Meniru, mengeksekusi, membangun
Merdeka.com - Artikel dari Lee Jacobs ini sangat menarik perhatian saya. Artikel tersebut membahas startup tiruan yang meniru ide dari perusahaan Amerika dan mengimplementasikannya di negara lain. Anda sebaiknya membacanya.
Pada artikel tersebut, Lee membahas tentang Brazil. Tapi kondisi di negara tersebut sama seperti apa yang bisa kita lihat di Asia. Saya pernah memberikan pendapat saya mengenai topik yang sama, tapi saya rasa saya harus menjelaskannya sedikit di sini.
Mengapa? Karena semakin jauh saya mengamati dunia teknologi di Asia – terutama China dan Indonesia – yang membingungkan (tapi menarik), semakin tidak mengerti saya dibuatnya. Anda mungkin mengalami hal yang sama. Tapi, untuk sekarang, saya rasa memulai sesuatu dengan cara meniru bisa menjadi pilihan yang bagus. Meskipun bukan satu-satunya cara, meniru bisa menjadi titik awal bagi entrepreneur oportunis yang melihat sebuah ide bisa berjalan dengan baik di negara/pasar lain. Yang mungkin paling sulit yang harus dilakukan adalah melokalisasi dan mengeksekusi dengan baik.
-
Mengapa inisiatif dianggap penting? Pengertian ini menegaskan bahwa inisiatif melibatkan sikap mandiri dan keberanian dalam mengambil keputusan serta bertindak tanpa harus menunggu arahan.
-
Mengapa pekerjaan teknologi dominan di Singapura? Pekerjaan pada sektor teknologi juga tidak terduga mendominasi daftar Singapura, mengingat negara tersebut telah membangun kehadiran yang kuat sebagai tujuan startup.
-
Bagaimana ciri khas inovasi? Inovasi akan selalu bersifat khas walaupun berangkat dari pengadopsian. Kekhasan inovasi bisa diartikan, dengan segala pengadopsian yang dipraktikkan di tempat baru akan memunculkan ciri khas tersendiri.
-
Apa itu inovasi? Inovasi adalah semua hal baru yang berangkat dari ilmu pengetahuan, serta dapat memberikan manfaat bagi kehidupan manusia.
-
Kenapa proyek dikerjakan asal-asalan? 'Ini adalah kesalahan perencanaan dari PUPR, kita perbaikilah ke depan,' kata Rudy.
-
Apa itu perkembangan teknologi? Perkembangan teknologi adalah fenomena yang tidak dapat dielakkan dalam kehidupan manusia.
Ide terkadang terlalu diagungkan di Asia, dan saya rasa eksekusi dan kerja sama tim agak disepelekan. Di China, banyak layanan disana yang meniru layanan dari Amerika: Twitter vs Weibo, WhatsApp vs WeChat, eBay/Amazon vs Alibaba Group dan masih banyak lagi. Beberapa orang mengejek dan mengatakan bahwa China meniru hampir segala hal. Memang… Tapi siapa yang tertawa paling akhir? Ya, entrepreneur di China tidak peduli akan ide dan lebih memilih untuk mengeksekusi dan membangun. Sina Weibo, WeChat, dan Alibaba Group sangatlah sukses. Firewall besar China memang punya andil dalam hal itu, tapi kita bicarakan tentang itu di lain waktu saja.
Mari kita akui bahwa untuk sukses, kita tidak perlu menemukan sesuatu yang sepenuhnya baru. Kita hanya perlu menjadi entrepreneur yang menyelesaikan masalah dan menghasilkan uang. Anda akan menemukan ide baru selagi melakukan itu, dan juga mencari cara bagaimana ide tersebut bisa bekerja di pasar Anda, dan itu tidak mudah. Kami mengetahui itu karena sebagai startup asal Singapura, kami harus melakukan ekspansi. Memang terlihat jelas bahwa ide kami berasal dari ide negara barat yang sukses, tapi kami lebih bergantung pada eksekusi dari tim entrepreneur yang solid, ditambah sedikit keberuntungan.
Artikel ini pertama kali muncul di Tech in Asia Indonesia (mdk/ega)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anies-Cak Imin kompak mengkritik dua jargon yang dipopulerkan Presiden Jokowi
Baca SelengkapnyaSikap Capres nomor urut 1 Anies Baswedan mengkritik keras proyek Ibu Kota Nusantara (IKN) kini diikuti tim kampanyenya.
Baca SelengkapnyaCapres Anies Baswedan menekankan pentingnya berdiskusi dalam proses demokrasi. Kebijakan menurutnya harus dimulai dari adu gagasan dalam bentuk narasi.
Baca SelengkapnyaDia bahkan mengatakan, Indonesia mengalami kemunduran, bukan sekadar kerapuhan dalam etika pejabat negara.
Baca SelengkapnyaDia pun memberikan salah satu contoh negara yakni Korea Selatan yang melakukan investasi terhadap kebudayaan.
Baca SelengkapnyaMenurut dia, banyak pemimpin yang muncul sekarang tidak melalui proses alami. Muncul tiba-tiba hasil rekayasa politik.
Baca Selengkapnya