Mengerikan, virus baru ini hancurkan komputer saat terdeteksi!
Merdeka.com - Saat komputer terinfeksi virus, pengguna pasti buru-buru menemukan dan menghapusnya dengan antivirus. Namun, saat virus baru ini menyerang komputer, penggunaan antivirus justru bisa menghapus semua data. Bagaimana bisa?
Virus baru yang sangat berbahaya itu dinamakan Rombertik oleh Cisco System yang pertama kali menemukannya. Virus ini didesain untuk membajak semua teks yang dimasukkan dalam mesin pencarian Windows.
Yang membuat pakar PC kaget, Rombertik memiliki kemampuan yang menakutkan, yakni mampu merusak semua data komputer, membuatnya tidak bisa dipakai sama sekali saat virus itu berhasil terdeteksi.
-
Virus itu apa? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
-
Apa itu virus? Virus adalah agen infeksius berukuran kecil dan komposisi sederhana yang dapat berkembang biak hanya dalam sel hidup hewan, tumbuhan, atau bakteri.
-
Dari mana malware ini disebar? Walau begitu, Zimperium mengungkapkan jika malware berformat APK ini belum terdeteksi di Google Play Store. Dari situ diketahui jika aplikasi berbahaya tersebut didistribusikan lewat cara alternatif, seperti toko aplikasi pihak ketiga.
-
Dimana virus ada? Virus adalah parasit mikroskopik yang menginfeksiselorganisme biologis.
-
Bagaimana ransomware menginfeksi komputer? Ransomware dapat menyebar melalui beberapa cara, termasuk email phishing yang menipu pengguna untuk mengunduh lampiran berbahaya. Selain itu, lampiran yang terinfeksi dan situs web yang berbahaya juga menjadi saluran penyebaran yang umum.
-
Bentuk virus apa saja? Bentuk virus berbeda-beda ada yang bulat, batang polihidris, dan seperti huruf T.
"Rombertik tergolong unik karena bisa langsung aktif berusaha merusak komputer saat virus itu menemukan tanda-tanda deteksi dari antivirus," tulis Ben Baker dan Alex Chiu, ilmuwan Talos Grup, dalam laporan mereka, PC World (04/05).
Saat terdeteksi, Rombertik langsung menyerang Master Boot Record (MBR), bagian harddisk PC yang yang dibuka pertama kali oleh komputer sebelum sistem operasi Windows. Sehingga, komputer tidak bisa digunakan saat MBR terinfeksi Rombertik.
Celakanya, saat Rombertik tidak bisa mengakses MBR, virus itu akan merusak semua data pengguna yang tersimpan di 'Home' dengan cara mengunci folder-folder di dalamnya itu dengan kode tertentu.
Apabila Rombertik berhasil masuk ke MBR atau folder Home, maka komputer secara otomatis akan melakukan restart. Namun, layar komputer hanya akan menunjukkan tulisan "Carbon crack attempt, failed", tanda komputer sudah tidak bisa dipakai.
Sekarang ilmuwan belum menemukan cara terbaik untuk membasmi virus Rombertik. Tetapi, pengguna PC bisa melakukan tindakan pencegahan dengan cara tidak asal membuka email spam atau pesan pishing, sebab dua media itu menjadi perantara Rombertik.
(mdk/bbo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dunia digital yang semakin terkoneksi telah membuka pintu bagi kejahatan siber yang berkembang pesat.
Baca SelengkapnyaJangan asal klik jika terima pesan WhatsApp berupa file dari orang yang tidak dikenal
Baca SelengkapnyaBeberapa kampanye malware menyerang China. Ulah siapa?
Baca SelengkapnyaMudah bagi hacker meretas kamera ponsel atau laptop dan merekam aktivitas penggunanya secara diam-diam.
Baca SelengkapnyaKemudahan transaksi digital tidak lepas dari ancaman serangan siber. Pengguna produk Apple juga tidak lepas dari ancaman ini.
Baca SelengkapnyaModus kejahatan siber ini bisa menguras saldo rekening korban.
Baca SelengkapnyaMengimbau masyarakat agar mewaspadai penipuan dengan modus tersebut.
Baca SelengkapnyaLagi banyak dibahas di media sosial, sebenarnya apa sih ransomware itu?
Baca SelengkapnyaJika Anda menerima pesan yang mencurigakan lebih baik jangan diklik
Baca SelengkapnyaHati-Hati Modus Penipuan File Apk ‘Surat Panggilan Polda Metro Jaya’
Baca SelengkapnyaLockBit meminta tebusan sebesar 8 juta dollar agar server dipulihkan kembali
Baca SelengkapnyaPusat Data Nasional Sementara (PDNS) di Surabaya diserang Ransomware
Baca Selengkapnya