Menkominfo: Kontribusi 1 persen dari OTT lokal lebih baik
Merdeka.com - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara kembali mengungkapkan betapa pentingnya mendorong tumbuhnya Over The Top (OTT) lokal. Menurutnya, lebih baik bekerjasama dengan OTT lokal daripada internasional. Pasalnya, selama ini menurut dia, tidak ada revenue sharing antara operator telekomunikasi dengan OTT global.
"Kita harus dorong tanda kutip OTT lokal dan ini harus ada kerjasama dengan para operator karena kan dari sisi bisnis model, tidak ada revenue sharing dengan OTT global, nah sekarang kita harus buat misalkan biar bagaimanapun 1 persen pun kalau di share oleh OTT lokal lebih baik daripada OTT internasional," ujarnya saat ditemui seusai acara Rapat Kerja Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel) 2015 di Auditorium Indosat, Jakarta, Senin (25/05).vdd
Lebih lanjut, mantan petinggi di beberapa perusahaan telekomunikasi Indonesia ini mengatakan harus ada perubahan mindset. Misalnya, secara nyata dirinya akan mengajak group telko untuk tidak menggunakan instant messenger lagi seperti WhatsApp. "Kita di telko group juga jangan pakai WhatsApp lagi, katakanlah dua bulan harus ganti lagi sama yang nasional," ujarnya.
-
Kenapa regulasi OTT penting untuk industri seluler? Pasalnya belum ada regulasi yang mengatur terkait hal tersebut, sehingga sejumlah dampak dikhawatirkan dapat berpotensi merusak kestabilan industri seluler di Indonesia.
-
Apa dampak OTT terhadap pendapatan operator seluler? 'Apa sih dampaknya? Kalau kita lihat dalam 5-7 tahun terakhir penurunan dari pendapatan sms. Kalo kita lihat secara global ancaman terhadap operator ini juga terjadi di seluruh dunia,' Sigit juga menambahkan terdapat setidaknya beberapa dampak yang akan dipengaruhi oleh ketidakadaan regulasi yang mengatur operasional OTT di Indonesia.
-
Apa saja yang mendorong pertumbuhan industri telekomunikasi di Indonesia? Program utama 'Peta Jalan Indonesia Digital 2022-2024' menjadi bukti nyata. Saat ini, Indonesia memiliki lebih dari 100 ribu menara BTS yang tersebar di seluruh negeri, yang memberikan akses internet ke lebih dari 94% kota di Indonesia.
-
Bagaimana OTT mempengaruhi pendapatan operator seluler? Efek Gunting kehadiran OTT ini pada satu sisi menaikan traffic penggunaan pada penyedia layanan seluler di Indonesia. Akan tetapi, pada sisi lainnya meskipun traffic dari pengguna akan naik, pendapatan yang dihasilkan akan datar dan sama saja. Sebab, nilai yang masuk itu diterima oleh OTT, bukan penyedia layanan seluler.
-
Apa yang menjadi peran penting TVRI dalam dunia penyiaran Indonesia? TVRI tentu berperan penting dalam perkembangan dunia penyiaran negara Indonesia.
-
Kapan pendapatan OTT mulai mengalahkan operator seluler? Dilanjutkannya, pendapatan operator telekomunikasi pada tahun 2010 memang bisa mencapai 458 miliar USD dari SMS dan voice, sedangkan OTT dulu hanya USD 41 miliar. Tetapi, kini pada tahun 2021 terbalik, perusahaan telekomunikasi hanya mendapat USD 702 miliar sedangkan OTT USD 753 miliar.
Di sisi lain, Ketua Umum Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel), Kristiono, mengharapkan agar operator juga memandang hal ini tidak hanya dari sisi bisnisnya saja melainkan lebih ke arah kepentingan nasional. Maklum, Facebook sebagai ikon pemasaran sangat baik untuk meningkatkan pelanggan perusahaan.
"Ya, kita mengharapkan tidak seperti itu. Kerjasama tidak hanya kepentingan bisnis saja. Harus dipikirkan kepentingan nasional juga. Ini bukan kita menghalangi mereka artinya. Pemerintah pun juga harus memikirkan," ujarnya beberapa 2aj
Dia pun berpandangan bahwa seharusnya pemain OTT asing seperti Facebook harus berkontribusi membangun infrastruktur nasional.
"OTT harus bangun infrastruktur nasional. Kalau gak semua bisa belanja keluar dari Indonesia. Kita semua harus bangun industri kita lebih kuat. Kalau gak kayak gitu kita hanya jadi pasar saja," terangnya.
(mdk/dzm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Layanan Over The Top (OTT) seperti Google dan Meta, masih menjadi permasalahan hingga hari ini.
Baca SelengkapnyaSaat ini pengguna aktif layanan OTT di Indonesia telah mencapai 50 juta pelanggan.
Baca SelengkapnyaVidio berhasil mengalahkan platform OTT global dan regional
Baca SelengkapnyaAda banyak tugas menanti Menkominfo pilihan Presiden Prabowo, salah satunya di sektor telekomunikasi.
Baca SelengkapnyaStrategi Vidio dalam menghadirkan konten olahraga terlengkap terbukti berhasil merebut pasar dan menjadi konten dengan atribusi tertinggi bagi pelanggan Vidio.
Baca SelengkapnyaKonsumsi konten masyarakat Indonesia tidak hanya di platform televisi, tetapi seiring berjalannya waktu, mereka berpindah ke platform digital.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan jumlah pelanggan, Vidio merupakan platform OTT nomor satu di Indonesia dan mengungguli pemain lain seperti Viu, Disney Plus, hingga Netflix.
Baca SelengkapnyaVidio meningkatkan pengalaman menonton pelanggan Malaysia
Baca SelengkapnyaKondisi operator seluler di Indonesia saat ini sedang tidak baik-baik saja.
Baca SelengkapnyaMembangun infrastruktur penyiaran di daerah ini butuh ekstra perjuangan.
Baca SelengkapnyaPemerataan dan kecepatan internet masuk dalam visi Indonesia Digital 2045.
Baca SelengkapnyaIni insentif yang diterima operator seluler yang mau bangun jaringan 5G.
Baca Selengkapnya