Menguak misteri suhu super panas atmosfer matahari
Merdeka.com - Sudah puluhan tahun lamanya, ilmuwan dibuat penasaran terkait misteri korona atau atmosfer matahari. Aneh memang, atmosfer matahari ternyata lebih panas dari permukaan matahari itu sendiri.
Menurut logika, seharusnya permukaan matahari yang lebih dekat dengan inti memiliki suhu yang lebih tinggi dari atmosfer atau korona. Namun faktanya tidak demikian, suhu permukaan matahari hanya 6.000 derajat Celsius.
Di sisi lain, suhu rata-rata korona justru mencapai 1.000.000 derajat Celsius. Bahkan, di beberapa bagian tertentu suhu koronanya bisa 2.000.000 derajat Celsius!
-
Bagaimana planet ini bisa lebih panas dari Matahari? Planet yang mengorbit dekat bintangnya disinari dengan sinar ultraviolet dalam jumlah besar. Hal ini dapat menyebabkan atmosfernya menguap, dan molekul-molekul di dalamnya terkoyak.
-
Kenapa matahari semakin panas? Kenapa matahari semakin panas? Jawaban: Karena matahari buka cabang dimana-mana.
-
Kenapa planet ini lebih panas dari Matahari? Planet yang mengorbit dekat bintangnya disinari dengan sinar ultraviolet dalam jumlah besar. Hal ini dapat menyebabkan atmosfernya menguap, dan molekul-molekul di dalamnya terkoyak. Proses ini dikenal sebagai disosiasi termal.
-
Kenapa matahari makin panas? Kenapa matahari makin panas? Jawaban: Karena matahari buka cabang di mana-mana.
-
Planet apa yang lebih panas dari Matahari? Planet ini disebut-sebut lebih panas dari matahari.
-
Dimana letak planet yang lebih panas dari Matahari? Sebuah objek yang mengorbit bintang berjarak 1.400 tahun cahaya secara serius menentang gagasan tentang apa yang mungkin terjadi di alam semesta.
Peneliti NASA, Dr. Jim Klimchuck, mengatakan bila fenomena yang tidak lazim itu disebabkan oleh ledakan-ledakan yang terjadi di atmosfer matahari. Jumlahnya ledakan yang disebut 'nanoflare' itu bukan hanya satu atau dua, tetapi jutaan.
Yang lebih mengejutkan, satu ledakan nanoflare diprediksi sama kuatnya dengan ledakan 50 juta ton bom hidrogen, bom terkuat yang pernah diledakkan di bumi. Nah, satu ledakan nanoflare bisa meninggalkan panas setara dengan 11 juta derajat Celsius.
Berdasarkan penelitian Dr. Jim Klimchuck, jumlah ledakan nanoflare menurun drastis di permukaan matahari. Akibatnya, suhu permukaan matahari lebih rendah dari korona yang menjadi tempat berlangsungnya ledakan jutaan nanoflare.
"Setiap nanoflare menghasilkan ledakan setara dengan bom terkuat di bumi. Meskipun ledakan nanoflare di korona kecil, jumlahnya yang mencapai jutaan bisa melonjakkan suhu atmosfer matahari dengan drastis," ujar Dr. Jim Klimchuck, Daily Mail (28/04).
Bukti keberadaan nanoflare di atmosfer matahari pun sudah dikantongi oleh NASA. Mereka berhasil mengamatinya lewat teleskop yang khusus dipakai untuk meneliti matahari, Solar Dynamics Observatory (SDO).
(mdk/bbo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Planet begitu mengagumkan ilmuwan lantaran suhunya panas melebihi matahari.
Baca SelengkapnyaPlanet ini punya suhu yang panas mencapai 430 derajat celcius.
Baca SelengkapnyaCaption cuaca panas lucu bisa dijadikan sarana hiburan yang menyenangkan dan dibagikan di media sosial.
Baca SelengkapnyaTata Surya merupakan sebuah sistem yang memukau dengan keelokan alam semesta yang luar biasa. Terpusat pada Matahari, tata surya terdiri dari 8 planet.
Baca SelengkapnyaLuar angkasa memiliki suhu yang sangat dingin yaitu berkisar sampai minus 270 celcius.
Baca SelengkapnyaSiklus matahari adalah proses alami yang dilalui oleh matahari ketika beralih antara tingkat aktivitas magnetik yang rendah dan tinggi.
Baca SelengkapnyaKetua Tim Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca BMKG, Ida Pramuwardani mengungkapkan tiga penyebab suhu udara terasa panas belakangan ini.
Baca SelengkapnyaBadai Matahari itu memicu pemadaman radio gelombang pendek di wilayah Afrika dan Eropa. Lalu, adakah dampak bagi manusia?
Baca SelengkapnyaPada suatu masa ini pernah terjadi. Imbasnya bagi kehidupan begitu mengerikan.
Baca SelengkapnyaBadai Matahari ekstrem yang melanda Bumi pada Jumat (10/5) disebut-sebut sebagai yang paling dahsyat dalam 20 tahun terakhir.
Baca SelengkapnyaBerikut penampakan aurora dari luar angkasa seperti yang dilihat astronot NASA ini.
Baca SelengkapnyaPlanet itu berjarak 73 tahun cahaya dari Bumi, memiliki radius yang dua kali lebih besar dari Bumi, dan massa yang 4,78 kali lebih besar dari massa Bumi.
Baca Selengkapnya