Mengenang Prof. Samadikun, bapak mikroelektronika di Google Doodle
Merdeka.com - Generasi sekarang mungkin belum banyak mengenal nama Prof. Dr. Samaun Samadikun. Sang bapak mikroelektronika ini bahkan sedang dihormati namanya oleh Google, dengan dijadikannya Doodle karya Sophie Diao untuk Google Doodle hari ini.
Siapakah Profesor Samadikun? Pria kelahiran Magetan, 15 April 85 tahun silam ini, adalah lulusan asli Institut Teknologi Bandung dan juga berkarir sebagai pengajar di kampus yang sering disebut ITB tersebut.
Gelar pendidikan sang profesor tidak main main. Dia memperoleh gelar pascasarjana di ITB pada tahun 1957, dan gelar Ph.D di jurusan teknik elektro dari Stanford University, Amerika Serikat. Selain itu dia juga memperoleh Postgraduate Diploma di bidang teknik nuklir dari Queen Mary, London University.
-
Siapa pencipta Google? Siapa yang Menciptakan Google? Google, yang kini menjadi elemen penting dalam kehidupan digital kita, diciptakan oleh dua inovator teknologi, Larry Page dan Sergey Brin.
-
Apa Google itu? Google, yang kini menjadi elemen penting dalam kehidupan digital kita, diciptakan oleh dua inovator teknologi, Larry Page dan Sergey Brin.
-
Mengapa Habibie dijuluki Bapak Teknologi? BJ Habibie dikenal sebagai seorang negarawan yang memiliki visi yang jauh ke depan. Visi tersebut tercermin dalam berbagai program pembangunan, terutama di bidang teknologi kedirgantaraan, kemaritiman, serta pengembangan sumber daya manusia yang terdidik dan terlatih. Ia adalah sosok pionir yang meletakkan dasar bagi demokrasi di Indonesia yang kita nikmati saat ini.
-
Kapan Google didirikan? Pada tanggal 4 September 1998, Page dan Brin secara resmi mendirikan Google Inc. sebagai perusahaan.
-
Apa yang Google kembangkan? Google kembali membuat gebrakan di bidang teknologi kesehatan dengan mengembangkan program kecerdasan buatan (AI) yang dapat memprediksi tanda-tanda awal penyakit berdasarkan sinyal suara.
-
Siapa yang menemukan komputer Q1? Brendan O'Shea, kepala Just Clear yang menemukan benda-benda tersebut mengatakan tidak pernah membayangkan menemukan benda bersejarah ini.
Karya terbaik yang dibuat Prof. Samadikun adalah paten tentang 'Method for forming regions of predetermined thickness in silicon,' yang dikembangkannya bersama K.D Wise, di Universitas Stanford pada tahun 1975 silam.
Selain itu, Prof. Samadikun juga berjasa besar dalam bidang pendidikan. Hal ini dikarenakan di masa bersitegang antara Indonesia dan Belanda terkait kasus Irian Barat, Prof Samadikun yang saat itu adalah mahasiswa teladan, mengisi kekosongan staf pengajar yang ditinggalkan staf dari Eropa. Akhirnya dia dikirim untuk sekolah di Amerika Serikat dan kembali mengabdi di bidang pendidikan Indonesia.
Jasanya di bidang teknologi Indonesia juga tak main-main, di mana dia memprakarsai berdirinya Bandung High Technology Valley (BHTV), yang mendorong investasi dari luar untuk kemajuan teknologi di Indonesia. Ia juga ingin menjadikan Bandung sebagai "kota chip."
Pada 15 November 2006, sang profesor meninggal dunia dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata. Sudah sangat banyak jasa beliau bagi teknologi Indonesia, dan beliau adalah salah satu alasan mengapa ITB dan dunia sains Indonesia tetap eksis sampai saat ini.
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tokoh seniman kondang ini adalah orang pertama yang mengenalkan modernitas seni rupa Indonesia dalam konteks kondisi nyata bangsa Indonesia saat itu.
Baca SelengkapnyaSelama hidupnya, Prof Sudjarwadi dikenal sebagia sosok yang sederhana.
Baca SelengkapnyaSandiaga Uno mengungkapkan rasa kehilangan terhadap satu sosok yang dikagumi. Bahkan ia sudah menganggap bahwa sosok mendiang merupakan rekan, hingga mentor.
Baca SelengkapnyaPak Raden dikenal sebagai mastro dongeng dan pencipta karakter Si Unyil.
Baca SelengkapnyaDatuk Mujib, seorang guru spiritual Presiden Soekarno yang merupakan keturunan Raja Bone Sulawesi Selatan.
Baca SelengkapnyaSolihin GP salah satu tokoh kharismatik di Jawa Barat
Baca SelengkapnyaSoebronto Laras adalah tokoh otomotif Indonesia. Berhasil membawa Suzuki masuk Indonesia sekaligus membesarkannya seperti sekarang.
Baca SelengkapnyaSelain dakwahnya secara langsung, ia juga membagi ilmunya dalam bentuk buku.
Baca SelengkapnyaSosok dokter berjasa di bidang kesehatan, pendidikan, hingga militer di Indonesia.
Baca SelengkapnyaKabar duka datang dari Instansi Kepolisian Republik Indonesia.
Baca SelengkapnyaIstrinya meninggal 3 minggu sebelum dikukuhkan, ini momen haru pengukuhan guru besar pasangan suami istri di UMM.
Baca SelengkapnyaDemi tetap menyekolahkan putranya, orang tua Sarijaya harus merelakan pendidikan anak perempuannya.
Baca Selengkapnya