
Merdeka.com - Virus kini tidak hanya bisa 'membunuh' gadget mobile atau komputer di rumah Anda. Virus jenis baru bernama ransomware diklaim bakal membawa kerugian sebenarnya bagi pengguna internet.
Menurut pakar keamanan internet, Bogdan Botezatu, ransomware adalah ancaman terbesar yang menyerang konsumen internet global. Hal ini cukup ironis, sebab senjata utama dari virus ini adalah enkripsi atau teknologi yang awalnya dibuat untuk melindungi data konsumen.
"Cukup ironis melihat teknologi enkripsi yang diciptakan untuk membuat kita aman justru dipakai untuk menyerang kita," ujar Bogdan, Techradar, (17/03).
-
Ransomware menginfeksi perangkat bagaimana? Ransomware bisa menyerang dengan berbagai metode untuk menginfeksi perangkat atau jaringan target. Biasanya yang paling banyak digunakan adalah email phishing dan rekayasa sosial lainnya.
-
Siapa yang bisa diserang virus? Virus yang dapat menyerang manusia memang perlu dipahami.
-
Virus itu apa? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
-
Bentuk virus apa saja? Bentuk virus berbeda-beda ada yang bulat, batang polihidris, dan seperti huruf T.
-
Apa saja penyebab perangkat terserang ransomware? Berikut beberapa penyebab umum perangkat terserang ransomware: Phishing Kelemahan Keamanan Software Akses Jarak Jauh yang Tidak Aman Lemahnya Penggunaan Password Kurangnya Kesadaran Keamanan Pekerja yang Melakukan Pekerja dari Rumah (WFH) Pengunduhan Drive-by Lemahnya Penggunaan Backup
-
Mengapa virus menyerang manusia? Virus yang dapat menyerang manusia memang perlu dipahami.
Virus berbasis enkripsi tersebut bila menyerang gadget tidak hanya melumpuhkannya tetapi juga menguncinya. Nah, untuk membuka 'gembok' yang menutup akses ke gadget itulah biasanya hacker yang mengirim ransomware akan meminta tebusan.
"Bila para hacker itu tidak masuk penjara terlebih dulu, hampir semua hacker pengirim ransomware akan meminta tebusan uang atau Bitcoin," lanjut Bogdan.
Bogdan menjelaskan bila setiap harinya ada 2000 ransomware baru yang dibuat oleh hacker. Celakanya, setiap ransomware diklaim unik dan berbeda satu sama lain. Alhasil, upaya pemberantasan virus ini lebih sulit dari jenis virus lain.
Untuk melindungi gadget dan PC dari serangan ransomware, Bogdan menyarankan pengguna selalu menginstal antivirus di smartphone, tablet, hingga laptop.
Bila hal itu terlambat dilakukan, hal buruk seperti kematian pun bisa mengintai. Bogdan mengatakan bila hingga saat ini sudah ada tiga orang yang meninggal akibat ransomware. Ketiganya dicurigai bunuh diri ketimbang menyerah pada tuntutan hacker.
(mdk/bbo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) di Surabaya diserang Ransomware
Baca SelengkapnyaBerikut adalah daftar negara yang paling banyak diserang ransomware
Baca SelengkapnyaSerangan ransomware adalah ancaman siber yang sangat serius. Namun, hal itu bisa dicegah dengan langkah-langkah yang tepat.
Baca SelengkapnyaHampir sepertiga insiden serangan siber didominasi oleh ransomware.
Baca SelengkapnyaLagi banyak dibahas di media sosial, sebenarnya apa sih ransomware itu?
Baca SelengkapnyaLaporan Microsoft ini menyoroti tiga perubahan signifikan dalam karakteristik ancaman dan serangan siber yang terjadi di berbagai negara.
Baca SelengkapnyaAkibat peretasan kelompok Hive ini mengakibatkan jaringan mesin kasir toko di Belanda dan Jerman tidak bisa diakses.
Baca SelengkapnyaDunia digital yang semakin terkoneksi telah membuka pintu bagi kejahatan siber yang berkembang pesat.
Baca SelengkapnyaBerikut data-data mengenai lonjakan serangan ransomware pada pelakuk bisnis.
Baca SelengkapnyaSebagaimana diketahui, Microsoft Defender umumnya digunakan untuk individu sebagai pertahanan pribadi terhadap ancaman online.
Baca SelengkapnyaMenkominfo Budi Arie Setiadi menyebut, bahwa tidak ada negara di seluruh dunia yang tidak terkena serangan Ransomware.
Baca SelengkapnyaBSSN mencatat, dari 160 juta anomali malware, sebanyak 966.533 terindikasi ransomware menyerang sektor keuangan.
Baca Selengkapnya